Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Santainya Sopir Truk Usai Kecelakaan Maut Tewaskan 5 Orang, Tak Terluka dan Merokok di Kantor Polisi

Dalam foto beredar, tersangka tampak tenang dan santai saat diamankan ke Polresta Balikpapan.

Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
kolase Instagram
Ekspresi Sopir Truk Usai Tabrak 20 Kendaraan Sebabkan 5 Orang Tewas, Sempat Merokok di Kantor Polisi 

FOLLOW:

Meski begitu,  Mabes Polri melalui Korps Lalu Lintas (Korlantas), kata Dedi juga telah bergerak cepat untuk mendalami serta mengusut penyebab terjadinya peristiwa kecelakaan beruntun di Balikpapan.

Dia menyebut pihaknya telah menerjunkan tim traffic accident analisis (TAA) Korlantas Polri ke lokasi kecelakaan. 

"Mabes Polri akan turunkan  tim TAA (traffic accident analisis) Korlantas Polri ke TKP," ujarnya. 

Tim tersebut, lanjut dia, nantinya akan memastikan penyebab utama dari terjadinya peristiwa kecelakaan tersebut.

"Untuk back up proses pembuktian secara ilmiah penyebab kecelakaan menonjol tersebut yang mengakibatkan saat ini 5 orang meninggal dunia dan 14 orang luka-luka," ungkapnya. 

Baca juga: Modus Pura-Pura Didoakan Agar Pintar, Oknum Guru Ngaji di Bogor Cabuli Murid-Muridnya

Kenapa tidak banting kiri, ke arah taman?

Dalam rekaman CCTV terlihat truk menabrak kendaraan di depannya dari belakang secara lurus dan langsung hingga kurang lebih sejauh 100 meter.

Melihat rekaman tersebut timbul pertanyaan apa yang mesti dilakukan sopir dalam keadaan tersebut.

Padahal kalau dilihat di sebelah kiri ada jalur kosong dan pepohonan.

Logika sederhana ialah sopir bisa saja menghindari tabrakan beruntun dari belakang jika berani mengambil risiko membuang badan truk ke daerah pepohonan.

Rekaman CCTV Detik-detik Tabrakan Maut di Balikpapan, Truk Kontainer Hantam Motor dan Mobil
Rekaman CCTV Detik-detik Tabrakan Maut di Balikpapan, Truk Kontainer Hantam Motor dan Mobil (istimewa Tribunnews)

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, sulit mengambil keputusan di saat genting. Tapi hal itu juga berkaitan dengan pengalaman sang sopir.

"Ini agak susah karena berhubungan dengan jam terbang. Kalau pengemudi yang jam terbangnya tinggi dia bisa mengambil tindakan atau keputusan yang paling tidak tingkat kerugiannya kecil," kata Sony kepada Kompas.com, Jumat (21/1/2022).

Sony mengatakan, mengapa sopir lurus dan tidak mengambil tindakan buang badan itu harus ditanya ke pihak terkait.

Tapi ada dasar asumsi mengapa hal itu dilakukan. 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved