Sebelum Demo, Warga Rumpin Sebelumnya Sudah Menyampaikan Panolakan

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Koordinator Aliansi Gerakan Tolak Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Rumpin, Wildan Muholad, mengatakan bahwa sebenarnya masyarakat sudah menyampaikan penolakan sebelumnya.

Penolakan rencana pembangunan TPST di Rumpin tersebut disampaikan baik kepada DPRD maupun kepada pihak DLH kabupaten Bogor. 

"Bahkan DPRD kabupaten Bogor juga sudah menyampaikan rekomendasinya agar rencana pembangunan TPST di Rumpin tersebut dibatalkan," kata Wildan Muholad kepada wartawan, Kamis (3/2/2022).

TPST tersebut dikabarkan akan dibangun di Desa Kampungsawah yang berbatasan dengan Desa Rumpin dengan kapasitas yang mencapai 200 ton per hari berasal dari 5 kecamatan sekitar Rumpin.

Namaun kata dia, warga Rumpin menilai rencana pembangunan TPST itu akan membawa madarat kepada masyarakat Rumpin khususnya yang berdekatan dengan lokasi.

"Selama ini masalah di Rumpin sudah sangat pelik. Konflik agraria yang tidak kunjung diselesaikan, persoalan kerusakan infrastuktur utama yang mengakibatkan banyak kecelakaan serta debu, kerusakan lingkungan akibat usaha pertambangan dan sekarang mau ditambah dengan dijadikan pembuangan sampah," kata Wildan. 

Diberitakan sebelumnya, Kantor Bupati Bogor di Cibinong didemo sejumlah massa yang mengatasnamakan warga Rumpin, Kabupaten Bogor, Kamis (3/2/2022).

Para pendemo ini menyuarakan penolakannya terkait rencana pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di wilayah Rumpin.

Pantauan TribunnewsBogor.com, beberapa pendemo terpantau membawa spanduk berbunyi nyeleneh.

Seperti spanduk berisi pujian Bupati, 'ibu orang baik jangan bangun TPST dong.'

Lalu ada pula spanduk lain yang berbunyi, 'sampah menghalangi ketampananku,' 'jangan cemari lingkungan kami dengan sampah,' '#RumpinofWar,' serta 'Rumpin bukan tempat sampah.'