Pelecehan Seksual di Bogor
Pengakuan Pelatih Futsal di Bogor yang Diduga Melakukan Pelecehan Seksual: Pernah Jadi Korban
Lelaki berusia 30 tahun itu diduga telah melakukan pelecehan seksual sesama jenis kepada anak di bawah umur.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG -- Pria berinisial MN alias GJ kini harus berurusan dengan aparat kepolisian Polres Bogor.
Lelaki berusia 30 tahun itu diduga telah melakukan pelecehan seksual sesama jenis kepada anak di bawah umur.
Pelatih futsal di Cileungsi, Kabupaten Bogor ini diduga melakukan pelecehan kepada sejumlah muridnya.
Bahkan, pelaku terancam 6 tahun kurungan penjara akibat ulahnya tersebut.
"MN alias GJ diduga melakukan tindak pidana melanggar pasal 27 ayat 1 junto 45 ayat 1 UU nomor 19 tahun 2016 sebagaimana yang dimaksud dalam UU ITE," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin dalam jumpa pers di Mako Polres Bogor, Senin (7/2/2022).
Selain itu, terhadap tersangka MN juga diterapkan pasal 37 junto pasal 11 dan atau pasal 32 junto pasal 6 UU nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi.
"Dimana ancaman pidana maksimalnya 6 tahun penjara," kata Iman.
Modus Pelaku
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menerangkan, dalam melancarkan aksinya pelaku melakukan berbagai upaya.
Modus pelaku diantaranya adalah mengirim konten pornografi kepada korbannya melalui aplikasi pesan instan untuk diajak melakukan hal-hal yang tidak senonoh.

Kebanyakan korbannya ini adalah anak di bawah umur yang merupakan anak didiknya sendiri di klub atau tim futsal.
Sejauh ini penyidik sudah mendata korbannya ada sebanyak 15 orang anak laki-laki di bawah umur yang rata-rata berusia 16 tahun sejak tahun 2019.
"Pelaku mengiming-imingi si korban masuk tim inti dalam tim futsal, bahkan iming-iming diberikan uang, sepatu, kaos dan fasilitas yang menarik bagi korban," katanya.
Sementara untuk dugaan tindak asusila atau pelecehan seksual secara fisik dari pelaku kepada korbannya sejauh ini masih pengembangan polisi.
"Yang berkaitan dengan tindakan fisik ini masih dalam proses pemeriksaan pengembangan. Tapi sementara ini kami masih mengembangkan dari hasil ITE dan Pornografinya," ungkapnya.
Pengakuan Pelaku
MN alias GJ pelatih futsal berusia 30 tahun mengaku pernah menjadi korban kekerasan seksual saat masih sekolah.
Hal itu diungkapkan pelaku saat dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bogor.
Kepada petugas, GJ mengaku pernah menjadi korban pelecehan sesama jenis.
"Memang yang bersangkutan (MN) pernah menjadi korban," kata AKBP Iman Imanuddin dalam jumpa pers di Mako Polres Bogor, Senin (7/2/2022).
Tersangka MN pernah menjadi korban asusila sesama jenis sejak masih duduk di bangku SMP.
Saat itu MN penjadi korban dari temannya sendiri.
"Berdasarkan pemeriksaan tersangka, sejak duduk di bangku SMP yang bersangkutan sudah menjadi korban sodomi. Pelakunya itu teman-teman sepermainannya juga," tambah Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo DC Tarigan.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan berupaya membantu tersangka dengan mendatangkan psikolog dan dokter khusus menangani akibat dari perbuatan tersebut.

Korban Trauma
Satu persatu korban mulai buka suara dan memberikan pengakuan.
Para korban yang kebanyakan anak di bawah umur ini sempat mengaku trauma hingga ketakutan.
Hal ini diakui oleh GT, rekan beberapa korban yang mengunggah foto-foto bukti percakapan pelaku yang tidak senonoh itu di media sosial.
GT mengatakan bahwa para korban juga banyak yang pindah ekskul futsal demi menghindari si terduga pelaku yang dikabarkan berinisial GJ itu.
"Banyak (yang trauma). Kebetulan yang sekolah di Cileungsi ini, peserta yang ekskul futsal mereka semua pindah ke ekskul lain," kata GT saat dihubungi wartawan via telepon, Kamis (3/2/2022).
Dia menuturkan bahwa kelakuan bejat terduga pelaku oknum pelatih futsal ini sudah diketahui sejak lama.
Namun, para korbannya ketakutan untuk membuka hal itu atau pun melaporkannya ke polisi.
"Temen saya sering curhat ke saya masalah coach-nya (terduga pelaku) ini yang bermasalah. Saya bertanya-tanya, kenapa gak ada yang melapor, gak ada yang speak up, ternyata mereka itu takut," katanya.