Guru Ngaji Ditangkap

Korban Pencabulan Guru Ngaji di Bogor Sudah Jalani Visum, Kades Bakal Kawal Kasusnya

Bukan tanpa sebab, dia menjelaskan hal tersebut lantaran kasus ini sudah ditangani langsung oleh pihak Polres Bogor.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com
Pengawalan terhadap korban dugaan pencabulan 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TENJOLAYA - Terkait sanksi yang akan diberikan kepada oknum guru ngaji yang terduga melakukan pencabulan terhadap 5 orang warganya, Kepala Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Muhammad Jai mengatakan akan mengikuti sesuai prosedur yang berlaku.

"Ya tentunya kita mengikuti prosedur hukum yang berlaku. Kita ikuti saja," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (21/1/2022).

Bukan tanpa sebab, dia menjelaskan hal tersebut lantaran kasus ini sudah ditangani langsung oleh pihak Polres Bogor.

"Sekarang juga kan udah ditangani langsung. Jadi apapun yang diberikan oleh Polres Bogor kita akan mengikutinya bagaimana. Saat ini pun laporan perkembangan terakhir sudah dilakukan visum," jelasnya.

Sementara itu, disinggung soal kekondusifan warga nantinya, Jai pastikan seluruh masyarakatnya sudah terkendali.

"Seluruh masyarakat sudah saya imbau. Khususnya yang didekat rumahnya. Saat inipun sudah aman dan kondusif," tutupnya.

Kondisi Rumah Terduga Guru Ngaji yang Melakukan Pencabulan Terhadap Muridnya di Tenjolaya, Jumat (21/1/2022).
Kondisi Rumah Terduga Guru Ngaji yang Melakukan Pencabulan Terhadap Muridnya di Tenjolaya, Jumat (21/1/2022). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Sosok Pelaku

Belakangan ini diketahui inisial dari oknum guru ngaji yang melakukan pencabulan tersebut yakni ES.

Tetangga mengakui hal tersebut lantaran ES selain menjadi pengajar ngaji, ES juga bekerja serabutan.

"Ustad mah ustad dipanggilnya. Kerjanya serabutan, kadang jadi kuli bangunan juga sana sini," ujar tetangga ES saat ditemui TribunnewsBogor.com, Jumat (21/1/2022) disekitar rumah pelaku.

Dari pekerjaannya yang serabutan tersebut, imbuhnya, dia bergantian mengajar ngaji dengan sang istri.

"Iya sibuk kalau dia. Karena kan pulangnya juga ga nentu. Malah yang sering aktif mah istrinya. Si bapanya ngajar ngajinya habis isya," katanya.

Baca juga: Aksi Cabul Guru Ngaji di Bogor Terkuak, Korban Rata-rata Usia 9 Tahun, Kades : Kemungkinan Bertambah

Meski begitu, Sarni mengaku bahwa sosok ES merupakan sosok yang sangat baik.

"Baik ko. Kalau ngajar ngajinya juga sabar," kata dia

Menurutnya, pelaku ES juga dikenal baik dengan lingkungan sekitar dan bergaul dengan warga.

"Kalau ketemu juga supa nyapa. Suka nawarin makanan juga kalau disini. Istrinya juga baik banget," jelasnya.

Meski begitu, ia tak menyangka jika ES tega melakukan aksi biadab kepada sejumlah anak muridnya sendiri.

"Kalau benar mungkin pak ustad lagi dicoba musibah," tutupnya.

Korbannya Anak-anak

Warga Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, digegerkan dengan kasus seorang guru ngaji yang melakukan pencabulan terhadap lima orang anak.

Kepala Desa Situ Daun, Muhammad Jai membenarkan oknum guru ngaji tersebut melakukan pencabulan dalam bentuk fisik.

Pengawalan terhadap korban dugaan pencabulan
Pengawalan terhadap korban dugaan pencabulan (TribunnewsBogor.com)

Jai menambahkan, korban perbuatan asusila oknum guru ngaji tersebut rata-rata usianya masih di bawah umur.

"Korban pencabulan oleh guru ngaji tersebut, rata-rata usia 9 tahun, saat ini guru ngaji tengah menjalani pemeriksaan pihak Polres Bogor," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com melalui sambungan telepon, Kamis (20/1/2022).

Lebih lanjut, Jai memaparkan bahwa jumlah korban bisa bertambah mengingat dia memiliki jumlah murid yang cukup banyak.

Baca juga: Warganya Jadi Korban Pencabulan Guru Ngaji, Kades Tenjolaya Bakal Kawal Kasus Sampai Tuntas

"Kemungkinan bertambah satu atau dua. Karena pengajian muridnya pasti sekira 30 orang lebih. Saat ini yang baru melapor 5 orang," jelasnya.

Terkait identitas guru ngaji, Jai membeberkan, dia merupakan warga pendatang yang menetap di wilayahnya.

"Dia pendatang dari Cihideung Udik. Tapi, domisili di sini sudah 20 tahun," katanya.

Namun begitu, Jai belum mengetahui motif yang dilakukan guru ngaji tersebut.

"Motif sementara kurang tahu. Ini masih diperiksa terus. Nanti dikabari lagi," tutupnya.
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved