Fakta Baru Penyelundupan Sabu 1 Ton di Pangandaran, Pelakunya Ada Mantan Atlet BMX Jawa Barat
Tabir gelap terungkap terkait penyelundupan satu ton sabu-sabu dari Iran melalui jalur laut di Pantai Pangandaran, Rabu (16/3/2022) lalu.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tabir gelap terungkap terkait penyelundupan satu ton sabu-sabu dari Iran melalui jalur laut di Pantai Pangandaran, Rabu (16/3/2022) lalu.
Dari pendalaman kasus tersebut muncul fakta mengejutkan.
Di mana dalam kasus tersebut satu di antara sejumlah pelaku merupakan mantan atlet nasional.
Mantan pembalap sepeda kelas BMX, NS (27) terlibat dalam kasus penyelundupan sabu-sabu seberat 1 ton di Pantai Madasari.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Harian Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Jabar, Gunaryo angkat bicara.
Gunaryo mengaku semua pengurus Pengprov ISSI Jabar terkejut terkait keterlibatan mantan pembalap sepeda kelas BMX, NS (27), dalam kasus penyelundupan sabu-sabu seberat 1 ton di Pantai Madasari ini.
Baca juga: KRONOLOGI Penggerebekan Sabu 1 Ton di Pangandaran, Seorang Wanita Hingga WNA Asal Afganistan Diciduk
Gunaryo mengatakan, mewakili Pengprov ISSI Jabar,ia merasa prihatin karena ada satu anak didiknya yang dalam pembinaan mereka di luar batas pengawasan dan pembinaan melanggar hukum.
"Ya kami semua kaget dan prihatin. Kemarin teman-teman dari ISSI Jabar juga sudah hubungi pihak keluarga, tapi pihak keluarga menyebut dia seperti tak sengaja atau tak tahu apa yang dia bawa," katanya saat dihubungi, Kamis (17/3/2022).
Setelah tak aktif lagi dalam persepedaan Jabar sejak 2016, ujar Gunaryo, NS bekerja sebagai sopir tembak kendaraan. Menurut Gunaryo, sejak PON Jabar 2016, pihaknya lost contact.
"Saya meyakini NS tak tahu yang dia bawa itu barang terlarang. Dia juga ketika menjadi atlet sepeda selalu totalitas memberikan dedikasi ke sepeda BMX seperti mewakili Porda Tasik dan PON Jabar," katanya.
Dia juga berharap hal ini menjadi perhatian utamanya kepada pemerintah daerah terhadap atlet-atlet yang memang sudah tak terpakai di atas 25 tahun.
Kadang-kadang, katanya, mereka tak memiliki peluang karier di masa depannya, semisal beralih profesi.
"Ini yang harus menjadi perhatian stakeholder yang ada termasuk pemerintah daerah untuk berikan peluang kehidupan yang layak," ujarnya.
Rasa prihatin juga diungkapkan Ketua KONI Kabupaten Tasikmalaya, Saeful Hidayat. Menurut Saeful, NS pernah memperkuat kontingen atlet Kabupaten Tasikmalaya cabang sepeda BMX untuk even Porprov Jabar.
Baca juga: Ingin Semangat Bekerja Jadi Alasan Oknum Pegawai RS Kota Bogor Ini Gunakan Sabu
"Kami turut prihatin atas apa yang menimpa NS saat ini. Kami pun tak bisa berbuat apa-apa, terlebih ia sudah tak lagi berkiprah di Kabupaten Tasikmalaya," kata Saeful.