Bocah Dicabuli Ojol
Korban Pencabulan Driver Ojol di Bogor Tahan Tangis saat Diintrogasi Kakaknya : Kalau Hamil Gimana?
Korban NF diketahui merupakan gadis penyandang disabilitas warga Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CARINGIN - NF gadis berusia 13 tahun cuma bisa pasrah meratapi nasibnya usai menjadi korban pencabulan yang diduga dilakukan oleh seorang driver ojek online.
Korban NF diketahui merupakan gadis penyandang disabilitas warga Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
NF cuma bisa menahan tangis sambil menceritakan apa yang dilakukan sang driver ojol kepada dirinya.
Awalnya, korban NF sempat bungkam saat dicecar pertanyaan oleh keluarganya.
Namun, korban akhirnya mau buka suara setelah ditenangkan.
"Iya benar. Awalnya tidak ngaku. Setelah korban ditenangkan dan diajak komunikasi baik-baik barulah korban mengaku telah di rudapaksa oleh oknum ojol," ujar kuasa hukum korban, Anggi Triana Ismail saat dikonfirmasi oleh TribunnewsBogor.com, Minggu (23/1/2022).
Mendengar pengakuan NF, keluarga korban tampak geram.
TribunnewsBogor.com mendapatkan rekaman video saat korban tengah diintrogasi keluarganya.
Dalam video yang berdurasi 49 detik itu, korban tampak hanya terdiam sambil menahan tangis.
"Mun hamil kumaha, arek kawin jeung saha. mun hamil nu ngabiayaan budak saha (kalau hamil gimana, mau menikah sama siapa, kalau hamil yang membiayai anak siapa)," kata kakak perempuan korban.
Saat itu, korban hanya termenung mendengar nasihat sang kakak.
"Dinaonkeun wae (diapakan aja). Terus kumaha deui (terus gimana lagi)," ujar keluarga korban yang menyebutkan dirinya dengan panggilan teteh.

Gadis berkerudung itu pun sempat menjawab saat ditanya keluarganya dengan setengah menangis.
"Ieuna (ininya) terus ieu (ini)," balas NF (13) menunjukan bagian dada dan bagian belakang.
Keluarga korban pun langsung menjawab dengan tegas.
"Kunaon atuh daek wae (Kenapa atuh mau aja). Teteh kan geus ngabejaan tong kamana-mana. Geus weh cicing diimah (Teteh kan sudah kasih tau jangan kemana-mana. Udah aja diam di rumah)," tegas keluarga korban.
Keluarga Korban Lapor Polisi
Saat ini pihak keluarga korban telah melaporkan kasus pencabulan yang diduga dilakukan driver ojek online ke polisi.
"Sudah kita laporkan, dengan nomor laporan pengaduan : LP / B / 140 / I / 2022 / JBR / Res Polres Bogor terjadi Rabu, 12 Januari 2021 petang WIB," ujar kuasa hukum korban Anggi Triana Ismail saat dikonfirmasi oleh TribunnewsBogor.com, Minggu (23/1/2022).
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Siswo Tarigan mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari keluarga korban.
"Iya benar. Laporan diterima pada hari Jumat, (21/1/2022)," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com via whatsapp, Minggu (23/1/2022).
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan di lapangan.
Kendati demikian, pihaknnya belum menerangkan secara rinci terkait sosok pelaku yang diduga driver ojol tersebut.
"Kita masih proses penyelidikan," tambahnya.
Baju Korban Berantakan saat Tiba di Rumah
Kuasa hukum korban, Anggi Triana menceritakan kronologis pencabulan kepada NF (13) tersebut.
Kejadian tersebut bermula ketika NF pulang kerumahnya dengan kondisi pakaian yang semraut dan menimbulkan kecurigaan orang tuanya.
Kecurigaan tersebut pun, diperkuat lantaran NF pulang dalam kondisi larut malam.
"Iya benar. Awalnya tidak ngaku. Setelah korban ditenangkan dan diajak komunikasi baik-baik barulah korban mengaku telah di rudapaksa oleh oknum ojol," ujar hukum korban Anggi Triana Ismail saat dikonfirmasi oleh TribunnewsBogor.com, Minggu (23/1/2022).
Lanjutnya, dalam pengakuan tersebut, sebelum di rudapaksa korban sempat dijemput oleh S dan diajak berputar-putar ke sekolahan yang tak jauh dari rumah korban.
Namun, NF (13) belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut dimana lokasi pasti NF (13) dirudapkasa.
"Kejadiannya sekira pukul 18.30 WIB. Untuk tempat masih ragu. Keterangan dari korban susah komunikasi dan kedua tidak ada saksi. Tumpuan kita informasi dari korban. Korban belum memberikan petunjuk tempat pelaku melakukan kejahatannya," tambahnya.

Dari peristiwa tersebut, lanjut Anggi, pihaknya langsung mencari informasi tentang oknum tersebut hingga menemukan motif pertemuan NF dengan oknum yang diduga ojol.
Ditemukan bahwa motif pertemuan mereka, imbuh Anggi, yakni lantaran komunikasi yang intensif antara NF dan S oknum ojol tersebut sampai S diduga berani mengajak main NF.
"Ketika membuka handphone korban ada pesanan ojol dan diduga merupakan S oknum sopir ojolnya. Kita juga cukup kesulitan mendapatkan informasi lebih dari korban karena korban ini disabilitas. Kita dapat petunjuk itu dari riwayat pemesanan aplikasi ojol milik NF. Kita pun sudah menginvestigasi media sosial dari si pelaku. Alhamdulilah sudah kita kantongi. Hampir menuju 100 % bahwa S itu adalah oknum ojol," tutupnya