Tubuh Lebam Usai Ambil Rapot, Kematian Siswi SD Diduga Janggal, Dokter Bersuara Usai Bongkar Makam
Kasus tersebut bermula saat SM mengeluh sakit usai menerima rapot di sekolahnya, pada 18 Desember 2021.
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
Sebelum menghembuskan napas terakhir pada 22 Desember 2021, SM sempat mengucap pengakuan.
Bahwa ia mendapat kekerasan dari tiga temannya di sekolah.
Teman yang dimaksud SM adalah rekannya satu kelas.
Baca juga: Kronologi Pencurian Mobil Pickup di Citeureup Bogor, Pelaku Beraksi Pakai Kunci T
Lapor Polisi
Mengetahui kejadian tersebut, Pujiyanto pun geram dan lantas melaporkannya ke polisi.
"Kami minta diusut tuntas kebenarannya," ujar Pujiyanto.
Membenarkan laporan dari Pujiyanto atas kematian tidak wajar SM, Polres Grobogan angkat bicara.
Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Andryansyah Rithas Hasibuan membenarkan perihal pelaporan dugaan penganiayaan siswi SD yang sudah sepekan dimakamkan tersebut.
"Benar laporan kami terima kemarin malam. Laporan dari orangtua, anaknya itu dianiaya teman sekolahnya dan ada bekas lebam. Seharusnya jika mencurigai, bisa melapor saat sakit atau langsung setelah meninggal. Ini laporannya sepekan setelah meninggal dunia," kata AKP Andryansyah Rithas Hasibuan.
Untuk menindaklanjuti laporan tersebut, tim Satreskrim Polres Grobogan pun akan berupaya melakukan serangkaian penyelidikan.
"Apakah benar meninggal karena mengalami kekerasan atau karena penyakit bawaan atau karena lainnya akan kita dalami. Kami akan meminta keterangan saksi-saksi, termasuk teman korban," pungkas AKP Andryansyah Rithas Hasibuan.

Makam Dibongkar
Atas laporan Pujiyanto, pihak kepolisian segera bertindak.
Kemarin, Senin (17/1/2022) anggota Polres Grobogan bersama tim Forensik Biddokkes Polda Jateng membongkar makam SM.
Tiba di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Karangrejo, tim kepolisian segera menganalisa jasad sang bocah S.