Pilunya Ibu Hamil 9 Bulan, Suami Dibakar Hidup-hidup, Nangis Ucap Pesan Terakhir: Pengen Ketemu Anak

saat sedang hamil 9 bulan, Septidiana (23) harus kehilangan suami tercintanya, Indra Widodo (25) yang tewas dibakar hidup-hidup oleh warga

Penulis: Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
kolase Youtube TribunSumsel/shutterstock ilustrasi
Suami Dibakar Hidup-hidup, Tangis Pilu Ibu Hamil 9 Bulan Pecah 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sambil mengelus perut buncitnya, wanita hamil ini tak bisa menahan isak tangisnya seusai pemakaman.

Bagaimana tidak, saat sedang hamil 9 bulan, Septidiana (23) harus kehilangan suami tercintanya, Indra Widodo (25).

Apalagi sang suami itu tewas usai dibakar hidup-hidup oleh warga.

Kejadian nahas itu terjadi di Kecamatan Sematang Borang, Palembang pada Rabu 29 Januari 2022.

Indra Widodo mengalami luka bakar sekitar 76 persen dan dilarkan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Selama hampir seminggu dirawat di rumah sakit, suami Septidiana itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (2/2/2022) malam.

Jenazah Indra Widodo dimakamkan di TPU Talang Petai Kamis 3 Februari 2022, sekira pukul 10.00 WIB.

Indra Widodo meninggalkan seorang istri yang sedang hamil 9 bulan dan anak perempuan berusia 4 tahun.

Jelang melahirkan, wanita yang hamil 9 bulan itu terkulai lemas saat mendengar kabar suaminya dibakar hidup-hidup oleh warga.

Septi tak kuasa membayangkan calon anaknya itu harus jadi yatim sejak dalam kandungan.

Suami Dibakar Hidup-hidup, Tangis Pilu Ibu Hamil 9 Bulan Pecah
Suami Dibakar Hidup-hidup, Tangis Pilu Ibu Hamil 9 Bulan Pecah (kolase Youtube TribunSumsel/shutterstock ilustrasi)

Tangisan tak henti keluar dari mata Septidiana di rumah duka di Jalan Binangun Lorong Serentak Kelurahan Plaju Darat, Kota Palembang.

Seusai pemakaman, ibu hamil itu pun curhat pilu di hadapan awak media.

Baca juga: Seorang Pria Dituduh Maling Dibakar hingga Tewas, Ternyata Tak Ada Barang Warga yang Hilang

Diungkapkan Septidiana, sang suami Indra Widodo merupakan pria yang baik bagi keluarganya.

"Dia sayang sama anak dan istrinya, baik dan tidak kasar," ucap Septi terisak, dikutip TribunnewsBogor.com dari TribunSumsel.

Indra diketahui bekerja sebagai buruh bangunan.

Selama 5 tahun berumah tangga, Septidiana mengaku tak pernah mempermasalahkan soal keuangan dan penghasilan suami.

Namun dengan adanya peristiwa ini, Septidiana mengaku kebingungan menjalani kehidupannya sebagai  ibu tunggal.

Apalagi ibu hamil ini memiliki satu putri dan nantinya akan punya anak lagi.

"Sulit pasti sulit, sekarang ini saya masih belum bisa merelakan kepergian suami, " katanya.

FOLLOW:

Maka dari itu, Septidiana meminta kepolisian untuk mengungkap nama-nama warga yang ikut terlibat dalam pembakaran suaminya.

Ibu hamil itu juga meminta polisi harus menghukum warga tersebut

Karena gara-gara itu, ia harus kehilangan suami tercinta yang tewas secara mengenaskan.

"Mereka juga harus dihukum, karena mereka aku kehilangan laki aku," ujar Septi terisak.

Keinginan dan Pesan Terakhir Suami

Ketika dirawat di RS Bhayangkara selama seminggu, Indra Widodo yang kepayahan sempat meminta bertemu dengan anak perempuannya.

Tak hanya itu, suami pun berkali-kali mengungkapkan tak sabar ingin bertemu calon anaknya yang lahir sekira awal Maret 2022 nanti.

Sayangnya, keinginan Indra Widodo itu tak terwujud hingga akhir hayat.

"Waktu di rumah sakit dia pengen ketemu sama anaknya," kata Septi.

Diungkapkan Septi, anaknya tak tahu jika sang ayah meninggal dunia.

Baca juga: Terseret Saat Dijambret, Perempuan Muda di Bogor Alami Luka-Luka di Sekujur Tubuh

Sang anak masih menganggap bahwa ayahnya tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

"Dia belum nanya soal ayahnya, dia cuma tahu ayahnya lagi sakit. Tak tahu kalau ayahnya sudah meninggal," ungkap Septi terisak.

Dengan mata berkaca-kaca dia menceritakan bahwa dia dan suaminya sudah menyiapkan nama anak yang diperkirakan bakal lahir bulan depan.

"Kalau yang lahir nanti bayi laki-laki kami sudah punya nama Afanda Wijaya di pesen begitu. Kalau bayinya perempuan nanti kami berdua putuskan namanya, " kata Septi.

kondisi Indra Widodo di rumah sakit usai dibakar hidup-hidup oleh warga
kondisi Indra Widodo di rumah sakit usai dibakar hidup-hidup oleh warga (TribunSumsel)

Tewas Dibakar Kepergok Menjambret

Diakui Septidiana, suaminya itu sudah cukup lama tak bekerja.

Meski begitu, Septi tidak mengetahui jika Indra Widodo pada hari itu suaminya pergi untuk menjambret.

Selama ini, Septi belum mengetahui bahwa suaminya itu pernah melakukan tindakan kriminal seperti itu.

"Tidak dia tidak pernah bilang, saya juga tidak tahu kalau dia pergi sama temannya menjambret, " katanya.

Baca juga: Bentrok di Kota Sorong Papua - 19 Orang Meninggal Dunia, Tempat Karaoke Dibakar

Indra Widodo dan temannya Taufik kedapatan melakukan aksi penjambretan di Kecamatan Sako, Palembang, pada Rabu (26/1/2022).

Dirinya kemudian dihakimi massa dengan dipukuli dan dibakar.

Kapolsek Sako Kompol Evial Kalza menyebut bahwa motif Indra Widodo melakukan penjambretan adalah karena kebutuhan ekomoni di mana istrinya tengah hamil tua dan memiliki anak balita.

Berdasarkan hasil pemeriksaan itu, diduga bahwa Widodo melakukan aksinya karena dirinya tidak lagi bekerja.

Ketiadaan penghasilan itu juga sempat membuat Widodo dan istrinya bertengkar.

Istrinya khawatir dengan biaya kehidupan sehari-hari ditambah dengan biaya persalinan yang sebentar lagi akan tiba.

Ilustrasi Jambret
Ilustrasi Jambret (net)

"Istri dia (tersangka Indra) lagi hamil tua, kabarnya sudah masuk sembilan bulan. Artinya memang sudah dekat dengan masa persalinan tapi tidak punya biaya," jelasnya.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi mengatakan saat ini pihaknya tengah menyelidiki dan mencari tahu nama-nama warga yang membakar Indra Widodo.

Menurutnya, perbuatan warga itu termasuk aksi main hakim sendiri.

Baca juga: Terseret Saat Dijambret, Perempuan Muda di Bogor Alami Luka-Luka di Sekujur Tubuh

Kronologi Kejadian

Sebelumnya, diketahui bahwa Widodo dan Taufik mengaku merampok korban yang baru turun dari mobilnya.

"Saya dan teman saya Taufik langsung memarkiran motor dan berlari mengampiri korban, setelah berdekatan saya kemudian menarik tas korban hingga korban terjatuh dan berteriak meminta tolong," ujar Indra, Rabu (26/1/2022).

Indra bercerita, dirinya memang sempat kesulitan merampok korban karena terjadi aksi tarik menarik.

"Kami langsung di kejar korban dan motor kami ditarik korban hingga kami terjatuh," kata Indra.

"Masa hingga terjatuh dari motor, kemudian dibakar hingga kami berdua di selamatkan dan di bawa masuk ke dalam kantor lurah," ujarnya.

Ilustrasi bakar diri
Ilustrasi bakar diri (net)

Dalam insiden ini, pelaku Indra Widodo terlihat mengalami luka bakar di bagian badan dan wajah, sedangkan pelaku Taufiq tidak begitu banyak mengalami luka bakar.

Pada foto yang beredar nampak jelas luka bakar membekas di tubuh kedua pelaku.

Motor milik pelaku turut dibakar oleh massa yang telanjur emosi.

"Kami butuh uang pak," kata Indra.

Korban diketahui sempat berteriak keras ketika dijambret pelaku sehingga menarik perhatian warga sekitar.

Kapolsek Sako, Kompol Evial Kalza melalui Kanit Reskrim Iptu Julius mengatakan, korban dari upaya penjambret itu adalah pegawai di kelurahan Serimulya.

"Saat ini kedua pelaku akan kita amankan dan menjalani pemeriksaan," ucap Iptu Julius.

Sementara itu saksi melihat kedua pelaku disiram bensin sebelum dibakar oleh warga.

"Sudah di bakar menggunakan bensin, namun ada beberapa warga dan pegawai kantor Lurah yang langsung memisahkan sehingga kedua pelaku diamankan di dalam kantor lurah," ungkap saksi mata Saripudin (53). (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved