Patuhi Arahan Mahfud MD soal Demo BEM SI, Polisi : Kami Akan Lakukan Cara Humanis dan Tanpa Peluru
Meski begitu, Zulpan masih enggan mengungkapkan jumlah personel yang siaga dalam pengamanan aksi unjuk rasa.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Polda Metro Jaya memastikan akan mengikuti arahan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD untuk tidak gunakan peluru tajam dalam pengamanan unjuk rasa.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah menerima surat permohonan aksi unjuk rasa yang diajukan BEM SI.
Permohonan diajukan oleh pimpinan BEM SI Kaharuddin.
Zulpan memastikan pasukan Polda Metro Jaya siap mengawal aksi unjuk rasa tersebut.
"Polda Metro siap mengamankan ya. Kami akan menurunkan kekuatan sebanding dengan kekuatan yang melakukan kegiatan," jelas Zulpan dikonfirmasi Minggu (10/4/2022).
Meski begitu, Zulpan masih enggan mengungkapkan jumlah personel yang siaga dalam pengamanan aksi unjuk rasa.
Zulpan memastikan pengamanan unjuk rasa akan dilakukan humanis sesuai arahan Menkopolhukam Mahfud MD.
"Tentunya pengamanan demo yang kita lakukan tentunya secara humanis, kemudian pelayanan yang kita kedepankan seluruh peserta demo itu langkah-langkah yang kita lakukan serta tidak menggunakan peluru tajam juga," jelas Zulpan.
Baca juga: Jelang Demo BEM SI di Gedung DPR, Stasiun Bogor Masih Normal: Belum Ada Penyekatan Penumpang
Kata Zulpan, arahan itu sudah disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.
Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD merespons rencana unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI pada Senin (11/4/2022).
Hal itu disampaikan Mahfud dalam Rapat Koordinasi Terbatas mengenai Perkembangan Situasi Politik dan Keamanan di Dalam Negeri yang dilaksanakan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Sabtu (9/4/2022).
Secara khusus, Mahfud meminta agar aparat tidak represif terhadap para peserta aksi.
"Tidak boleh ada kekerasan, tidak membawa peluru tajam, juga jangan sampai terpancing oleh provokasi," ujarnya.
Arus di Gedung DPR RI akan ditutup pada aksi unjuk rasa ini, apabila peserta aksi membeludak.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan bahwa saat ini ruas jalan yang pasti ditutup ialah Jalan Medan Merdeka Barat.
Penutupan akan berlangsung sedari Senin (11/4/2022) pukul 08.30 WIB.
Sementara untuk ruas jalan lain penutupan akan berlangsung situasional. Seperti sejumlah jalan di sekitar Gedung DPR RI.
"Untuk di DPR MPR sifatnya situasional melihat perkembangan massa. Bila massa cukup banyak maka arus akan ditutup dibawah jembtan layang dan akan dialihkan ke Jalan Gerbang Pemuda," kata Sambodo dikonfirmasi Minggu (10/4/2022).
Berikut arus lalu lintas menuju Gedung DPR RI yang akan dialihkan.
1. Arus lalu lintas dari Jalan Gatot subroto arah Gedung DPR/MPR RI di belokkan kiri ke Jalan Gerbang Pemuda.
2. Arus lalu lintas dari Jalan Gerbang Pemuda arah Jalan Gatot Dubroto, di putar balik di kolong layang Farmasi ke Jalan Gerbang Pemuda.
3. Arus lalu lintas dari tol dalam kota yang akan keluar di Offramp Pulo Dua diluruskan ke arah Tomang.
4. Arus lalu lintas dari Jalan Palmerah Timur arah Jalan Gelora diluruskan Jalan Tentara Pelajar
5. Arus lalu lintas dari Jalan Asia Afrika arah Jalan Gelora dibelok ke kanan Jalan Gerbang Pemuda.
6. Arus lalu lintas dari Jalan Gerbang pemuda arah Jalan Gelora dibelok kiri Jalan Asia Afrika.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Polisi Patuhi Arahan Mahfud MD, tak Boleh Bawa Peluru Tajam saat Kawal Demo Mahasiswa