MotoGP Mandalika
Aksi Pawang Hujan di Sirkuit Mandalika Ditiru Pembalap MotoGP, Dibayar 3 Digit Cuaca Langsung Cerah
Terlihat dalam sebuah video di akun TikTok, pawang hujan itu langsung berlari ke tengah Sirkuit Mandalika.
Penulis: Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Setelah laga Moto2 selesai, Sirkuit Mandalika kembali diguyur hujan.
Dikabarkan pada pukul 14.15 WITA atau 13.15 WIB hujan deras tiba-tiba mengguyur area Mandalika termasuk sirkuit yang menjadi lokasi balapan MotoGP Mandalika 2022.
Langit Mandalika tiba-tiba mendadak gelap pada siang hari.
Alhasil, jadwal race MotoGP Mandalika pun harus molor waktunya.
Video yang menampakkan kondisi hujan deras dan penonton yang terguyur hujan saat menonton bala[an di Sirkuit Mandalika pun viral di media sosial.
Semuanya mempertanyakan kinerja Rara sebagai pawang hujan yang digadang-gadang mampu mengendalikan langit.
"Kira-kira Bu Rara si Pawang hujan kemana yah gaesss??" tulis sebuah postingan.
"Lho pawang hujan-nya yang hebat itu kemana....??? Percuma aja dibayar mahal²..," tanya yang lain.
Baca juga: Sirkuit Sempat Hujan, Pembalap MotoGP Mandalika Berjatuhan, Aksi Pawang Bikin Heran : Pakai Jampi?
Baca juga: Live Streaming MotoGP Mandalika 2022, Live Trans 7: Pembalasan Marc Marquez, Anak Buah Rossi Beraksi
Melihat cuaca tak bersahabat seperti itu, pawang hujan bernama Rara itu langsung beraksi.
Terlihat dalam sebuah video di akun TikTok, pawang hujan itu langsung berlari ke tengah Sirkuit Mandalika.
Ia membawa sesajennya.
Sambil beraksi, pawang hujan itu seperti menyemprotkan air dari dalam batok itu ke sekeliling sirkuit.
Sang pawang hujan mengucapkan kata-kata yang tak terdengar jelas.
Namun diduga itu adalah kata-kata untuk mengusir hujan.
Aksi Rara itu bahkan diliput oleh media internasional.
"Mbok, ngapain mbok?" tulis akun TikTok @lambegp.
Aksi pawang hujan ini pun ditanggapi secara kocak oleh pembalap MotoGP dari Yamaha, yakni Fabio Quartararo.
Dalam sebuah video, terlihat Quartarao memegang mangkuk yang mirip seperti yang dipegang oleh si pawang hujan.
Sambil tertawa, Quartararo meniru gaya pawang hujan saat mengusir hujan.
"No words (gak bisa berkata apa-apa)," tulis akun TikTok tersebut.
Setelah sejam melakukan kasi tersbeut, hujan pun mendadak berhenti.
Cuaca di Sirkuit Mandalika langsung cerah, meskipun langit masih sedikit mendung.
Balapan MotoGP Mandalika kembali dilanjutkan.
Baca juga: Dituduh Gagal Kendalikan Hujan Saat WSBK 2021 di Sirkuit Mandalika, Pawang Hujan Lapor Polisi
Aksi pawang hujan ini diposting di akun Twitter MotoGP.
Bahkan aksi Rara si pawang hujan ini pun dipuji.
"The Master, IndonesianGP. Keeping the rain away (menjaga agar hujan segera menjauh)," tulis akun MotoGP.
"It worked (mantraanya bekerja)," tambahnya.
Baca juga: Race MotoGP Mandalika Siang Ini : Juara Dunia No.1, Marc Marquez Tercecer Imbas Jatuh Berkali-kali
Tim Dorna Sport Heran
Tak disangka, aksi pawang hujan ini pun disorot oleh tim Dorna Sport yag terheran-heran.
Koordinator Sirkuit Mandalika dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Denny Pribadi, mengatakan, cuaca ideal untuk kualifikasi dan race MotoGP Mandalika adalah tidak panas dan juga tidak hujan.
Maka dari itu, pihaknya mengakui butuh sosok pawang hujan.
"Pawang hujan memang identik mengusir hujan atau memindahkan hujan. Padahal kita juga perlu hujan juga supaya trek dingin dan tidak panas," katanya Sabtu (19/3/2022).

"Udaranya seperti ini kan enak sekali, mendung tapi tidak selalu panas dan tidak juga hujan," katanya.
Denny mengatakan hal tersebut salah satunya berkat pawang hujan.
Denny mengakui ada pawang hujan yang bertugas di sekitar lokasi sirkuit.
"Pawang hujannya namanya Mbak Rara, mungkin kaya Dorna di luar negeri kayanya tidak pakai seperti ini.
Percaya tidak percaya itu terjadi, mungkin di Amerika, Spanyol, Italia, tidak ada seperti ini, pakai jampi-jampi, kembang, kemenyan, ya itulah Indonesia," ungkapnya.
Sirkuit sempat hujan, pembalap MotoGP Mandalika berjatuhan, aksi pawang hujan bikin heran (kolase Instagram/motogp)
Denny mengatakan banyak orang Dorna yang melihat aksi pawang hujan yang berkeliling sekitar sirkuit dan hal itu justru menarik.
"Iya banyak, kan sebelum event mba Rara muter-muter nanti dia menaruh sajen di mana, seperti di pintu race control, di tempat start dan di dalam," katanya.
Menariknya kata Denny setelah kegiatannya selesai, sesajen tersebut justru dibagi-bagikan.
"Kalau sudah selesai sesajennya dia datang itu dibagi-bagi. Kan ada buah-buahan. Mbaknya itu sangat humble. Ternyata bekasnya sesajen itu tidak apa-apa, padahal kalau orang awam itu takut, bekasnya sesajen itu bakal sakit perut atau apa " katanya.
"Kalau lihat mba-mba pakai kantung kresek, tang-tung tang-tung. Kalau di Jawa pawang hujan terkenalnya angker tidak mau diajak ngobrol," katanya.(*)
Baca juga: Marc Marquez Batal Balapan di MotoGP Mandalika, Ini Respon Repsol Honda Team
Sosok Rara si Pawang Hujan
Rara diketahui sudah berpengalaman dalam mengendalikan cuaca.
Ia pernah menjadi pawang hujan saat acara pembukaan Asian Games 2018.
Selain itu, ia pernah menjadi pawang hujan untuk acara Liga 1, Liga 2 di Jakartam Event vansin, sentra vaksin bersmaa BUMN di 5 kota.
"Saya di Jakarta tapi handle kota-kota lain, hingga opening Asian Games 2018," kata Rara.
Menurut pengakuannya, ia diajak berkolaborasi dengan otoritas sirkuit.
Rara menganggap apa yang ia lakukan merupakan wujud ikhtiar alternatif.
Berdasarkan liputan Kompas.com, Rara mengaku direkomendasikan Erick Thohir, menteri BUMN.
"Saya sebagai tim doa pawang hujan yang direkomendasikan Pak Erick Thohir dan sering mengawal event-nya Presiden Jokowi dan event kenegaraan lain, bersama dengan tim ITDC dan Pak Hadi Tjahjanto sebagai koodinator lapangan melakukan modifikasi cuaca dengan kekuatan doa," ujar dia.

"Di sini, saya diminta menurunkan suhu agar lembab dan sejuk dengan sedikit hujan," lanjut Rara.
Ia pun menjelaskan cara-cara berbeda dalam memanggil atau menghalau hujan.
Ritual melibatkan sekumpulan sesajen yang dikelilingi parit air, sedangkan ritual lainnya melibatkan es batu dan abu kayu.
"Ini harus diawali doa. Kalau di sana (memanggil panas) es batu cair, yang ini (memanggil dingin) es batu ditaruh sudah lama tidak cair-cair," ucapnya.
"Dari tadi pagi tidak cair. Itu kekuatan doa, kearifan lokal, orang Indonesia zaman dulu pun terkenal dengan kesaktian orang-orangnya dan saya memakai hadiah ini untuk membantu pagelaran event," tuturnya.
Rara pun berharap bisa membuat cuaca pada balapan hari Minggu tak akan seterik siang hari di sekitar Kompleks Sirkuit Mandalika dalam sepekan terakhir.
"Harapan saya hari Minggu tetap nyaman karena kita akan kedatangan banyak tamu," katanya.
"Yang penting tidak banjir seperti di WSBK. Sekali lagi, ini kan ikhtiar alternatif bahwa Indonesia punya sesuatu yang luar biasa," ujarnya.
Rara juga mengaku terlibat sejak tes pramusim.
Namun, ia memulai untuk "mengawasi" Sirkuit Mandalika sudah sejak 1 Maret lewat jarak jauh.
Dia bahkan mengatakan langsung diminta mendatangkan hujan pada tanggal 9-11 Maret demi membantu mendinginkan lintasan yang baru diaspal ulang.
Digaji Tiga Digit
Rara mengaku, untuk tugas ini, dia mendapat bayaran yang cukup besar dari MGPA untuk mengatur cuaca di kawasan Sirkuit Mandalika.
Tak tanggung-tanggung, total uang yang ia dapatkan mencapai 3 digit atau ratusan juta rupiah untuk 21 hari kerja.
"Saya dibayar MGPA dan ITDC. Bayaran saya itu tiga digit untuk 21 hari," beber Rara.

Untuk cara kerjanya sendiri, Rara melakukan ritual dengan sesajen di sekitarnya.
Sesajen itu berisi buah-buahan dan kembang.
Rara juga membawa mangkuk sambil menengadah ke langit.