Wacana Kereta Gantung di Puncak Bogor, Ade Yasin : Puncak 2 Aja Selesaikan
Menurut Ade, ketimbang membangun kereta gantung, untuk saat ini lebih baik menyelesaikan Jalur Puncak II dalam mengurai kemacetan di Puncak.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Tsaniyah Faidah
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Wacana pembangunan kereta gantung di kawasan Puncak Bogor kembali muncul.
Wacana pembangunan kereta gantung ini sebelumnya juga pernah jadi pembicaraan atas ide dari Ridwan Kamil pada tahun 2018 lalu.
Kali ini wacana pembangunan kereta gantung di Puncak ini muncul kembali setelah menjadi bahan kajian awal dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Dikabarkan bahwa pembangunan kereta gantung di Puncak ini pun membutuhkan anggaran mencapai Rp 7,3 Triliun.
"Kemahalan kalau menurut saya," kata Bupati Bogor Ade Yasin merespon adanya kabar tersebut, Selasa (22/3/2022).
Menurut Ade, ketimbang membangun kereta gantung, untuk saat ini lebih baik menyelesaikan Jalur Puncak II dalam mengurai kemacetan di Puncak.
Anggaran yang dibutuhkan dalam pembangunan Jalur Puncak II pun, kata Ade, tak sampai Rp 1 Triliun.
"Lebih baik Puncak 2 aja selesaikan. Gak akan sampai Rp 7 Triliun kalau Puncak 2 mah, Rp 1 Triliun juga kurang," kata Ade.
Menurut Ade, kereta gantung di Puncak Bogor lebih kepada memaksimalkan pariwisata.
Sedangkan untuk mengatasi kemacetan, kata dia, lebih baik pembangunan Jalur Puncak II.
"Saya kira kalau kereta gantung untuk wisatanya aja. Tapi kepentingan masyarakat yang akan menuju Bandung, Cianjur itu kurang terbantu. Kalau Puncak 2 kan keluarnya di Cianjur, yang ke Bandung bisa lewat situ," ungkapnya.