Covid-19 Meroket Lagi, Anies Baswedan Galau Ingin Hentikan PTM 100 Persen Tapi Tidak Bisa

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang galau.

Mendapati kasus harian Covid-19 terus melonjak, Anies Baswedan ingin menghentikan 100 persen pembelajaran tatap muka (PTM).

Namun, hingga sekarang PTM di DKI Jakarta tak bisa dihentikan.

Sebagai Gubernur DKI Jakarta ternyata dia tidak punya kewenangan untuk  menghentikan PTM.

Apa alasan PTM di DKI Jakarta harus terus dilakukan meskipun hari-hari ini angka penambahan Covid-19 terus melonjak?

Mantan Menteri Pendidikan di Kabinet Jokowi itu akhirnya buka suara terkait PTM yang terus berjalan.

Alasannya adalah PTM yang sekarang berjalan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri mengenai belajar tatap muka di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Kebijakan tersebut berbeda dengan kebijakan saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Perbedaannya, PSBB memberikan kewenangan belajar tatap muka kepada masing-masing daerah.

Baca juga: Surati Anies Baswedan hingga 5 Kali, Warga Pondok Kelapa Kecewa Ruang Terbuka Hijau Diganti Bangunan

"Berbeda ketika dulu kita menggunakan PSBB. Pada saat PSBB, keputusan PTM diatur melalui kewenangan gubernur," ucap Anies, Rabu (2/2/2022).

Karena kewenangan berada di pemerintah pusat, Anies meminta kepada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, agar mengizinkan penghentian sementara PTM di DKI.

Anies mengusulkan PTM dihentikan selama sebulan sembari melakukan evaluasi penyebaran Covid-19 yang semakin meluas.

"Menyampaikan usulan agar untuk Jakarta, PTM atau pembelajaran tatap muka ditiadakan selama satu bulan ke depan," kata Anies.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Gubernur Anies Baswedan Galau, Ingin Hentikan PTM 100 Persen Tapi Tidak Bisa, Covid-19 Meroket Lagi