Tak Tinggal Diam, Ini Respon Menohok Jubir Kremlin saat Presiden AS Sebut Putin Penjahat Perang

Terbaru, Presiden AS Joe Biden menyebut bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin adalah penjahat perang.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Sputnik/AFP GettyImage
Presiden AS Joe Biden vs Presiden Rusia Vladimir Putin 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Perang antara Rusia dan Ukraina tidak kunjung selesai.

Banyak negara ikut merespon perang antara kedua negara serumpun ini, tak terkecuali Presiden Amerika Serikat, Joseph Robinette Biden yang tak lain adalah Joe Biden.

Terbaru, Presiden AS Joe Biden menyebut bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin adalah penjahat perang.

Biden melontarkan pernyataan itu secara spontan sebagai tanggapan atas pertanyaan wartawan di Gedung Putih pada Rabu (16/3/2022).

"Oh, saya pikir dia adalah penjahat perang," ujar Biden yang kemudian dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (18/3/2022).

Ini adalah pernyataan paling keras yang dilontarkan pejabat AS untuk pertama kalinya sejak Rusia menginvasi Ukraina 24 Februari 2022 lalu.

Gedung Putih selama ini menghindari penggunaan frasa 'kejahatan perang' atas Putin, karena ungkapan tersebut perlu penyelidikan dan tekad internasional.

Sekretaris Gedung Putih Jen Psaki mengatakan ungkapan Biden yang menyebut Putin adalah penjahat perang bukanlah tanpa alasan.

Ucapan tersebut berasal dari hati Biden setelah melihat kebengisan Rusia terhadap Ukraina.

Baca juga: Suasana Tegang WNI yang Terjebak Perang di Ukraina, Buru-buru Sembunyi saat Dengar Suara Ledakan

Joe Biden mengungkapkan hal tersebut karena selama invasi berlangsung, Rusia diduga melakukan pengeboman terhadap warga sipil Ukraina.

Dari berbagai laporan disebutkan bahwa Rusia telah menghancurkan sebuah Rumah Sakit Anak dan pemukiman warga sipil.

Biden melalui akun twitter resmi milik Kepresidenan AS, @POTUS, menyinggung kekejaman militer Rusia pada Ukraina dalam beberapa waktu terakhir.

"Putin menimbulkan kehancuran dan kengerian yang mengerikan di Ukraina - membom gedung apartemen dan bangsal bersalin.

Kemarin, kami melihat bahwa pasukan Rusia menyandera ratusan dokter dan pasien.

Ini adalah kekejaman. Ini adalah kemarahan bagi dunia," cuit Biden pada Kamis (17/3/2022).

Mendengar ucapan Biden, juru bicara Kremlin Moskwa, Dmitry Peskov tak terima atas tudingan Biden yang menyebut Putin adalah penjahat perang.

Menurut Peskov, pernyatan Biden tidak dapat diterima dan dimaafkan.

Baca juga: 11 Hari Dibom Rusia, Presiden Ukraina Minta Joe Biden Bantu Keuangan dan Beri Sanksi untuk Putin

Ia lantas balik menyerang dengan menyinggung soal bom AS.

"Kami percaya retorika seperti itu tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan dari pihak kepala negara yang bomnya telah menewaskan ratusan ribu oeang di seluruh dunia," ujar Dmitry Peskov dikutip dari Kompas.com.

Rupanya sebelum Biden, perdana menteri Inggris Boris Johnson juga mengatakan bahwa apa yang dilakukan Putin di Ukraina adalah kejahatan perang.

"Vladimir Putin bersiap menggunakan taktik barbar dan diskriminatif terhadap warga yang tidak bersalah," ucap Boris Johnson pada Selasa (1/3/2022) dikutip dari kanal YouTube C-SPAN.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan tentara masuk ke wilayah Ukraine dengan alasan untuk menjaga perdamaian di wilayah yang kini dikuasai pemberontak.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan tentara masuk ke wilayah Ukraine dengan alasan untuk menjaga perdamaian di wilayah yang kini dikuasai pemberontak. (dailymail.co.uk)

Namun ternyata ungkapan penjahat perang tak boleh asal diucapkan begitu saja, ada beberapa faktor yang membuat kalimat tersebut dihindari untuk diucapkan.

Sebab dalam sehari-hari, penggunaan kata 'penjahat perang' merupakan istilah umum untuk seseorang yang mengerikan.

(Fathia Oktaviani/magang).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved