Berjibaku Padamkan Api, Warga Kaget dengar Rintihan dari Kamar, Ternyata Ada Sosok Kecil Tak Berdaya
Ketua RT setempat yakni Toni S Liman menceritakan detik-detik kebakaran di rumah sang bocah diketahui warga.
Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Si jago merah yang nyaris melahap sebuah rumah di Perumahan Anggrek Regency, Kabupaten Sumedang pada Rabu (5/1/2022) menyimpan kisah pilu.
Seorang bocah berusia lima tahun berinisial R hampir meregang nyawa lantaran insiden kebakaran yang terjadi di rumahnya.
Namun saat kebakaran melanda rumahnya, sang bocah justru tak bisa berbuat apa-apa.
Sebab, bocah tersebut diikat di atas ranjang hingga tubuhnya lemas dan tak mampu melarikan diri.
Peristiwa kebakaran yang dialami sang bocah pun sontak diketahui warga setempat.
Kepada tetangga, sang bocah mengurai fakta mengejutkan perihal dirinya yang diikat dan dirantai di atas ranjang.
Ternyata sang bocah sudah disekap oleh pemilik rumah tersebut.
Baca juga: Terbongkarnya Akting Kolonel dalam Kasus Tabrak Lari di Nagrek, Tak Mengaku Hilangkan Nyawa Sejoli
Kronologi
Ketua RT setempat yakni Toni S Liman menceritakan detik-detik kebakaran di rumah sang bocah diketahui warga.
Awalnya, Toni dikabari oleh sekuruti bahwa ada kepulan asap pekat tanda kebakaran di rumah sang bocah.
Sedang berada di jalan, Toni pun langsung memerintahkan agar sekuriti bersama warga segera melakukan pemadaman manual.
Tak berselang lama, Toni memberi kabar kepada Bhabinkamtibmas Polsek Sumedang Utara dan kepada pemadam kebakaran.
Mendapat perintah dari sang Ketua RT, sekuriti setempat bergegas mendekat ke rumah yang dipenuhi kepulan asap.
Namun saat hendak masuk ke rumah tersebut, warga kesulitan masuk karena gerbang rumah digembok.
Tak hilang akal, warga dan sekuriti pun mendobrak gerbang rumah.

"Kejadiannya pukul 12.30 WIB," kata Toni dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Kamis (6/1/2022).
Warga yang bisa masuk ke gerbang segera menuju ke sumber api.
Ternyata sumber api diketahui berasal dari kompor yang menyala.
Belum bisa mematikan sumber api, warga dikejutkan dengan suara lirih yang bernada rendah.
Baca juga: RANS FC Sukses, Raffi Ahmad Lirik Klub Basket, Pemain Amerika Langsung Dapat Hadiah Jam Rp 300 Juta
Warga yang mendengar suara lemah tersebut sontak mencari tahu sumber suara.
Hingga akhirnya didapat bahwa suara tersebut berasal dari suara bocah lima tahun yang disekap di lantai dua rumahnya.
Saat pertama kali ditemukan, sang bocah dalam kondisi kedua kakinya terikat rantai dengan ujung lain rantai itu diikatkan ke ranjang besi.
Sementara kedua tangan sang bocah diikatkan ke rantai yang ujung rantainya dilekatkan pelek mobil.
"Warga bingung dan marah ketika melihat kondisi anak itu. Akhirnya warga dibagi tugas, yang memadamkan dan yang menyelamatkan anak," ucap Toni.

Bergegas membuka rantai sang bocah, warga pun langsung membawa korban keluar rumah guna menghirup udara segar.
Awalnya warga cukup kesulitan untuk melepaskan sang bocah dari rantai yang mengikatnya.
Namun, sebuah kunci gembok rantai yang melilit anak tersebut ditemukan warga di dekat televisi di rumah tersebut.
"Anak itu terkulai lemas," kata Toni.
Baca juga: Heran Lihat Doddy Sudrajat Ributkan soal Donasi Gala Sky, Faisal : Kenapa Ada Orang yang Sewot?
Identitas Korban
Kasus bocah lima tahun yang dirantai di dalam rumah hingga nyaris meregang nyawa mendapat simpati dari Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir.
Masih dikutip dari Tribun Jabar, Dony Ahmad Munir pun mengungkap identitas sang bocah.
Telah mengetahui detail penyelidikan kasus tersebut, Dony Ahmad Munir membocorkan sosok pelaku penyekapan sang bocah.
Diduga bocah berinisial R itu disekap oleh tantenya sendiri.
Sebab, ibunda korban telah meninggal dunia.
Sementara sang ayah bekerja di luar kota.
Lebih lanjut, Bupati Sumedang tersebut mengatakan akan terus berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk memastikan anak berinisial R tersebut mendampatkan pendampingan.
"Tentunya saya sangat prihatin dan menyesalkan peristiwa penyekapan itu. Saya sudah menugaskan dinas terkait dan P2TP2A untuk memastikan anak tersebut mendapatkan pendampingan terbaik dan mentalitasnya kembali sehat setelah trauma," kata Dony Ahmad Munir.

Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada warga Perumahan Anggrek Regency yang telah sigap dan cekatan memadamkan api serta menyelamatkan anak tersebut.
"Terima kasih kepada lingkungan, tentunya menjadi perhatian bagi kita semua untuk bisa saling mengawasi," ucap Dony Ahmad Munir.
Bupati menyerahkan sepenuhnya penegakan hukum kepada kepolisian.
Baca juga: Kebelet Buang Air, Gadis ABG Syok Dengar Tangisan Bayi, Terungkap Perbuatan Jahat di Kamar Mandi
Namun, hukum yang ditegakkan itu mesti memberi efek jera kepada pelaku dan menjadi cermin bagi warga lainnya untuk tidak sekali-kali menyakiti anak-anak.
"Hikmahnya betul-betul bagi kita semua jangan sampai ada kekerasan kepada anak lagi. Komitmen untuk tidak boleh ada kekerasan, saling menjaga, mengawasi, dan mengontrol. Pemerintah Sumedang hadir untuk terus memberikan perlindungan," ujar Dony Ahmad Munir.(*).