Kalah Elektabilitas dari Prabowo Sebagai Calon Presiden, Anies Baswedan Posisi Teratas Cawapres
Prabowo berada di posisi teratas dengan elektabilitas 22,4 persen. Sementara Anies Baswedan berada di urutan kedua dan ketiga.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Anies Baswedan kalah elektabilitas dari Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Hasil survei terbaru yang dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa elektabilitas Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra itu berada di urutan teratas dari 33 nama capres potensial 2024, yakni di angka 22,4 persen.
Survei terbaru Indikator Politik Indonesia ini digelar pada 16 sampai 11 Desember 2021.
Dalam survei tersebut salah satu yang direkam adalah terkait Pemilihan Presiden 2024.
Dengan pertanyaan simulasi 33 nama, ’jika pemilihan presiden diadakan sekarang siapa yang akan anda pilih’, Prabowo berada di posisi teratas dengan elektabilitas 22,4 persen.
Dia mengungguli Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies yang berada di urutan kedua dan ketiga.
Baca juga: Hasil Simulasi Terbaru Pilpres Prabowo vs Ganjar dan Anies, Siapa yang Lebih Unggul?
”Prabowo 22,4 persen, Ganjar 18 persen, Anies 15,8 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparan hasil survei lembaganya, Minggu (9/1).
”Simulasi 33 nama semi terbuka, tidak kita masukkan nama Pak Jokowi. Jadi kita take out. Tetapi polanya tidak berubah tiga nama ini yang mencapai 2 digit ke atas, yang lain masih satu digit,” kata Burhanuddin.
Pun ketika dibuat simulasi 19 nama semi-terbuka, elektabilitas Prabowo tetap yang tertinggi yaitu 24,1 persen, disusul Ganjar 20,8 persen dan Anies 15,2 persen.
”Ini (simulasi) 19 nama, polanya tidak berubah dari 33 nama kita take out lagi beberapa nama yang mungkin potensi majunya kecil,” tutur Burhanuddin.
Bahkan saat dikerucutkan lagi menjadi 3 nama, Prabowo masih unggul dengan 35,4 persen, disusul Ganjar 31,6 persen, dan Anies 24,4 persen.
Namun demikian bila melihat tren elektabilitasnya dalam sebulan, elektabilitas Prabowo sebenarnya cenderung menurun dibanding Ganjar dan Anies yang justru naik.
Baca juga: Libatkan Pemerintah Pusat di Penyediaan Air Bersih Pipa, Anies Baswedan Dinilai Pencitraan
Elektabilitas Prabowo pada bulan November 36,6 persen, sementara bulan ini 35,4 persen.
Sementara Ganjar dari 31,3 persen menjadi 31,6 persen. Anies dan 24,3 persen jadi 24,4 persen.
Di sisi lain untuk bursa Cawapres, elektabilitas Anies berada di posisi teratas.
Dalam pertanyaan terbuka dengan simulasi top of mind, Anies paling banyak dipilih oleh masyarakat sebagai calon wakil presiden yakni sebanyak 9,4 persen responden.
Dia mengungguli 30 nama cawapres potensial 2024 seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, serta Ganjar Pranowo.
Keterpilihan Sandiaga Uno sebagai Cawapres adalah 8,7 persen, Ganjar Pranowo 8,4 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 4,6 persen.
Kemudian, Ridwan Kamil dipilih oleh 4,5 persen, Prabowo Subianto 3,5 persen, Erick Thohir 3,1 persen, Airlangga Hartarto 2,9 persen, Tri Rismaharini 2,1 persen, dan beberapa nama lain di bawah 2 persen.
”Anies jadi top of mind sebagai wapres. Lalu ada Sandi, Ganjar, AHY, Ridwan kamil. Pak Prabowo, ada yang menyebut Pak Prabowo sebagai cawapres. Lalu Erick, ya, juga cukup tinggi," kata Burhanuddin.
Baca juga: Meski Jadi Gubernur DKI, Anies Baswedan Kalah dari Sosok Ini yang Jadi Penguasa Rumahnya
Ketika Indikator mengeluarkan tiga nama, yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies dari bursa cawapres pilihan responden, karena nama mereka paling banyak dipilih sebagai calon presiden, maka nama Sandiaga menjadi Cawapres yang paling banyak dipilih dengan raihan 25 persen responden.
Posisi kedua adalah Ridwan Kamil sebesar 15,3 persen, AHY 12 persen, Erick Thohir 7,9 persen, Airlangga 7,3 persen, serta beberapa nama lain di bawah 7 persen.
"Ini simulasi 12 nama yang kita anggap potensial. Nama Anies, Ganjar dan Prabowo kita take out. Sandi paling tinggi. Disusul Ridwan Kamil, AHY, Erick dan Airlangga," tutur Burhanuddin.
Terkait pilihan partai politik, hasil survei Indikator Politik Indonesia memperlihatkan hanya delapan partai politik yang berhasil melewati ambang batas parlemen. Elektabilitas tertinggi masih dipegang PDIP dengan 26,4 persen.
"Simulasi daftar nama dan lambang 18 partai, PDI-P paling banyak didukung dengan perolehan 26,4 persen," kata Burhanuddin.
Baca juga: Momen Unik Anies Baswedan dengan Lego, Kucing Berkaki Tiga yang Jadi Penguasa Kasur Keluarga
Setelah PDI-P, dalam hasil survei tersebut muncul partai Gerindra dengan perolehan 11,1 persen pemilih; Golkar 10,4 persen dan Demokrat 8,7 persen.
Sementara untuk PKB, PKS, NasDem dan PPP serta beberapa partai politik lainnya hanya mendapatkan perolehan di bawah 7 persen.
"Gerindra 11,1 persen; Golkar 10,4 persen; Demokrat 8,7 persen; PKB 6,8 persen; PKS 5,3 persen; NasDem dan PPP 4,0 persen; PAN 2,5 persen, Perindo 2,0 persen dan partai lain di bawah 1 persen," ucap Burhanuddin.
Dalam trennya, Gerindra mengalami penurunan jumlah pemilih yang signifikan yakni dari 15,2 persen pada November 2021 menjadi 11,1 persen pada Desember 2021.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kalah Elektabilitas dari Prabowo di Survei Capres, Anies Baswedan Justru Jadi Cawapres Terfavorit