Putrinya Tewas Saat Pergi Sekolah, Ibu Sujud Dekat Ambulans : Aku Aja yang Ditabrak, Kasihan Dia

Sesampainya di dekat Kampus Unika Soegijapranata Semarang, ia melihat A sudah terbungkus kantong mayat warna biru.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
dok Satlantas Polrestabes Semarang.
Ibu korban (jilbab cokelat) kecelakaan dengan bus BRT sujud di jalan tepat di depan lokasi anaknya tewas di Jalan Pawiyatan Luhur, Kota Semarang, Jumat (7/1/2022). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pukul 06.15 WIB, Jumat (7/1/2022) menjadi pagi kelam bagi seorang ibu di Semarang.

Baru saja membereskan piring makan, ia tiba-tiba mendapat kabar mengejutkan.

Sang anak, dikabarkan terkapar tak bernyawa di Jalan Pawiyatan Luhur, Tinjomoyo, Banyumanik.

Wanita paruh baya itu pun langsung bergegas dari rumahnya di Banaran, Gunungpati.

Sesampainya di dekat Kampus Unika Soegijapranata Semarang, ia melihat A sudah terbungkus kantong mayat warna biru.

Air mata yang sudah berupaya ia bendung, akhirnya jatuh di pelupuk mata.

Jerit tangis pecah wanita berkerudung cokelat itu pecah di hadapan jasad A.

"Ya Allah, Anak ku, ojo ninggalke Ibu (Ya Allah, Anak ku, jangan tinggalkan Ibu)," ucapnya di hadapan jenazah.

Belum ada yang berani menjelaskan penyebab A meninggal dunia.

Sembari terus menangis, ia terus mengenang sang anak.

"Tiap hari saya suapin kenapa sekarang ditabrak? salahe opo? Kenapa ditabrak?," katanya

Wanita paruh baya ini tak datang sendiri.

Sang suami juga turut datang ke lokasi kejadian.

Ibu korban (jilbab cokelat) kecelakaan dengan bus BRT sujud di jalan tepat di depan lokasi anaknya tewas di Jalan Pawiyatan Luhur, Kota Semarang, Jumat (7/1/2022).
Ibu korban (jilbab cokelat) kecelakaan dengan bus BRT sujud di jalan tepat di depan lokasi anaknya tewas di Jalan Pawiyatan Luhur, Kota Semarang, Jumat (7/1/2022). (dok Satlantas Polrestabes Semarang.)

Namun pria tersebut hanya duduk di bawah pohon mahoni.

Ia hanya bisa tertunduk dengan mulut yang tak henti mengucap lafal Allah.

Kondisi pilu ini turut menyita perhatian warga sekitar.

Meski belum kenal, namun warga silih berganti menenangkannya.

Ibu ini sempat ikut menghantarkan putrinya masuk ke dalam ambulans.

Entah mengapa, tak lama kemudian ia justru turun kembali.

Masih terus menangis, ia kemudian tak kuasa menahan emosi hingga sujud di badan jalan.

"Ojo ditabrak anak wedok ku, aku ae aku ae seng ditabrak. Ojo anak ku mesak ke

(Jangan ditabrak anak perempuan mu, aku saja, aku saja yang ditabrak, kasihan dia)," teriaknya berulang kali sembari bersujud di jalan.

Setelah ditenangkan, pasangan suami istri ini kemudian duduk di dalam mobil jenazah menghadap jasas putrinya.

Mereka turut mengantar jasad putrinya ke ruang jenazah RSUP Kariadi Semarang.

Korban sendiri merupakan siswi kelas 2 di SMK Farmasi.

Saat kejadian A mengendarai sepeda motor Honda Vario hitam dengan plat nomor, H 5792 ARD.

Saksi mata, Sutarno bahkan sempat berlari dari pos satpam ketika mendengar suara dari motor A.

"Iya korban tewas di tempat, masih mengenakan seragam pramuka," kata Sutarno.

Sutarno tak bisa menjelaskan kronologi atau penyebab A bisa sampai jatuh.

"Penyebab pasti kecelakaan kurang tahu," katanya.

kecelakaan 1
kecelakaan 1 (ilustrasi)

Kuat dugaan, A saat itu hendak menyalip bus BRT Semarang, namun terjatuh.

"Kedua kendaraan melintas searah, kerusakan motor tidak terlalu parah hanya tergores," kata Sutarno.

Jasad korban sendiri ditemukan di bagian ban bus.

Kini, motor serta bus tersebut telah diamankan Polisi.

Tribun Jateng

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved