Kabar Artis

Idap Gangguan Mental OCD, Aliando Syarif Kesulitan Mandi dan Jalan, Psikiater: Harus Terapi Perilaku

Saking sudah parahnya OCD yang diidapnya, Aliando mengaku kesulitan ketika melakukan aktivitas sehari-hari

Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
Instagram aliandooo
Idap gangguan mental OCD, Aliando Syarif kesulitan mandi dan jalan, psikiater buka suara 

Hal itulah yang membuatnya berhenti dari kegiatan syuting terakhirnya yakni, sinetron Keajaiban Cinta.

"Gue kena OCD dan gue harus punya terapi beberapa tahun,"

"Setahun lebih makanya gue kenapa harus putus di Keajaiban Cinta atu proyek yang kemarin di sinetron, jadi ya harus di sini," sambungnya.

Baca juga: Disinggung soal Poligami, Jawaban Ayus dan Nissa Sabyan Jadi Sorotan: Kenapa Tidak?

Psikiater Buka Suara

Psikiater dan juga dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr. Andri, SpKJ, FAPM memberi tanggapan terkait gangguan mental OCD yang diidap Aliando Syarif.

Ia menuturkan, OCD termasuk satu gangguan kejiwaan yang agak sulit disembuhkan.

Gangguan OCD harus diobati dengan terapi obat maupun terapi perilaku positif.

"Harus bersabar benar-benar sambil latihan karena seringkali kegagalannya tinggi," kata dia saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (28/1/2022).

Idap gangguan mental OCD, Aliando Syarif kesulitan mandi dan jalan, psikiater buka suara
Idap gangguan mental OCD, Aliando Syarif kesulitan mandi dan jalan, psikiater buka suara (Instagram aliandooo)

Ia menuturkan, peran keluarga sangat penting bagi pengidap OCD dalam menjalani terapi perilaku dan kepatuhan meminum obat.

"Yang punya keluarga mengalami OCD emang harus benar-benar sabar, untuk membuat pasien itu mau berobat dan keluarga juga sabar menemani pengobatan ini karena ini sering kali menjadi problem yang sangat sulit untuk diperbaiki," ungkap dokter yang berpratek di RS Omni Alam Sutera ini.

Penanganan Pasien OCD

Ia menuturkan, penanganan pasien OCD masih menggunakan terapi dengan golongan SSRI atau pemberian obat dengan jenis antidepresan yang memiliki risiko efek sampingnya tergolong rendah.

"Biasanya dengan menggunakan Sentraline ya dosisnya biasanya lebih besar dari pada dosis yang diberikan pada orang-orang yang depresi bisa sampai 2-4 kali lipat. Atau juga diberi antipsikotuk dan anticemas," terang Dokter Andri.

Selain penggunaan obat, pengidap OCD juga perlu mendapatkan terapi perilaku.

Hal itu dilakukan untuk membantu agar pikiran obsesif tidak muncul atau berkurang.

"Harus juga dengan terapi perilaku misalnya ngeceknya jadi dikurangin, bersihinnya dikurangi ya. Perhatikan segera berobat ke dokter jiwa karena hanya dengan pengobatan OCD bisa sembuh," pesannya.

"Biasanya kondisi obsesif atau pikiran obsesif seperti ini akan dibarengi, akan dieksekusi ya dengan perilaku kompulsif atau perilaku berulang," pungkasnya. (*)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved