Pamitan Terakhir Suami & Anak Sebelum Tewas Ditabrak, Tangis Istri Pecah Firasatnya Jadi Kenyataan
Wanita berusia 45 tahun ini tak menyangka, setelah pamitan terakhir itu, suami dan anaknya ditemukan terkapar di jalanan.
Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Isak tangis dan air mata tak bisa diredam Luh Suci saat mengenang pamitan terakhir suami dan anaknya.
Wanita berusia 45 tahun ini tak menyangka, setelah pamitan terakhir itu, suami dan anaknya ditemukan terkapar di jalanan.
Suami Luh Suci bernama Komang Budarana (46) dan anak bungsunya, Komang Agus Artawan (14) meninggal dunia akibat ditabrak oleh seorang pengendara mobil Fortuner, di Banjar Dinas Pumahan, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng pada Selasa (5/4/2022) sore.
Ditemui di rumah duka di Banjar Dinas Asah Panji, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Rabu (6/4/2022), kesedihan tampak jelas di wajah Luh Suci.
Diungkapkan Luh Suci, suami dan anak bungsunya itu sempat pamitan kepadanya.
Sang suami, minta izin untuk pergi ke Desa Alasangker, dimana ia ingin menghadiri upacara tiga bulanan cucu dari anak pertamanya.
Baca juga: Pamitan Terakhir ABG 14 Tahun, Ngaku Beli Mie Goreng, Ditemukan Terkapar di Tengah-Tengah Tawuran
Tak disangka, pamitan tersebut menjadi pamitan terakhir.
"Bapak waktu itu mau pulang habis dari acara upacara keluarga. Memang ke mana-mana biasa berdua," kenang Luh Suci sambil terisak, dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Rabu (6/42022).
Namun saat dalam perjalanan pulang, motor Honda Vario DK 4377 UAG yang ditunggangi oleh Komang Budarsana ditabrak oleh mobil Fortuner DK 1728 A yang dikemudikan oleh Putu Bagus Kresna (24) warga Banjar Ambengan, Kelurahan Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar.
Akibat tabrakan itu, Komang Budarsana dan anak bungsunya mengalami luka parah pada bagian kepala,.
Sehingga nyawa keduanya pun tak bisa diselamatkan.
FOLLOW:
Suami dan anak Luh Suci dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Ketika polisi mengabarkan kabar duka itu, tangis Luh Suci langsung pecah sejadi-jadinya.
"Saat kejadian saya ada di rumah. Polisi tiba-tiba datang, katanya suami dan anak saya meninggal kecelakaan.
"Saya langsung syok. Saya masih tidak menyangka. Mau menengok ke RS tidak diizinkan," katanya.
Baca juga: Nasib Belasan Remaja di Cibinong Bogor yang Diamankan Polisi Karena Hendak Tawuran
Luh Suci menyebut ia memiliki 3 anak.
Anak pertama dan keduanya sudah menikah dan ikut dengan suami mereka masing-masing.
Kini, setelah ditinggal suami dan anak, Luh Suci merasa hidupnya kini hanya sendirian.
Bahkan kedepan ia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, meski tubuhnya tidak lagi kuat, karena menderita sesak napas.

Disebutkan Luh Suci, almarhum suaminya itu bekerja sebagai buruh bangunan dan menjadi tulang punggung keluarga di rumah.
Sementara anak bungsunya memiliki sifat yang rajin membantu orangtua.
Setiap pulang sekolah, bocah yang masih duduk dibangku kelas VI SD itu pergi mencari rumput untuk pakan sapi dan kayu bakar.
Tak bisa membayangkan hidup sendirian tanpa suami dan anak, Luh Suci sempat berpikir ingin menyusul mereka.
Namun ketika mengenang kalau ia baru saja punya cucu, niat Luh Suci untuk menghakhiri hidup pun urung dilakukakan.
"Sekarang saya sendirian di rumah. Anak pertama dan kedua perempuan, mereka sudah menikah semua. Kadang saya berpikir ingin menyusul suami saja," ucapnya sembari menangis.
Baca juga: 4 Penumpangnya Tewas Tertabrak Kereta Api, Sopir Angkot Ini Dijerat Pembunuhan Berencana
Firasat Buruk
Kemudian, Luh Suci pun mengungkapkan sebuah firasat buruk.
Firasat buruk itu selalu menghampiri Luh Suci selama semingguan terakhir, sebelum suami dan anaknya ditemukan tewas.
Diakui Luh Suci, ia sempat bermimpi jika suaminya ditelanjangi oleh seorang perempuan.
"Saya tidak tahu apa arti dari mimpi itu. Yang jelas terus saya mimpikan sejak seminggu belakangan ini," katanya, dikutip TribunnewsBogor.com dari TribunBali.

Menurut Primbon Jawa, mimpi telanjang menandakan hal-hal yang menyedihkan akan terjadi, seperti perceraian atau kematian pasangan.
Mengetahui arti mimpi tersebut, Luh Suci pun makin terisak.
Ia tak menyangka firasat buruknya ini menjadi kenyataan.
Rencananya jenazah suami dan anak bungsunya akan diupacarai sesuai dengan ajaran Hindu (Ngaben) pada Minggu (10/4/2022) mendatang.
Sementara terkait langkah hukum yang akan diambil oleh keluarga terhadap pengendara mobil Fortuner itu, Luh Suci mengaku akan memilih untuk berdamai.
"Tidak ada yang mau kecelakaan ini terjadi. Kalau saya nuntut, tidak akan mengembalikan nyawa suami dan anak saya. Jadi kami memilih untuk damai saja," ungkapnya.
Baca juga: Ditabrak Mobil Fortuner, Nasib Bocah 6 Tahun Berakhir Tragis Setelah Terseret Sejauh 2 Km
Penyelidikan Polisi
Terpisah Kasat Lantas Polres Buleleng, Iptu Anton Suherman menyampaikan hasil pemeriksaan sementara.
Kecelakaan diduga terjadi karena sopir Fortuner tak menguasai laju kendaraan dan rem tak berfungsi dengan baik.
Kini polisi masih menyelidiki kasus kecelakaan tersebut. Para sopir kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun masih menjalani pemeriksaan.
"Masih kami selidiki. PIhak-pihak yang terlibat kecelakaan masih dalam proses pemeriksaan di Mapolres," katanya.

Anton menyebut jalur di Desa Gitgit memang sangat rawan terjadi kecelakaan.
Sebab memiliki banyak tikungan tajam.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal serupa, Iptu Anton pun mengaku akan segera memasang imbauan untuk para pengendara agar selalu berhati-hati.
"Sebenarnya sudah banyak banner yang kami pasang di titik-titik rawan laka. Untuk di TKP kemarin, akan kami pasangi juga imbauan agar pengendara berhati-hati.
Sementara untuk pihak-pihak yang terlibat laka kemarin, saat ini masih dalam proses pemeriksaan di Mapolres," tutupnya. (*)