Calon Dokter Tewas
Geram Putri Tirinya Tak Mau Lagi Dicium, Siasat Licik Pria Tua Habisi Nyawa Calon Mantu Terbongkar
Ada peristiwa lain yang menjadi pemicu kekesalan Ziath kepada Bagus yang baru sebulan berpacaran dengan T, anak tiri Ziath.
Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pengakuan pembunuh calon dokter muda Bagus Prasetya Lazuardi yakni Ziath Ibrahim Bal Biyda mengejutkan.
Kepada pihak kepolisian, pria tua berusia 38 tahun itu mengurai alasannya tega menghabisi nyawa kekasih anak tirinya.
Cemburu, amarah Ziath memuncak tatkala mengetahui isi chat putri tirinya dengan korban, Bagus.
Chat tersebut diakui Ziath bernada pelecehan seksual.
Sebenarnya bukan hanya gara-gara chat tersebut niatan Ziath untuk membunuh calon menantunya itu kuat.
Ada peristiwa lain yang menjadi pemicu kekesalan Ziath kepada Bagus yang baru sebulan berpacaran dengan T, anak tiri Ziath.
Sebelumnya diwartakan, Ziath resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang bernama Bagus.
Tertunduk lesu saat diciduk polisi usai membunuh Bagus pada 7 April 2021, Ziath beralibi.
Baca juga: Kedok Pembunuh Dokter Muda Saat Takziah, Aksi Keji Ditutupi Senyum, Tak Berkutik Diborgol Polisi
Bahwa ia nekat membunuh Bagus karena geram dengan isi chat bernada pelecehan seksual terhadap anak tirinya.
Alibi sang tersangka itu nyatanya buru-buru dikoreksi penyidik Polda Jatim.
Pihak kepolisian menyebut bahwa Ziath tega membunuh anak dokter kandungan terkenal di Tulungagung itu karena cemburu buta.
Padahal menurut polisi, isi chat korban dengan anak tiri pelaku sewajarnya muda-mudi yang berpacaran.
"Kalau melakukan pelecehan sih enggak. Ya karena dia dongkol membaca chat sesaat sebelum membunuh. 'Endi gon HP-mu nontok, ternyata kamu sama anakku pernah lakukan ini'. Ya kayak orang pacaran," kata Kasubdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Rabu (20/4/2022).
Rasa cemburu itu besar dirasakan Ziath kepada Bagus yang telah memacari putri tirinya.
Terlebih semenjak berpacara dengan Bagus, T diakui Ziath mengubah sikapnya secara drastis.

Ziath kecewa karena putri tirinya itu tidak mau lagi dicium pipi oleh dirinya.
Berlandaskan pada hal tersebut, Ziath gusar kepada Bagus, sang calon mantu.
Apalagi niatan Ziath untuk menikahi anak tirinya semakin jauh karena T sudah berpacaran dengan Bagus.
Baca juga: Aroma Cinta Terlarang Mencuat di Kasus Tewasnya Calon Dokter, Sosok Ini Dekat dengan Pacar Korban
Ya, Ziath rupanya telah memiliki niatan untuk menikahi anak tirinya sebelum membunuh Bagus.
Niatan tersebut sempat disampaikan Ziath kepada rekannya tiga bulan lalu.
Namun keinginan tersebut dilarang oleh rekannya.
"Ada keinginan menikahi putrinya sendiri. Tapi sama saksi dilarang," ungkap AKBP Lintar Mahardono.
Adapun perasaan suka Ziath kepada T itu tidak diketahui oleh anak tirinya.
"(Perilaku senonoh tersangka ke T) Enggak ada. (Sebatas suka dan nge-fans) iya. (Anak tiri mencintai juga) enggak," pungkas AKBP Lintar Mahardono.

Siasat Licik Tersangka
Menyimpan perasaan kesal kepada kekasih anak tirinya, Ziath mengatur siasat licik.
Ia terobsesi untuk menghabisi nyawa Bagus, calon dokter muda.
Wadireskrimum Polda Jatim AKBP Ronald Purba mengurai pengakuan tersangka terkait taktik liciknya guna membunuh Bagus.
Baca juga: Ditemukan Tewas di Semak-semak, Calon Dokter Muda Tinggalkan Jejak, Sempat Lakukan Ini Bareng Pacar
Awalnya, pelaku menghubungi mahasiswa kedokteran UB tersebut untuk bertemu pada hari Kamis, 7 April 2022.
"Pelaku berdalih ingin memberi oleh-oleh kepada korban karena korban akan pulang ke Tulungagung," kata AKBP Ronald Purba dilansir dari Kompas.com pada Rabu (20/4/2022).
Ziath kemudian menuju ke rumah rekannya yang berinisial YP untuk menitipkan sepeda motor.
Lalu, pelaku dan korban menaiki mobil Kijang Innova milik korban.

Keduanya berputar-putar mencari tempat nongkrong alias warkop di wilayah Kota Malang, tetapi banyak yang tutup.
Kemudian, pelaku mengarahkan korban ke wilayah Perumahan Bumi Mondoroko Raya, Kecamatan Singosari, Malang.
Di lokasi tersebut, pelaku dan korban sempat adu mulut saat membahas perihal hubungan korban dengan anak tirinya.
"Di situ pelaku mengancam korban, menodong dengan pistol mainan dan meminta paksa ponsel korban," jelas Ronald.
Hilang kesabaran, pelaku lantas menghabisi korbannya dengan menindih dan membekap kepala korban dengan tas plastik sampai korban meninggal dunia.
Baca juga: Misteri Tewasnya Calon Dokter Muda, Gelagat Terakhir Korban Bersama Pacar Bikin Keluarga Curiga
Pelaku lalu mengendarai mobil korban menuju sekitar Ruko Kolumbia untuk memarkir mobil yang berisi jenazah korban.
Pelaku turun dari mobil dan menuju rumah YP, rekannya, untuk menitipkan kontak mobil, lalu pelaku pulang ke rumahnya.
Kejadian pembunuhan tersebut, menurut polisi, terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.
Keesokan harinya yakni pada 8 April, pelaku membuang jasad Bagus di semak-semak Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur.

Sosok Tersangka
Berhasil ditangkap, sosok pelaku pembunuhan calon dokter muda bernama Bagus akhirnya terungkap.
Kanit III Subdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Trie Sis Biantoro mengungkapkan, tersangka yakni Ziath selama ini dikenal sebagai pengemudi ojek online (ojol).
Namun, ia tidak mengetahui pasti berapa lama pria berambut nyaris plontos itu menekuni profesi tersebut.
"Dia profesi ojol," ujar Kompol Trie Sis Biantoro.
Namun Ziath ternyata tak sering mengaktifkan aplikasi layanan orderan atau biasa disebut "on bid".
Baca juga: Otak Pembunuh Dokter Muda Terungkap, Gelagat Pria Berambut Cepak Lakukan Adegan Sadis Mengejutkan
"Dia ojol, tapi enggak jelas. Tidak aktif dia. Serabutan," kata Kompol Trie Sis Biantoro.
Ziath sendiri dikenal tetangganya sebagai orang yang tertutup selama tinggal di Kelurahan Sukoharjo, kecamatan Klojen, Kota Malang.
Agus tetangga Ziath mengatakan pria yang berusia 37 tahun itu biasa dipanggil Han.
"Dia itu (Ziath) biasa dikenal warga dengan nama panggilan Han. Orangnya tidak mau kumpul sama tetangga," ujar Agus.
Ziath juga jarang atau tidak pernah bertegur sapa dengan tetangga di sekitar tempat tinggalnya.
"Enggak pernah semrawung (akrab) sama tetangga. Orangnya tertutup," pungkas Agus.(*)