Kasus Corona di Indonesia Hari Ini Tembus Angka 2 Ribu, Pasien Asal Jawa Barat Meninggal Dunia

Kasus Covid-19 atau virus corona di Indonesia per-tanggal 20 Januari 2022 meningkat tajam hingga menembus angka 2 ribu pasien.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Shutterstock
Ilustrasi virus corona 

Dari jumlah tersebut, 361 orang di antaranya telah sembuh.

"Kasus Omicron yang dilaporkan sampai dengan hari ini adalah 882. Yang sudah sembuh 361 (orang)," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi, Kamis (20/1/2022).

Dari 882 kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia, pelaku perjalanan luar negeri masih mendominasi.

Ilustrasi - Beberapa orang yang terinfeksi Omicron mengalami gejala lainnya yakni mual dan muntah.
Ilustrasi - Beberapa orang yang terinfeksi Omicron mengalami gejala lainnya yakni mual dan muntah. (SHUTTERSTOCK via tribunnews.com)

Sementara kasus transmisi lokal telah tembus 100 kasus lebih.

"Sebanyak 710 pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), 161 kasus transmisi lokal, dan 11 kasus masih dalam penelusuran," ujar Nadia.

Jumlah kasus varian Omicron hari ini, tidak berbeda dengan kemarin.

Hanya saja ada penambahan kasus PPLN dan transmisi lokal yang mengalami penurunan.

"Karena ada data yang terus di mverifikasi ternyata itu kasus PPLN," katanya.

Jokowi ingatkan masyarakat tak panik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar semua pihak tetap waspada, namun tidak perlu bereaksi berlebihan menyikapi peningkatan kasus Covid-19.

"Kita semua harus mewaspadai tren ini. Namun  tidak perlu bereaksi berlebihan. Berhati-hati perlu, waspada perlu, tapi jangan menimbulkan ketakutan dan jangan menimbulkan kepanikan," ujar Jokowi dikutip dari Sekretariat Presiden, Selasa, (18/1/2022).

Berbagai studi, termasuk laporan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, menyebutkan bahwa varian Omicron memang lebih mudah menular, namun gejalanya lebih ringan.

Menurut Presiden, pasien yang terinfeksi varian ini umumnya pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit. 

"Tapi sekali lagi, kita harus waspada. Jangan jemawa dan jangan gegabah," imbuhnya.

Kepala Negara pun mengimbau seluruh masyarakat untuk mengurangi kegiatan di pusat-pusat keramaian jika tidak memiliki keperluan yang mendesak.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar semua pihak tetap waspada, namun tidak perlu bereaksi berlebihan terkait tren kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar semua pihak tetap waspada, namun tidak perlu bereaksi berlebihan terkait tren kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron. (Sekretariat Presiden)

Presiden juga mengimbau penerapan bekerja dari rumah atau work from home jika memungkinkan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved