Akting Jadi Korban Tabrak Lari Gagal, Pelaku Akui Butuh Uang untuk Terapi Narkoba, Tes Urine Terkuak

Aktingnya demi dapatkan uang banyak dengan ngaku jadi korban tabrak lari itu pun gagal total, padahal AF sudah pura-pura pincang

Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
kolase Instagram kapolres jaktim
Akting jadi korban tabrak lari gagal, pelaku akui butuh uang untuk terapi narkoba, hasil tes urine terkuak 

Namun, karena tak punya uang, pelaku pun sengaja melakukan pemerasan kepada pengendara Avanza dengan cara pura-pura jadi kroban tabrak lari.

"Setelah hasil intergosi dan pertanyaan, yang bersangkutan (AF) memang sengaja melakukan pemerasan atau pura-pura terinjak karena butuh uang untuk membeli obat-obatan di RSKO," sebut Budi, dikutip dari Kompas.com.

Rupanya AF sempat menjadi pengguna aktif heroin.

"Yang bersangkutan pernah pengguna aktif heroin," ujar Budi.

Baca juga: Anak Haji Lulung Doakan Anies Baswedan Jadi Presiden, Simpatisan PPP DKI Jakarta: Hidup RI 1

Maka dari itu, menurut pengakuan pelaku, ia saat ini sedang terapi metadon (opiat/narkotik sintetis kuat yang tak menimbulkan efek sedatif). 

Metadon sendiri berfungsi untuk merawat kecanduan dari pengguna golongan opioid, seperti heroin, morfin dan kodein.

"Butuh uang untuk membeli obat-obatan, yang lagi melaksanakan terapi metadon," jelas Budi.

Meski begitu, Budi akan tetap melakukan pemeriksaan kepada pihak RSKO.

Pura-pura pincang ngaku korban tabrak lari, pria ini tertunduk saat ditangkap polisi
Pura-pura pincang ngaku korban tabrak lari, pria ini tertunduk saat ditangkap polisi (kolase Instagram kapolres jaktim)

Hal ini untuk menentukan titik terang betul-tidaknya tersangka merupakan pasien yang harus diterapi.

"Jadi nanti kita periksa lagi (pihak) RSKO apa yang bersangkutan (merupakan) pasien aktif yang harus diterapi," jelas Budi.

Kecurigaan polisi ini lantaran hasil tes urine tersangka justru menunjukkan negatif.

"Tes urine sudah, negatif," sambungnya.

Baca juga: Bawa 13 Penumpang, Mobil di Ciamis Terjun ke Jurang Sedalam 25 Meter, 2 Orang Meninggal

Meski begitu, polisi sangat menyayangkan aksi tersangka ini.

"Terapi memang membutuhkan obat, sehingga yang bersangkutan alasannya itu ya, tetapi tidak dibenarkan," kata Budi.

Mnegenai apakah ada motif lainnya, polisi pun saat ini masih menyelidikinya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved