Dalang Penusukan Anggota Yonif Raider 303 Garut Sudah Ditangkap, Ini Tampang Pengeroyok Pratu Sahdi
Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat sebelumnya menerangkan Polisi sudah menangkap empat dari delapan pelaku penusukan terhadap anggota TNI
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Polisi akhirnya menangkap pelaku utama penusukan anggota TNI, Pratu Sahdi.
Pelaku utama ini memiliki peran sebagai penusuk Pratu Sahdi hingga tewas.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat sebelumnya menerangkan Polisi sudah menangkap empat dari delapan pelaku penusukan terhadap anggota TNI.
Menurut Tubagus, dalang penusukan Pratu Sahdi adalah Baharudin.
"Masih ada yang belum tertangkap. Kepadanya sudah ditetapkan sebagai tersangka," ucap Tubagus seperti dikutip dari Tribun Jakarta.
"Statusnya masuk dalam daftar pencarian orang,"
"Atas nama Baharudin, ini orangnya,"
"Dia lah yang diduga kuat melakukan aksi penusukkan," tambahnya.
Baharudin yang sempat buron dan menjadi DPO, kini sudah ditangkap Polisi.
"Ya benar sudah kami tangkap," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran seperti dikutip dari Warta Kota.
Namun Fadil belum mau mengungkapkan nasib dua tersangka lain yang masuk daftar pencarian orang (DPO).
Dua pelaku lainnya yang masih buron adalah, adalah Sapri dan Adri.

Tubagus menyarankan agar ketiganya segera menyerahkan diri ke polisi.
"Kedua DPO asal nama Sapri, ketiga DPO atas nama Adri," ujar Tubagus.
"Terhadap tigaorang ini segera menyerahkan diri dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," tambahnya.
Pengeroyokan terhadap anggota TNI AD terjadi di Taman Burung Waduk Pluit, Jakarta Utara, pada pukul 03.00 WIB, Minggu (16/1/2022).
Anggota TNI AD yang tewas adalah Sahdi (23).

"Korban dari kesatuan Yonif Raider 303 Garut," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Wibowo seperti dikutip dari Tribun Jakarta.
Hingga akhirnya tewas, Pratu Sahdi tercatat sebagai anggota Yonif Raider 303/Setia Sampai Mati.
Pangkat Sahdi sebagai prajurit satu atau pratu.
Sahdi lahir di Genuren, Aceh Tengah pada 16 Februari 1999.
Ia menjadi anggota Batalyon Infanteri Raider 303/Setia Sampai Mati beralamat di Garut, Jawa Barat
Kejadian ini berawal ketika Sahdi sedang minum kopi di sebuah warung.
Tiba-tiba pelaku datang menanyakan daerah asal korban.
Namun Sahdi tak menjawabnya.
Entah apa juntrungannya, pelaku malah kesal hingga memukul korban.
Perkelahian pun tak bisa dihindarkan.
Kombes Pol Wibowo menerangkan satu dari tiga orang yang diamankan memiliki peran memiting Sahdi saat perkelahian.
"Peran R ini membantu memiting korban ketika korban ini dipukul oleh tersangka B," kata Wibowo.
Menurut Wibowo, pelaku utama dalam kasus ini adalah B.
Saat kejadian, B berperan memukul dan menusuk Sahdi hingga tewas.
"Selanjutnya tersangka B ini yang masih DPO melakukan penusukan terhadap korban yang mengakibatkan korban meninggal," kata Kombes Pol Wibowo.
Setelah menerima luka tusuk, Sahdi sempat dilarikan ke rumah sakit Atmajaya Pluit.
Sementara satu rekannya, AM, kini masih dalam kondisi kritis.