Korban Pemerkosaan di Sawah Besar Ternyata Dibunuh Teman Dekat, Lama Kenal tapi Tak Kunjung Pacaran
Jasad wanita berusia 20 tahun, AW, ditemukan di sebuah kamar kos, kawasan Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang pria tega memperkosa dan menghabisi nyawa teman dekatnya sendiri hanya gara-gara status hubungan.
Jasad wanita berusia 20 tahun, AW, ditemukan di sebuah kamar kos, kawasan Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Jasad korban ditemukan oleh kakaknya pada pukul 15.00 WIB.
Ketua RT 01 Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kamarut Zaman mengatakan kakak curiga karena tak bisa menghubungi korban.
"Kakaknya dari pagi telepon korban tidak diangkat, di-WhatsApp checklist satu. Kemudian kakaknya datang ke kamar kos, lalu menjerit minta tolong," kata Kamarut.
Kapolsek Sawah Besar, Kompol Maulana Mukarom mengatakan korban dibunuh, kemudian jasadnya diperkosa oleh pelaku.
"Korban itu dibunuh, tapi sebelumnya korban ini diperkosa terlebih dahulu," kata Kompol Maulana Mukarom seperti dikutip dari Kompas.com.
Berdasar hasil olah TKP, terdapat luka di bagian leher.
Selain itu Polisi juga menemukan bekas cairan sperma.
Tak berselang lama, Polisi menangkap terduga pelaku berinisial A.
Pelaku ditangkap di Jalan Mangga Besar Raya.
Dari hasil pemeriksaan awal, A mengakui bahwa dirinya menghabisi nyawa AW.
"Itu dibenarkan oleh pelaku bahwa dia mencekik korban, lalu korban tidak sadarkan diri. Ternyata korban meninggal dunia," kata Kompol Maulana.
Kompol Maulana Mukarom menjelaskan pelaku merupakan teman dekat korban.
"Untuk identitas pelaku adalah teman dekat dari korban," kata Kompol Maulana.
Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif oleh Polisi.

"Karena pelaku baru saja ditangkap, masih harus menjalani pemeriksaan secara mendalam lagi," katanya.
Kanit Reskrim Polsek Sawah Besar AKP Wildan mengatakan pelaku dan korban memang memiliki hubungan yang sangat akrab.
Korban dan pelaku juga saling kenal sudah cukup lama.
Meski sudah dekat, namun korban dan pelaku sendiri tak berstatus sebagai pacar.
"Belum pacar, tapi korban sudah lama kenal dengan pelaku," ungkapnya.
Wildan mengatakan, jajarannya masih berupaya mengungkap motif pembunuhan itu.
"Kita belum bisa beberkan semuanya. Saat ini masih kita lakukan pendalaman lebih lanjut mengenai motif pelaku membunuh korban," ujarnya.
KASUS LAIN
Melansir Tribun Sumsel, Gadis asal Cirebon yang dilaporkan hilang, sudah ditemukan di Jalur 13 Desa Timbul Jaya Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat (4/3/2022).
Liana Brilliant (20) dan dibawa ke rumah kades untuk diamankan sementara waktu.
Dari situ, dibawa ke Subsektor Polsek Muara Padang.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, Liana bersama pacarnya Ahmad Dahlan (28) dibawa ke Polsek Muara Padang.
Kapolsek Muara Padang AKP M Ginting ketika dikonfirmasi membenarkan, bila Liana bersama pacarnya Ahmad Dahlan sudah berada di Polsek Muara Padang.
Keduanya juga dimintai keterangan, terkait orang hilang dari laporan orangtua Liana ke Polsek yang ada di Cirebon.
"Dari pemeriksaan, si perempuan mengaku tidak hilang, melainkan mengejar si pacar, saat mau pulang ke Muara Sugihan.
Karena memaksa ikut, si laki-laki ini terpaksa mengajak si perempuan ini," kata Ginting.
Ahmad Dahlan sebetulnya sudah mendatangi rumah Liana dan langsung bertemu kedua orangtuanya.
Akan tetapi, kedatangan Ahmad Dahlan ditolak kedua orangtua Liana sehingga memutuskan untuk pulang karena mendapat penolakan dari kedua orangtua Liana.
Saat pulang itulah, saat di stasiun Liana mengejar Ahmad Dahlan dan memaksa untuk ikut ke rumah Ahmad Dahlan.
Dari situlah, Ahmad Dahlan mengajak Liana ke rumahnya dan tinggal di rumah bersama orangtuanya.
"Kalau penjelasan dari si perempuan, dua minggu lalu ia dijodohkan orangtuanya tetapi ia tidak mau karena si Ahmad Dahlan ini datang tetapi ditolak di situ ia memutuskan untuk ikut pacarnya tadi," jelas Ginting.
Liana yang enggan pulang dan tetap ingin tinggal di Muara Sugihan, juga membuat surat pernyataan bahwa ia ingin tetap tinggal di Muara Sugihan dan hidup dengan Ahmad Dahlan.
Karena hal itu, menurut Ginting pihaknya tidak dapat melakukan penahanan terhadap Ahmad Dahlan.