Hamil Tua,Tangis Istri Anggota TNI Pecah Ditinggal Suami ke Papua, Jenderal Dudung: Ini Tugas Negara

Isak tangis mewarnai istri anggota TNI yang harus rela ditinggal suaminya yang bernama Praka Hegi S dalam keadaan hamil tua 8 bulan.

Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
Youtube TNI AD
Hamil 8 bulan, tangis istri anggota TNI pecah ditinggal suami tugas ke Papua 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Menjadi istri seorang anggota TNI harus menerima segala risikonya, termasuk ketika harus ditinggal suami bertugas.

Seperti yang dialami istri TNI AD yang satu ini.

Ia harus rela ditinggal suaminya yang bernama Praka Hegi S dalam keadaan hamil tua 8 bulan.

Suaminya yang tergabung dalam Prajurit Yonif RK 136/Tuah Sakti Batam ( Yonif RK 136/TS ) mulai Februari 2022 ini, akan melakukan tugas pengamanan perbatasan ke wilayah Papua.

Suasana haru sangat terasa pada keluarga yang akan ditinggal bertugas.

Momen mengharukan ini terlihat ketika KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman didampingi istrinya bertatap muka dan memberikan pengarahan bagi para anggotanya.

Terlihat para anggorta TNI yang akan bertugas itu juga didampingi oleh istri, anak dan keluarga masing-masing.

Diantara para istri anggota TNI, ada wanita yang tampak sedang hamil.

Maka dari itu, Jenderal TNI Dudung Abdurachman itu pun menghampiri wanita tersebut.

Baca juga: Anak Buah Jenderal TNI Dudung Tewas Dikeroyok, Korban Punya Kemampuan Cakra, Panglima TNI Bereaksi

"Kamu hamil berapa bulan?" tanya Jenderal TNI Dudung Abdurachman, dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube TNI AD, Selasa (18/1/2022).

"8 bulan," jawab sang wanita.

"Sayang sama suami?" tanya Jenderal TNI menunjuk suami wanita tersebut yag berdiri tegap di sampingnya.

"Iya pak, sayang," jawab sang wanita pelan.

"Kamu juga harus sayang istri," imbuh Jenderal TNI kepada Praka Hegi S.

"Siap, siap," tegas Praka Hegi S.

Hamil tua, tangis istri anggota TNI pecah ditinggal tugas suami ke Papua, Jenderal Dudung beri petuah
Hamil tua, tangis istri anggota TNI pecah ditinggal tugas suami ke Papua, Jenderal Dudung beri petuah (Youtube TNI AD)

Kesedihan pun dirasakan keluarga Praka Andri Dwi Gumilar.

"Ya namanya juga tentara, ada perintah harus dilaksanakan. Walaupun berat meninggalkan anak. Udah mulai dekat sama saya, apel ikut, latihan juga ikut.

Tapi surat perintah sudah turun, jadi saya laksanakan tugas dengan baik," ucap Praka Andri Dwi Gumilar, anggota Yonis RK 136/TS.

Baca juga: Ditanya soal Balihonya Bermunculan di Bali & Surabaya, Ridwan Kamil: Saya Memang Sedang Berkampanye

Mengetahui sang suami ditugaskan ke pulau terluar, istri Praka Andri mengaku awalnya kaget.

Namun sebagai istri prajurit, ia mencoba ikhlas akan ditinggal suami.

"Pertamanya sih kaget, rencananya udah banyak masih ada waktu, eh malah dipercepat jadinya bulan dua.

Ya udah ikhlas, harus ikhlas," ujar Nadya Andri Gumilar, istri Praka Andri.

Jelang keberangkatan tugas ke Papua, Praka Hegi S kemudian mencium perut hamil istri tercinta.

Praka Hegi S juga mengusap perut tersebut hingga memberikan pesan untukcalon janinnya.

Melihat pemandangan tersebut, tangis sang istri pecah.

Wanita hamil itu berusaha menguatkan diri sambil tersenyum.

Hamil 8 bulan, tangis istri anggota TNI pecah ditinggal suami tugas ke Papua
Hamil 8 bulan, tangis istri anggota TNI pecah ditinggal suami tugas ke Papua (Youtube TNI AD)

Melihat para keluarga anggota TNI bersedih, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman pun meminta agar para keluarga dan istri janga terlalu sedih dan panik.

Menurut sang jenderal, tugas ke perbatasan Papua ini relatif aman.

"Kalian tetap jaga kesehatan, harmonis dengan keluarga, dan jangan lupa tingkatkan profesionalisme latihan dan sebagainya. Karena ini mendukung untuk tugas-tugas negara kalian," ungkap Jenderal TNI Dudung.

"Tenang, tugas ini relatif aman. Makanya ibu-ibu jangan panik ya bu, beda dengan yang di Wamena. Meski aman, tetap jangan lengah, harus tetap waspada," tambahnya.

Baca juga: 17 Kali Aborsi Usai Dihamili Pacar, Kondisi Rahim Wanita Ini Memprihatinkan, Dokter Angkat Tangan

Komandan Yonif RK 136/TS, tugas merupakan kebanggaan dan amanah yang harus dilaksanakan para prajurit debfab ikhlas dan tanggung jawab.

"Pada tahun 2022, satuan kami di bulan Februari ini akan melakukan tugas di Papua Barat. Ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi satuan kami.

Dan kami nantinya yang akan memimpin. Tentunya kami akan mempersiapakannya untuk tugas itu," Letkol Inf Andi Riyanto, selaku Danyonif RK 136/TS.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman di kokpit Helikopter serang AH-64E Apache Puspenerbad di Semarang, Jawa Tengah pada Selasa (11/1/2022).
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman di kokpit Helikopter serang AH-64E Apache Puspenerbad di Semarang, Jawa Tengah pada Selasa (11/1/2022). (Dispenad)

Letkol Inf Andi Riyanto menyadari, ada banyak keluraga yang akan ditinggalak para prajurit TNI AD, seperti istri yang hamil, bayi, hingga anak-anak yang masih kecil.

"Tentunya ini beban bag para anggota. Akan tetapi tugas negara yang paling utama.

Untuk itu, terkait tugas yang akan diberikan pada satuan kami, kami akan tetap mengutamakan tugas sebagai kehormatan dan kebanggana bagi satuan Yonis RK 136/TS," pungkasnya.  (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved