Soal Naiknya Harga Minyak Goreng, Ini Tanggapan Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN, Erick Thohir menanggapi soal mahalnya minyak goreng pada beberapa pekan terakhir.
Penulis: Reynaldi Andrian Pamungkas | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Reynaldi Andrian Pamungkas
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Menteri BUMN, Erick Thohir menanggapi soal mahalnya minyak goreng pada beberapa pekan terakhir.
Erick Thohir mengatakan bahwa memang sejak awal segalanya pasti mahal.
"Seperti misalnya sejak awal pandemi, apa-apa diawal harga masker Rp 100 ribu dan kini menjadi Rp 5 ribu, itu kita beritahukan kepada Kimia Farma untuk menyidak harga masker dan berhasil," katanya kepada TribunnewsBogor.com saat menghadiri Cap Go Meh 2022, di Vihara Dhanagun, Jalan Suryakencana, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Selasa (15/2/2022).
Menurutnya dengan mahalnya harga minyak goreng tersebut tidak bisa menyalakan pihak manapun.
Erick Thohir mengungkapkan bahwa masalah tersebut harus dirajut bersama-sama dengan masyarakat dan pemerintah.
"Tentunya kita sama-sama merajut untuk memberikan solusi bukan saling menyalahkan kenapa minyak goreng mahal," katanya.
Dengan mahalnya harga minyak goreng, pihak BUMN bekerjasama dengan pihak Swasta untuk sama-sama mengoperasi pasar.
Erick Thohir menyatakan bahwa dengan segala kesederhanaan hati pihak BUMN mengajak Swasta untuk sama-sama operasi pasar.
"Supaya mesti ingat, kalau kesenjangan terus terjadi, kalau kita tidak rukun mana mungkin ada pertumbuhan ekonomi," Kata Menteri BUMN Indonesia ke-9 Kabinet Indonesia Maju ini.
"Apalagi kita sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 sekarang, yang di mana dunia melihat Indonesia sebagai sentra pertumbuhan ekonomi dunia," pungkasnya.
Pantauan wartawan TribunnewsBogor.com harga minyak goreng kemasan di minimarket dan supermarket seharga Rp 14 ribu per liternya sedangkan di pasar tradisional Rp 15 ribu per liter.