17 Kali Aborsi Usai Dihamili Pacar, Kondisi Rahim Wanita Ini Memprihatinkan, Dokter Angkat Tangan
wanita asal Tiongkok yang berusia 27 tahun itu berakhir memprihatinkan gegara berkali-kali dihamili kekasihnya.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nasib nelangsa harus dirasakan oleh wanita ini yang bolak-balik dihamili pacarnya dan harus berakhir aborsi.
Wanita ini bahkan sudah berpacaran selama 6 tahun dengan kekasihnya.
Sayangnya, wanita asal Tiongkok yang berusia 27 tahun itu berakhir memprihatinkan gegara berkali-kali dihamili kekasihnya.
Pada Februari 2019 lalu, dia masuk ke klinik kebidanan dan ginekologi rumah sakit.
Terakhir kedatangannya ke klinik itu, bukan untuk melakukan USG janin, pemeriksaan ginekologi, atau pemeriksaan pranatal, melainkan untuk terakhir kalinya melakukan aborsi.
Dia merupakan "pelanggan" di klinik itu, sehingga dokter sampai dengan mudah mengenali wanita tersebut.
Namun, begitu tahu maksud kedatangannya itu, dokter di rumah sakit itu menggelengkan kepala karena cemas.
Dokter menceritakan, Xiao Fang adalah gadis yang berpacaran selama 6 tahun tetapi belum menikah dengan kekasihnya.
Dia pertama kali melakukan aborsi pada usia 21 tahun di klinik itu, dan dianggap sebagai pelanggan tetap di klinik itu.
Hingga kini, Xiao Fang telah melakukan aborsi sebanyak 17 kali dari 17 kali dihamili oleh kekasihnya.
"Dia selalu memilih dokter terbaik, yang paling mahal untuk operasi, tapi saya tidak tahu berapa mahalnya biaya, dari jenis operasi ini," kata Dr Trieu Cam, kepala bagian kebidanan dan ginekolog.

Dr Trieu, mengatakan setiap kali akan melakukan aborsi dia selalu memeriksa riwayat kesehatan pasien serta operasi sebelumnya.
"Dan dia masih dengan tenang mengatakan, ini adalah kali ke-17 melakukan aborsi," ungkap dokter itu.
Selama pemeriksaan dokter menemukan bahwa dia telah banyak melakukan aborsi endometrium.
Hal itu membuat rahimnya kini hanya setipis kertas, bahkan bekas luka di rahimnya masih belum sembuh.
Dengan tanggung jawab seorang praktisi medis, Dr Trieu berpesan pada kliennya itu untuk menjaga anak itu dan memintanya membatalkan aborsi.
Karena jika nekat untuk diaborsi, akan sulit baginya untuk memiliki anak lagi di kemudian hari.
Namun, Xiao Fang malah menjawab, dia tidak pernah berencana memiliki anak, dan tidak ingin merawatnya.
"Anak itu mungkin akan terakhir yang kau punya," jelas dokter menghela napas dan angkat tangan menasihati Xiao Fang.
Hingga akhirnya dokter itu menyelesaikan operasi atas permintaan kliennya.
Dokter memperingatkan, kasus ini mungkin bisa dijadikan pengalaman bagi wanita yang hingga kini masih melakukan aborsi.
Lebih lanjut, dokter mengungkapkan, bahwa wanita yang melakukan aborsi lebih dari tiga kali memiliki kemungkinan 80 persen kemandulan.
"Menempelnya rahim endometris, jaringan parut pada rahim, penyakit radang panggul dan kerusakan pasca operasi semuanya dapat menyebabkan kemandulan sekunder," kata Dr Trieu.
Oleh sebab itu, lebih baik jika wanita yang belum menikah untuk tidak memiliki anak, dan mengambil tindakan hati-hati, untuk menghindari kehamilan yang tidak direncanakan.
(*/Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di TribunMedan/ GridFame.id