Pria Gondrong yang Ancam Patahkan Leher Kira Bobby Nasution Bos Tukang Parkir : Saya Takut Dikeroyok
awalnya petugas E-Parking mendatangi pria gondrong berkacamata tersebut untuk meminta parkir menggunakan aplikasi E-Tol.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pria gondrong yang ancam patahkan leher Wali Kota Medan, Bobby Nasution, justru mengaku tak mengenal mantu Presiden Jokowi.
Rizkan Putra mengaku mengira Bobby adalah seorang preman atau bos parkir.
Video pria berusia 27 tahun itu menebar ancaman garang viral di media sosial.
Rizkan Putra saat itu mengancam pada seorang petugas parkir e-Parking.
Tak hanya diancam, rupanya juga mengalami patah tulang akibat tindakan Rizkan.
Dalam rekaman video itu terlihat, awalnya petugas E-Parking mendatangi pria gondrong berkacamata tersebut untuk meminta parkir menggunakan aplikasi E-Tol.
Namun, pria itu malah marah-marah dan mengancam petugas E-Parking.
Pria gondrong ini kemudian meminta petugas E-Parking memanggil atasannya.
"Kau panggil bos kau kemari," kata pria gondrong tersebut.
"Ini yang nyuruh Pak Bobby (Wali Kota Medan)," kata petugas E-Parking.
"Kau panggil Pak Bobby itu kemari. Biar ku patahkan batang leher Pak Bobby itu sekalian," ujar pria tersebut.
Mengalami kejadian tak terduga itu, petugas Dishub Kota Medan kemudian melaporkan kejadian itu Polsek Medan Kota.
Sampai kemudian Rizkan ditangkap di kawasan Kabupaten Langkat.

Saat itu Rizkan ditangkap saat akan pergi ke Provinsi Aceh.
Ketika dihadirkan di Mapolrestabes Medan, Rizkan Putra justru mengaku tak mengenal Bobby Nasution.
"Saya mohon maaf sebesarnya kepada Pak Bobby. Saya tidak tahu, saya pikir pak Bobby itu bos tukang parkirnya," kata Rizkan seperti dikutip dari Tribun Medan.
Rizkan Putra mengaku sengaja mengancam karena takut petugas yang ia ancam akan memanggil bosnya.
"Yang saya kira preman makanya kami takut. Sebetulnya mau ngancam dia, saya takut karena saya pendatang, saya takut dia manggil bosnya dikeroyok sama orang makanya kami seperti itu," katanya.
Kejadian Rizkan mengancam Bobby bermula saat ia berhenti di Jalan Rahmadsyah, Kecamatan Medan Kota pada Sabtu (23/4/2022).
Rizkan kemudian dihampiri petugas E-parking untuk menagih uang parkir.
Ia lantas memberi uang sebesar Rp 5 ribu.
Namun menurut Rizkan, petugas parkir justru meminta lagi E-Tol.
"Kami cerita itu baik - baik, saya emosi itu karena dia (petuga) minta double, minta lagi E-Tol. Belum sempat parkir baru berhenti dia langsung datang," kata Rizkan Putra.
Tak mau menuruti permintaan petugas parkir, Rizkan lalu menarik lengan petugas parkir.
"Masuk tangannya, saya takut. Saya bilang nggak bisa bang, saya nggak mau bayar parkir. Itu setelah kejadian petugas itu narik saya, kami takut karena kami pendatang, jadi mobil nya jalan kemungkinan dia jatuh," katanya.
Ia menganggap petugas bersikap tak sopan padanya.
"Petugas parkir nggak ngejalasin, dia langsung narik tangan saya, kami anggap dia nggak sopan. Ributnya karena dia awalnya nerima uang Rp 5 ribu, karena uang sudah saya kasih cash Rp 5 ribu tapi dia minta E-Tol lagi," ujarnya.
Panca dan Bobby Rizkan pun meminta maaf atas peristiwa yang terjadi itu.
Ia mengaku tidak bermaksud menghina mantu presiden RI Jokowi tersebut.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya untuk pak Bobby khususnya. Saya bukan bermaksud menghina Walikota," ucapnya.
Rizkan mengaku sudah berupaya mengklarifikasi dengan menulis komentar di sejumlah akun media sosial yang memposting videonya.
"Saya komentar di media Instagram komentar. Saya bukan bermaksud itu ngomong ke pak Bobby, video itu sudah dipotong-potong, yang saya maksud itu bos premannya, karena dia ngaku - ngaku mau manggil bosnya yang saya maksud bukan pak Bobby," katanya.
Sementara Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan sudah memberi maaf pada Rizkan Putra.

"Sebelum minta maaf pun ya saya sudah maafkan. Cuma yang kita sayangkan adalah aksi kurang terpuji kepada Jukir kita yang sedang bertugas," kata Bobby.
Bobby tampaknya menyayangkan aksi Rizkan Putra yang mencederai juru parkir.
Apalagi korban sempat dijepit tangannya oleh pelaku dengan cara sadis.
"Karena sudah kejadian dan sudah ada korban dengan ada yang terluka. Kalau masalah patahkan leher kan belum kejadian ya. Dan hari ini pak Kapolres juga mengatakan sudah diamankan tapi bukan karena patahkan leher ya, bukan karena patahkan leher Bobby, bukan. Tapi karena tangannya dijepit oleh pelaku," pungkas Bobby Nasution.
Bak gayung bersambut, pernyataan Bobby Nasution itu segera direspon Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tata.