Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kasus Corona di Indonesia Hari Ini Tembus Angka 2 Ribu, Pasien Asal Jawa Barat Meninggal Dunia

Kasus Covid-19 atau virus corona di Indonesia per-tanggal 20 Januari 2022 meningkat tajam hingga menembus angka 2 ribu pasien.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Shutterstock
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus Covid-19 atau virus corona di Indonesia per-tanggal 20 Januari 2022 meningkat tajam hingga menembus angka 2 ribu pasien.

Berdasarkan data yang diterima TribunnewsBogor.com, penambahan kasus hingga 2.116 pasien positif covid-19 pada hari Rabu ini.

DKI jakarta masih menjadi penyumbang kasus positif tertinggi diangka 1.155 kasus.

Sementara itu, Jawa Barat berada diperingkat ke-Dua dengan total 401 kasus.

Selain itu, seorang warga Jawa Barat meninggal dunia karena terpapar virus corona.

Total ada 7 pasien yang meninggal dunia.

Data perkemabangan kasus corona Indonesia, Kamis (20/1/2022)
Data perkemabangan kasus corona Indonesia, Kamis (20/1/2022) (Istimewa)

Dengan rincian, 1 pasen asal Jawa Barat, 3 pasien asal Jawa Tengah dan 3 pasien Jawa Timur.

Angka tersebut lebih rendah daripada kemarin, yakni 9 orang meninggal.

Jumlah kasus hari ini meningkat dibanding hari sebelumnya Rabu (19/1/2022), ada 1.745 pasien positif.

Adapun total kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini mencapai 4.277.644 kasus.

Disisi lain, kasus sembuh dari Covid-19 pada hari ini bertambah 577 orang.

Jumlah pasien sembuh hari ini meningkat dibanding kemarin, di mana 504 orang sembuh dari Covid-19.

Dengan demikian, total pasien yang sembuh dari Covid-19 kini mencapai 4.121.117 orang.

882 Positif Omicron 

Hingga hari ini tercatat ada 882 kasus varian Omicron di Indonesia.

Dari jumlah tersebut, 361 orang di antaranya telah sembuh.

"Kasus Omicron yang dilaporkan sampai dengan hari ini adalah 882. Yang sudah sembuh 361 (orang)," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi, Kamis (20/1/2022).

Dari 882 kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia, pelaku perjalanan luar negeri masih mendominasi.

Ilustrasi - Beberapa orang yang terinfeksi Omicron mengalami gejala lainnya yakni mual dan muntah.
Ilustrasi - Beberapa orang yang terinfeksi Omicron mengalami gejala lainnya yakni mual dan muntah. (SHUTTERSTOCK via tribunnews.com)

Sementara kasus transmisi lokal telah tembus 100 kasus lebih.

"Sebanyak 710 pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), 161 kasus transmisi lokal, dan 11 kasus masih dalam penelusuran," ujar Nadia.

Jumlah kasus varian Omicron hari ini, tidak berbeda dengan kemarin.

Hanya saja ada penambahan kasus PPLN dan transmisi lokal yang mengalami penurunan.

"Karena ada data yang terus di mverifikasi ternyata itu kasus PPLN," katanya.

Jokowi ingatkan masyarakat tak panik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar semua pihak tetap waspada, namun tidak perlu bereaksi berlebihan menyikapi peningkatan kasus Covid-19.

"Kita semua harus mewaspadai tren ini. Namun  tidak perlu bereaksi berlebihan. Berhati-hati perlu, waspada perlu, tapi jangan menimbulkan ketakutan dan jangan menimbulkan kepanikan," ujar Jokowi dikutip dari Sekretariat Presiden, Selasa, (18/1/2022).

Berbagai studi, termasuk laporan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, menyebutkan bahwa varian Omicron memang lebih mudah menular, namun gejalanya lebih ringan.

Menurut Presiden, pasien yang terinfeksi varian ini umumnya pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit. 

"Tapi sekali lagi, kita harus waspada. Jangan jemawa dan jangan gegabah," imbuhnya.

Kepala Negara pun mengimbau seluruh masyarakat untuk mengurangi kegiatan di pusat-pusat keramaian jika tidak memiliki keperluan yang mendesak.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar semua pihak tetap waspada, namun tidak perlu bereaksi berlebihan terkait tren kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar semua pihak tetap waspada, namun tidak perlu bereaksi berlebihan terkait tren kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron. (Sekretariat Presiden)

Presiden juga mengimbau penerapan bekerja dari rumah atau work from home jika memungkinkan.

"Untuk mereka yang bisa bekerja dari rumah, work from home, lakukanlah kerja dari rumah, dan saya juga meminta untuk tidak bepergian ke luar negeri, jika tidak ada urusan penting dan mendesak," ungkapnya.

Di samping itu, Presiden juga mengingatkan semua pihak untuk terus mengikuti protokol kesehatan dengan disiplin, mulai dari selalu menggunakan masker, menjaga jarak, hingga mencuci tangan.

Di saat yang sama, Presiden mendorong seluruh rakyat untuk segera mendapatkan vaksinasi Covid-19.

"Yang sudah mendapatkan vaksin pertama segera divaksin untuk vaksin kedua. Yang sudah dua kali vaksin, segera cari vaksin ketiga, vaksin booster. Semuanya gratis. Karena vaksinasi penting demi keselamatan kita semua," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved