Lihat Ayah Dibacok Geng Motor, 2 Balita Termenung Depan Jenazah, Sang Nenek Cuma Bisa Menangis

Akibat pembacokan tersebut, dua balita berusia 3 dan 5 tahun tersebut kini menjadi yatim.

Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
Net
Ilustrasi jasad atau jenazah 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Dua orang balita berusia tiga dan lima tahun menjadi saksi bisu saat ayah mereka, RS (26) dibacok geng motor.

RS (26) tewas di tangan geng motor di depan anak dan istrinya, di Jalan M ilyas, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (20/4/2022).

Akibat pembacokan tersebut, dua balita tersebut kini menjadi yatim.

Lantas bagaimana kondisi terkini kedua balita tak berdosa tersebut?

Dalam video yang beredar, sejumlah sepeda motor melaju sesuka hati dan mengegas kendaraannya hingga terdengar sangat keras.

Sesaat kemudian, rombongan geng motor itu menyabet pria yang memboceng istri dan 2 anaknya pakai celurit.

Sang korban, RS itu berjalan tertatih-tatih menyeberang jalan meminta tolong.

Hingga kemudian, ia terjatuh ke parit dalam keadaan bersimbah darah.

Baca juga: Ucapan Terakhir Korban Keberingasan Geng Motor Bikin Mertua Nangis, 2 Anak Korban Kini Jadi Yatim

Saat itu, dua anak RS yang masih balita menjadi saksi sang ayah dianiaya dengan keji.

Begitu juga dengan istri RS yang melihat penderitaan suaminya sampai meninggal dunia.

Sang istri yang sedang hamil tampak syok sambil menggendong salah satu anaknya yang berusia 3 tahun.

Sedangkan anaknya yang berusia 5 tahun berlari menuju ayahnya yang sekarat.

FOLLOW:

Menyaksikan sang suami sekarat gara-gara ulah geng motor, sang istri pun histeris.

"Abang, abang !" teriak istri RS dalam akun Instagram @tkpmedan

Tak berselang lama, korban pun dibawa ke Rumah Sakit Mitra Delima.

Lalu korban menghembuskan napas terakhirnya RS Bhayangkara Medan beberapa jam usai kejadian.

Di tempat kejadian perkara, saksi mata bernama Tjin Tjai alias Acai mengatakan, dia mengetahui kejadian itu sekira pukul 23.40 WIB.

Saat itu, korban yang mengendarai sepeda motor dengan istri dan dua anaknya dikejar oleh sekelompok orang dengan sepeda motor.

Kemudian terdengar keributan dan suara pria minta tolong, disusul jeritan perempuan.

"Saya lihat korban sudah jatuh ke parit, istrinya nangis-nangis, ada anak-anaknya juga. Sepeda motornya diseberang," ungkapnya.

Baca juga: Tampang Garang Geng Motor Pembacok Pria di Medan, Sempat Sok Jago Depan Anak Istri Korban Kini Loyo

Kondisi Anak

Dikutip TribunnewsBogor.com dari TribunMedan, suasana duka terasa begitu kental di rumah RS.

Tampak tenda hijau sudah berdiri dan sejumlah warga sudah melayat sejak pagi hari.

Sementara itu anak RS tampak hanya duduk terdiam. Tatapan matanya kosong.

Kedua balita itu tampak termenung menyaksikan ayahnya yang kini dibalut kain kafan.

suasana rumah duka RS korban sabetan geng motor
suasana rumah duka RS korban sabetan geng motor (TribunMedan)

Mertua RS, Erni Sukowati tak bisa menahan tangisnya.

Dia berulang kali mengusap-usap rambut dua anak RS.

Dia pun menunjukkan luka di kening dan kepala kedua anak korban yang terlihat masih ada darah dan mengering.

"Anaknya luka di kepala. Jatuh di sepeda motor. Anakku sudah minta tolong, tapi terus diapain (dianiaya)," katanya.

Dengan air mata berurai, Heni mengatakan kala diserang geng motor anaknya sudah berteriak-teriak meminta tolong.

Namun jeritan wanita hamil itu hanya dianggap angin lalu oleh segerombolan geng motor biadab itu.

"Anakku minta tolong jangan lah. Tapi tetap dibacok orang itu. Gak ada (barang) yang diambil. Kalo bisa dikejar sampe dapat. Kejam kali orang itu. Anak saya lagi hamil. Di mana hati nurani orang itu Pak. Lihat lah anaknya ini," katanya.

Baca juga: Lihat Suaminya Tak Bernyawa Usai Dibacok Geng Motor, Ibu di Medan Histeris: Abang, Abang !

Korban Sempat Kabur

Diberitakan Tribun Medan, sebelum dihabisi oleh komplotan geng motor, korban sempat dikejar oleh para pelaku.

Korban saat itu sedang bersama dengan anak juga istrinya yang sedang mengandung.

Kebetulan, mereka berpapasan dengan para pelaku yang sedang konvoi.

Menurut Rasyid Ramadhan, rekan korban yang saat itu juga ikut bersama RS menjelaskan, malam itu ia diajak oleh korban jalan-jalan.

"Pertamanya jumpa di sini mau ngantar duit, mau beli mie untuk sahur. Nggak lama dia (korban) datang ngajak keluar," katanya, Kamis (21/4/2022).

Korban dan Rasyid lantas pergi menggunakan sepeda motor terpisah.

Saat di perjalanan, mereka berpapasan dengan geng motor.

"Selisih di Jalan Titi Papan, di sana hampir dipukul juga korban sama geng motor itu," ujarnya.

Saat itu, mereka berhasil melarikan diri.

Mereka kemudian berhenti di tempat pedagang jamu pinggir jalan.

Namun, geng motor itu melintas dan melihat korban sedang berada di sana.

Korban pun bergegas untuk pergi.

"Berhenti minum jamu di depan kantor itu, udah saya ajak pulang dia nggak mau."

"Entah apa hatinya tergerak minum jamu, lewatlah orang itu terus mutar ke arah kami," bebernya.

Rasyid yang panik langsung menyalakan motor dan hendak melarikan diri.

Namun, korban bukannya lari, malah berhenti di persimpangan Jalan Sei Mati.

"Lewat mereka, saya engkol motor langsung pergi, korban tinggal di belakang."

"Pas di Simpang Sungai Mati, Retno-nya malah turun mau ngelindungi bininya di atas motor," bebernya.

Melihat korban berhenti, para pelaku langsung memepet sepeda motor korban yang dikendarai bersama istrinya.

"Orang itu turun dari motor sudah angkat senjata tajam semua, setiap yang dibonceng bawa senjata tajam."

"Terus Retno-nya dikejar di situlah mereka jatuh, di situlah dia dibacok," terangnya.

Tiga Pelaku Ditangkap

Geng motor ditangkap
Geng motor ditangkap ()

Masih dari Tribun Medan, tiga pelaku pengeroyokan terhadap Retno hingga tewas akhirnya ditangkap.

Ketiga pelaku yakni Ayub Pulungan, Azhari, dan Abdul Salam.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, ketiga tersangka ditangkap di lokasi terpisah.

"Dalam waktu kurang lebih lima sampai enam jam, Sat Reskrim Polres Belawan yang di-backup oleh Jatanras Polda Sumut mengamankan tiga orang pelaku," kata Hadi, Kamis (21/4/2022).

Hadi mengatakan, dua dari tiga pelaku yang ditangkap merupakan otak pembantaian tersebut.

Pihaknya juga masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lain.

"Dua tersangka adalah otak dari pada pelaku. Sekarang ada beberapa lagi yang masih dilakukan pengejaran," terangnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved