Andriy Shevchenko dan Mesut Ozil Kirim Pesan Mendalam, Inginkan Perang Ukraina dan Rusia Dihentikan

Dampaknya, keadaan dua negara yang 'tidak akur' juga berimbas pada sistem dan kondisi sepak bola eropa.

Editor: Yudistira Wanne
(AFP/ANATOLII STEPANOV)
Umumkan perang, Rusia porak-porandakan negara Ukraina 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ketegangan terjadi antara Rusia dengan Ukraina.

Perebutan daerah menjadi penyebab kedua negara itu berperang.

Sebenarnya, kedua negara itu sudah memanas sejak 2014.

Dampaknya, keadaan dua negara yang 'tidak akur' juga berimbas pada sistem dan kondisi sepak bola eropa.

Barulah ketika Rusia memutuskan invasi ke Ukraina kondisi pun semakin tidak mengenakkan.

Sejumlah pemain hingga mantan pesepakbola turut menyoroti permasalahan yang terjadi.

Para atlet tersebut menginginkan agar peperangan segera dihentikan.

Barisan pemain sepak bola pun mulai bersuara di akun media sosialnya.

Seperti Mesut Ozil yang memposting gambar anak kecil mengkartu merah tentara yang memegang senjata sebagai wujud penolakkannya terhadap peperangan.

Juga dengan full back kiri milik Manchester City asal Ukraina, Oleksandr Zinchenko yang mengutuk presiden Rusia agar mati dengan penderitaan lewat akun Instagramnya.

Lalu yang paling tersorot, bagaimana kedewasaan eks pemain AC Milan, Andriy Shevchenko yang menginginkan perdamaian terjadi antara negaranya (Ukraina) dan Rusia.

“Saya memohon Anda untuk mendukung negara kami dan meminta pemerintah Rusia untuk menghentikan agresi dan pelanggaran hukum internasional yang mereka lakukan,” tulisnya di akun Instagram.

“Kami hanya ingin perdamaian. Perang bukan jawaban,” lanjut Shevchenko yang membantu AC Milan meraih gelar juara Liga Champions 2003 itu.

Ya, para pemain dan mantan pemain sepak bola telah menunjukkan sikapnya terhadap invasi yang dilakukan Rusia kepada Ukraina.

Yang menjadi pertanyaan, apa saja pengaruh konflik antara kedua negara tersebut dengan sepak bola yang sudah terjadi sejak tahun 2014?

Tidak ada pemain asal Rusia yang bermain di Liga Ukraina

Dilansir The Kyiv Post, Sejak tahun 2014, sudah tidak ada pemain asal Rusia yang bermain di Liga Ukraina, konflik antar kedua negara adalah faktor utama hal tersebut.

Padahal sebelumnya, Negara Ukraina menjadi favorit bagi para pemain Rusia untuk menitihkan karir sepakbolanya.

Total, ada 142 pemain asal Rusia yang pernah bermain di Liga Ukraina sebelum konfilik yang terjadi tahun 2014.

Angka tersebut hanya lebih sedikit dari pemain asal Brasil (189) yang menjadi pemain asing terbanyak yang pernah bermain di Liga Ukraina.

Ya, sejak tahun 2014, satu per satu pemain asal Rusia yang bermain di Liga Ukraina dipulangkan ke negaranya dan dijual ke klub lain di luar wilayah Ukraina.

Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Hukum Internasional Soal Alasan Kenapa Ada Invasi Rusia ke Ukraina

Timnas Ukraina tidak memanggil pemain yang berlaga di Liga Rusia untuk Piala Eropa 2020

Di gelaran Piala Eropa 2020 yang dijuarai oleh Timnas Italia, ada hal mencolok yang tak tersorot oleh banyak media.

Adalah keputusan kontroversial federasi Sepakbola Ukraina yang 'memboikot' pemain asal Ukraina yang bermain di Liga Rusia.

Ya, tak ada satupun pemain Ukraina yang bermain di Liga Rusia yang namanya dipanggil untuk memprkuat Timnas di gelaran Piala Eropa 2020.

Padahal, di Piala Eropa edisi sebelumnya (2016) ada tiga pemain Ukraina yang bermain untuk Timnas Rusia yang namanya dipanggil ke Tim Nasional.

Adalah Bohdan Butko (Amkar Perm), Yevhen Seleznyov (Kuban Krasnodar), dan Oleksandr Zinchenko (Ufa).

Venue final Liga Champions 2021/2022 terancam dipindah

Dilansir Associated Press, UEFA batal menggelar final Liga Champions musim ini di St. Petersburg setelah Rusia invasi Ukraina, Kamis (24/2/2022) pagi.

Untuk membahas keputusan tersebut lebih lanjut, UEFA akan melakukan pertemuan luar biasa Komite Eksekutif UEFA yang dijadwalkan pada hari ini Jumat, (25/02/2022).

Baca juga: Pasukan Rusia Berhasil Kuasai Reaktor Nuklir Chernobyl di Ukraina, Kode Agar NATO Tidak Ikut Campur

"Menyusul perkembangan situasi antara Rusia dan Ukraina dalam 24 jam terakhir, presiden UEFA telah memutuskan untuk mengadakan pertemuan luar biasa komite eksekutif untuk mengevaluasi situasi dan mengambil semua keputusan yang diperlukan" pernyataan UEFA dilansir Associated Press.

Sementara itu, dalam laporan media Inggris,The Sun, Stadion Wembley, Inggris menjadi venue favorit untuk menjadi alternatif final Liga Champions.

Stadion Wembley memiliki kapasitas mencapai 90.000 orang, keuntungan yang didapat UEFA mencapai 60 juta poundsterling atau senilai Rp1,1 triliun jika final Liga Champions digelar di stadion kebanggaan The Three Lions tersebut.

Pemain Brasil yang bermain di Liga Ukraina terjebak di kota Kyiv

Para pemain asal Brasil yang bermain di Liga Ukraina terjebak di sebuah hotel yang terletak di kota Kyiv, Ukraina.

Hal tersebut diketahui dari postingan beberapa pemain brasil yang mengunggah video lewat media sosial mereka untuk meminta kejelasan dan pertolongan.

Salah satunya adalah winger yang baru saja diboyong oleh Shakhtar Donetsk dari Ajax Amsterdam, David Neres.

"Kami bersama anak-anak kecil dan merasa ditinggal serta tak tahu apa yang mesti kami lakukan," katanya.

"Kami meninggalkan rumah dengan terburu-buru dan hanya membawa baju. Kami tak tahu apakah bakal ada makanan ke depannya," lanjutnya.

Usai video tersebut diunggah dan viral di media sosial, Duta Besar Brasil bagi Ukraina, Norton Rapesta, telah menyampaikan tindakan yang akan ia lakukan yaitu mengevakuasi semua warga Brasil yang sedang terancam di Ukraina.

"Kami akan melakukan evakuasi bagi semua warga Brasil di sini. Baik pemain sepak bola ataupun bukan. Semua akan kami evakuasi," katanya dilansir BBC.

(Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved