Bocah Dicabuli Ojol
Air Mata Gadis Disabilitas di Bogor Usai Dirudapaksa Driver Ojol, Keluarga Syok Dengar Cerita Korban
Kejadian tersebut bermula ketika NF pulang kerumahnya dengan kondisi pakaian yang semraut dan menimbulkan kecurigaan orang tuanya.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CARINGIN - Pengakuan pilu seorang gadis disabilitas berinisial NF (13) asal Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor tengah membuat keluarganya syok.
Dalam kondisi baju yang berantakan, NF akhirnya mengakui kejadian tragis yang baru saja dialaminya.
Sambil berurai air mata, sang gadis menyebut dirinya dirudapaksa seorang pria.
Belakangan diketahui bahwa sang pemerkosa tersebut berprofesi sebagai Driver Ojek Online (Ojol).
Aksi keji seorang oknum driver ojol berinisial S memperkosa bocah disabilitas NF tengah diselidiki pihak kepolisian.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun oleh TribunnewsBogor.com, kejadian nahas tersebut, terjadi pada hari Rabu (19/1/2022) lalu.
Kuasa hukum korban, Anggi Triana membenarkan pencabulan kepada NF (13) tersebut dan NF (13) mengakui aksi oknum ojol tersebut.
Pengakuan NF (13) pun direkam oleh keluarga korban dalam bentuk video.
Baca juga: Sang Putri Tak Kunjung Keluar Kamar, Ibu di Yogya Kaget Nemu Bayi Berwajah Pucat saat Dobrak Pintu
Dalam video yang berdurasi 49 detik tersebut terlihat NF (13) sangat murung ketika ditanya oleh keluarga korban.
"Dinaonkeun wae (diapakan aja). Terus kumaha deui (terus gimana lagi)," ujar keluarga korban yang menyebutkan dirinya dengan panggilan teteh.
NF (13) pun menjawab interogasi keluarganya dengan setengah menangis.
"Ieuna (ininya) terus ieu (ini)," balas NF (13) menunjukan bagian dada dan bagian belakang.
Keluarga korban pun langsung menjawab dengan tegas.

"Kunaon atuh daek wae (Kenapa atuh mau aja). Teteh kan geus ngabejaan tong kamana-mana. Geus weh cicing diimah (Teteh kan sudah kasih tau jangan kemana-mana. Udah aja diam di rumah)," tegas keluarga korban.
Sementara itu, saat ini Pihak orang tua remaja perempuan penyandang disabilitas itu melaporkan oknum ojol tersebut ke Unit PPA Satreskrim Polres Bogor, didampingi pengacara.
"Sudah kita laporkan, dengan nomor laporan pengaduan : LP / B / 140 / I / 2022 / JBR / Res Polres Bogor terjadi Rabu, 12 Januari 2021 petang WIB," ujar kuasa hukum korban Anggi Triana Ismail saat dikonfirmasi oleh TribunnewsBogor.com, Minggu (23/1/2022).
Baca juga: Dulu Digilai Kaum Hawa Kini Hidup Sederhana, Kabar Vokalis Band Ini Disorot, Jualan Pizza di Yogya
Polisi Lakukan Penyelidikan
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Siswo Tarigan mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari keluarga korban.
"Iya benar. Laporan diterima pada hari Jumat, (21/1/2022)," ujar AKP Siswo Tarigan saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com via whatsapp, Minggu (23/1/2022).
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan di lapangan.
Kendati demikian, pihaknnya belum menerangkan secara rinci terkait sosok pelaku yang diduga driver ojol tersebut.
"Kita masih proses penyelidikan," tambah AKP Siswo Tarigan.

Baju Korban Berantakan saat Tiba di Rumah
Kuasa hukum korban, Anggi Triana menceritakan kronologis pencabulan kepada NF (13) tersebut.
Kejadian tersebut bermula ketika NF pulang kerumahnya dengan kondisi pakaian yang semraut dan menimbulkan kecurigaan orang tuanya.
Kecurigaan tersebut pun, diperkuat lantaran NF pulang dalam kondisi larut malam.
Baca juga: Tak Main-main Jalin Asmara, Ridho Illahi Bakal Segera Nikahi Dinar Candy : Biar Enggak Dosa
"Iya benar. Awalnya tidak ngaku. Setelah korban ditenangkan dan diajak komunikasi baik-baik barulah korban mengaku telah di rudapaksa oleh oknum ojol," ujar hukum korban Anggi Triana Ismail saat dikonfirmasi oleh TribunnewsBogor.com, Minggu (23/1/2022).
Lanjutnya, dalam pengakuan tersebut, sebelum di rudapaksa korban sempat dijemput oleh S dan diajak berputar-putar ke sekolahan yang tak jauh dari rumah korban.

Namun, NF (13) belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut dimana lokasi pasti NF (13) dirudapkasa.
"Kejadiannya sekira pukul 18.30 WIB. Untuk tempat masih ragu. Keterangan dari korban susah komunikasi dan kedua tidak ada saksi. Tumpuan kita informasi dari korban. Korban belum memberikan petunjuk tempat pelaku melakukan kejahatannya," tambahnya.
Dari peristiwa tersebut, lanjut Anggi, pihaknya langsung mencari informasi tentang oknum tersebut hingga menemukan motif pertemuan NF dengan oknum yang diduga ojol.
Ditemukan bahwa motif pertemuan mereka, imbuh Anggi, yakni lantaran komunikasi yang intensif antara NF dan S oknum ojol tersebut sampai S diduga berani mengajak main NF.
"Ketika membuka handphone korban ada pesanan ojol dan diduga merupakan S oknum sopir ojolnya. Kita juga cukup kesulitan mendapatkan informasi lebih dari korban karena korban ini disabilitas. Kita dapat petunjuk itu dari riwayat pemesanan aplikasi ojol milik NF. Kita pun sudah menginvestigasi media sosial dari si pelaku. Alhamdulilah sudah kita kantongi. Hampir menuju 100 % bahwa S itu adalah oknum ojol," tutupnya.