Dini Hari Telusuri Hutan, Relawan Syok Temukan Jasad Bocah di Jurang, Rahasia Keji ABG Terbongkar

Penasaran, Sudarno pun membongkar gundukan mencurigakan yang sedari tadi mengganggu pikirannya.

Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TribunJateng.com/Khoirul Muzaki
Tim gabungan di lokasi pencarian korban hilang hutan Desa Wanaraja, Wanayasa, Banjarnrgara, Senin (10/1/2022) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Langit masih gelap, sejumlah warga Banjarnegara dan relawan tak gentar menelusuri hutan pinus di kawasan Desa Wanaraja.

Secara sukarela, seorang relawan dari Kecamatan Wanayasa bernama Sudarno mengamati tiap sisi hutan meski dengan penerangan seadanya.

Tujuannya hanya satu, yakni menemukan bocah berinisial RY yang sejak Minggu (9/1/2022) raib.

Berjalan hingga 2 kilometer dari pemukiman warga, Sudarno dan relawan lainnya tiba di tepi jurang.

Hawa dingin pukul 03.30 WIB tak menyurutkan semangat warga mencari keberadaan bocah usia 9 tahun itu.

Terus melihat-lihat sekitar, perhatian para relawan tertuju pada tumpukan daun pakis dan tanah.

Posisi gundukan itu berada di tebing, tepat di dekat jurang sedalam 200 meter.

Penasaran, Sudarno pun membongkar gundukan mencurigakan yang sedari tadi mengganggu pikirannya.

Hingga akhirnya, firasat relawan itu pun terbukti.

Baca juga: Ferdinand Hutahaean Tersangka Kasus Ujaran Kebencian, Polisi Sita Handphone hingga DVD

Di balik dedaunan itu ada jasad RY dengan posisi tubuh tengkurap.

Rupa-rupanya, pelaku yang meletakkan jasad RY telah mengatur siasat.

Guna menutupi jejaknya, sang pelaku sengaja menutupi tubuh sang bocah dengan daun dan tanah.

Kala ditemukan, jasad RY dalam kondisi mengenaskan.

Turut dalam pencarian, Kepala Dusun V Desa Wanaraja bernama Anto mengurai kesaksian.

Tim SAR mengevakuasi mayat bocah yang hilang di sebuah hutan Banjarnegara, Senin (10/1/2022).
Tim SAR mengevakuasi mayat bocah yang hilang di sebuah hutan Banjarnegara, Senin (10/1/2022). (istimewa)

Ia melihat di tubuh sang anak tunggal terdapat luka di bagian pelipis.

Anto juga melihat ada luka di kepala bagian belakang bawah RY.

Kendati demikian, Anto tak tahu apa penyebab luka di tubuh warganya itu.

Baca juga: Jadi Buruk Rupa Usai Disiram Air Keras, Terkuak Kelakuan Suami Bikin Istri Murka: Saya Sakit Hati

Rahasia Terbongkar

Awalnya, para relawan tak tahu menahu soal keberadaan jasad RY.

Hingga seorang remaja bernama Wahyudi yang mengungkap pengakuan mengejutkan.

ABG berusia 18 tahun itu mengaku telah membunuh sepupunya sendiri, RY.

Dikutip dari Kompas.com, Wahyudi mulanya enggan menjelaskan perbuatan apa yang ia lakukan sehingga membuat nyawa RY terampas.

Ditanyai warga dan polisi, Wahyudi sempat melayangkan pernyataan berbelit-belit.

"Digali informasinya, tapi tidak mengaku, warga kemudian mencari ke hutan, tapi nihil," ujar Eko Wigontoro, Kepala Desa Wanaraja dilansir TribunnewsBogor.com pada Selasa (11/1/2022).

Lokasi kejadian penemuan korban di hutan Desa Wanaraja, Banjarnegara, Senin (10/1/2022).
Lokasi kejadian penemuan korban di hutan Desa Wanaraja, Banjarnegara, Senin (10/1/2022). (ISTIMEWA)

Bak menyesali perbuatannya, Wahyudi pun akhirnya memberikan petunjuk kepada polisi.

Pada Senin (10/1/2022) dini hari, warga dan relawan bergegas menuju hutan pinus.

Menuju lokasi yang disampaikan Wahyudi, relawan menemukan titik terang setelah melihat sandal dan jajanan milik korban.

Rupanya tak jauh dari barang bukti itu, jasad RY ditemukan.

"Jasad korban ditemukan tersangkut pohon di jurang sedalam 200 meter," kata Anto.

Baca juga: Namanya Jadi Cawapres Terkuat Setelah Sandiaga Uno, Ridwan Kamil Kaget : Meski Hanya Persepsi

Ajak Korban Mancing

Kronologi hilangnya RY hingga meregang nyawa di tangan sepupunya sendiri diungkap sang kepala desa.

Mulanya Wahyudi mengajak RY memancing di sungai yang berada di kawasan hutan pinus.

"Sekitar pukul 09.00 WIB, Wahyudi membawa RY mancing naik sepeda motor ke arah hutan. Namun siang harinya Wahyudi pulang sendirian," imbuh Eko.

Orangtua RY, Roqib dan Khoimah baru mengetahui anaknya tidak berada di rumah pada sore harinya sepulang bekerja.

Biasanya di sore hari, Roqib menyuruh RY untuk mengaji.

Tim gabungan di lokasi pencarian korban hilang hutan Desa Wanaraja, Wanayasa, Banjarnrgara, Senin (10/1/2022)
Tim gabungan di lokasi pencarian korban hilang hutan Desa Wanaraja, Wanayasa, Banjarnrgara, Senin (10/1/2022) (TribunJateng.com/Khoirul Muzaki)

"Pulang kerja anaknya tidak ada, karena biasanya mengaji. Orangtua inisiatif mencari, ada warga yang melihat katanya dibawa Wahyudi ke hutan," ujar Eko.

Curiga dengan Wahyudi, orangtua RY pun segera memberitahukan warga atas sosok sang keponakan yang telah membawa anaknya.

Warga lantas mendatangi rumah Wahyudi yang berjarak sekitar 10 meter dari rumah RY.

Namun saat itu, Wahyudi masih menyangkal dan tak mengakui perbuatan jahatnya.

"Awalnya dia gak mengaku, gak jelas memberikan informasinya dimana korban," imbuh warga.

Baca juga: Ledakan di Pandeglang Tewaskan 1 Orang, Tim Jibom Temukan Bahan Peledak

Motif Pembunuhan

Kasus pembunuhan yang dilakukan Wahyudi kepada sepupunya itu telah terungkap semuanya.

Pun dengan motif apa yang melatarbelakangi Wahyudi tega menghabisi nyawa bocah tanggung itu.

Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Donna Briadi mengatakan, Wahyudi diduga ingin menguasai ponsel pintar milik korban RY.

Ilustrasi penemuan jenazah
Ilustrasi penemuan jenazah (Net)

"Intinya berdasarkan keterangan awal, dia ingin memiliknya HP-nya si korban, modusnya itu," kata AKP Donna Briadi dilansir dari Kompas.com.

Meski demikian, polisi masih terus mendalami motif terduga pelaku melakukan perbuatan keji tersebut.

Kepala Desa Anto mengatakan, informasi yang beredar di masyarakat juga terduga pelaku diduga ingin memilili ponsel milik korban.

"Kalau enggak salah masalah HP, terduga pelaku ingin memiliki HP-nya korban. Terduga pelaku mengajak korban memancing, kemudian mengambil HP-nya," ujar Anto.

Menurut informasi yang diterima Anto, polisi juga menemukan ponsel korban dari tangan terduga pelaku.

(Kompas.com, Tribun Jateng)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved