Breaking News

Duduk Perkara Pengantin Wanita Sendirian di Pelaminan, Calon Suami Ditunggu dari Pagi hingga Isya

Dalam video nampak RD berdiri di pelaminan lengkap dengan busana pernikahan warna putih dipadu perhiasan.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Soewidia Henaldi
Kompas.com/Instagram
Cerita Pengantin berdiri sendiri di pelaminan, calon suami ditunggu dari pagi hingga solat isya 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nasib pilu dialami oleh seorang perempuan muda di Desa Gambiran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

RD yang masih berusia 21 tahun terpaksa harus berdiri sendiri di atas pelamin menggunakan baju pengantin.

Calon suaminya, G, justru kabur di hari pernikahannya.

Video RD saat di pelaminan bahkan viral di media sosial.

Dalam video nampak RD berdiri di pelaminan lengkap dengan busana pernikahan warna putih dipadu perhiasan.

Banyak sekali warganet yang menyiratkan simpati pada RD.

Kepala Desa Gambiran, Mujiartono membenarkan bahwa RD adalah warganya.

Menurutnya, G adalah warga Kelurahan Maospati, Kecamatan Maospati.

G tak datang saat ijab kabul dan resepsi.

"Ijab kabul jam 08.00 WIB, resepsinya jam 10.00 WIB," kata Mujiartono seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia sendiri tak mau menjelaskan alasan dan penyebab calon pengantin pria tak datang.

"Kalau alasan prianya tidak hadir di resepsi saya tidak tahu pasti, pihak desa tidak ikut campur," katanya.

Paman RD, Ardi menerangkan alasan G tak datang di hari pernikahan karena polemik jumlah mas kawin.

G merasa keberatan dengan mas kawin sebesar Rp 2 juta dan satu set perhiasan.

Pengantin perempuan dibiarkan sendiri saat resepsi, sosok mempelai pria ternyata ada di tempat ini
Pengantin perempuan dibiarkan sendiri saat resepsi, sosok mempelai pria ternyata ada di tempat ini (Facebook)

Padahal menurut Ardi, nominal itu ditentukan oleh G sendiri saat di KUA.

“Yang menyebutkan di rampak KUA itu pihak pengantin pria sendiri, tidak ada pemaksaan,” kata Ardi.

Keberatan soal mas kawin itu disampaikan G tiga hari jelang hari H.

Karena waktu yang sudah mepet walhasil pihak mempelai wanita memilih untuk mengalah.

Maskawin Rp 2 juta disepakati menjadi Rp 200.000.

“Kami mengalah karena tinggal tiga hari, undangan sudah disebar kemana-mana persiapan sudah matang,” ujar Ardi.

Meski sudah disepakati jumlahnya, namun tetap saja G justru tak datang di hari pernikahan pada Minggu (8/5/2022).

Ardi berkata pihaknya sudah menunggu G sedari pukul 07.00 WIB hingga 19.00 WIB.

"Hari H jam 07.00 WIB pengantin laki-laki dilaporkan kabur. Kami menunggu sampai habis shalat Isya, tapi tidak datang juga," kata Ardi.

Jelas saja tindakan G ini sangat menghancurkan hati RD dan keluarganya.

Pihak RD pun memutuskan untuk mencabut berkas pernikahan di KUA Kecamatan Maospati, Magetan, Jawa Timur pada Rabu (11/5/2022).

"Tadi siang berkasnya dicabut oleh RD sendiri bersama ibunya," kata Ardi.

Ardi menerangkan pencabutan berkas ini untuk kepentingan status RD yang masih lajang dan belum menikah.

Menurutnya hingga kini perasaan keluarga RD masih sangat hancur lebur akibat tindakan G.

Malahan RD sampai tak berani keluar rumah.

H-7 Nikah, Pengantin Wanita Menghilang, Keluarga Syok Lihat Ini di Bawah Kasur Calon Suami Korban
H-7 Nikah, Pengantin Wanita Menghilang, Keluarga Syok Lihat Ini di Bawah Kasur Calon Suami Korban (kolase shitterstock)

"Kira-kira sendiri perasaan mereka, aku sudah tidak bisa ngira. Keluarga syok dan keluar saja nggak berani," katanya.

Tak sampai di situ saja, kedua belah pihak keluarga juga sudah menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan di Polsek Maospati.

Dari pembicaraan, disepakati kedua pihak sama-sama menanggung biaya pernikahan.

"Damai kekeluargaan semua biaya dibagi dua, total biaya Rp 45 juta dibagi berdua ada surat perjanjiannya. Untuk pengembalian biaya ke pengantin perempuan selambat-lambatnya satu bulan," kata Ardi.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved