Mengunjungi Situs Budaya di Bogor, Sumur Jalatunda yang Airnya Tak Pernah Surut Meski Kemarau
Bogor yang erat akan sejarah Kerajaan Pajajaran, semakin erat dengan adanya bukti situs-situs peninggalannya.
Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpitasari
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TAMANSARI - Bogor yang erat akan sejarah Kerajaan Pajajaran, semakin erat dengan adanya bukti situs-situs peninggalannya.
Ya, Taman Sri Baginda dan Sumur Jalatunda merupakan situs sejarah Kerajaan Surabima atau mungkin Istri kedua dari Prabu Siliwangi yaitu Dewi Kentring Manik Mayang Sunda.
Kedua situs tersebut berlokasi di Kampung Sindangbarang, RT 3/5, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.
Aliran air Sumur Jalatunda ini mengalir ke Situs Taman Sri Baginda yang berbentuk kolam ikan dengan ukuran cukup luas.
Konon Taman Sri Baginda dan Sumur Jalantunda airnya tak pernah surut walau sedang musim kemarau.
“Alhamdulillah airnya gak pernah surut itu airnya memang segitu aja gak pernah kurang gak nambah,” tutur Guru pengajar di Kampung Sindangbarang, M Toha Kholilullah kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (13/5/2022).

Situs tersebut pun masih erat akan kepercayaan, yang di mana jika seseorang sakit ataupun akan mengadakan hajat, pengunjung dapat datang ke Sumur Jalatunda.
“Jadi nanti itu mandi, ada syarat tertentu. Malam Selasa sama malam Sabtu biasanya tergantung petunjuk ada yang 3 kali atau 7 kali,” ujar Toha.
Sementara itu Situs Taman Sri Baginda dan Sumur Jalatunda tersebut diresmikan sebagai bangunan cagar budaya peninggalan Kasepuhan Sunda yang dilindungi.
Sesuai dengan UU RI nomor 11 tahun 2010 yang dikeluarkan oleh Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor.