Niat Liburan Berakhir Duka, Tangis Gadis Kecil Panggil Ayahnya yang Wafat Dalam Kecelakaan Bus Maut

Dalam insiden kecelakaan maut itu, 14 orang penumpang meninggal dunia setelah mobi bus yang ditupanginya menabrak tiang dalam kecepatan tinggi

Penulis: Damanhuri | Editor: Yudistira Wanne
surya.co.id/firman rachmanuddin
Jenazah korban kecelakaan maut di Tol Sumo. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Duka mendalam dirasakan keluarga korban kecelakaan bus maut yang terjadi di Tol Surabaya-Mojokerto atau Tol Sumo.

Dalam insiden kecelakaan maut itu, 14 orang penumpang meninggal dunia setelah mobi bus yang ditupanginya menabrak tiang dalam kecepatan tinggi pada hari Senin (16/5/2022) kemarin.

Saat ini, ke-14 korban meninggal dunia sudah dimakamkan di daerahnya masing-masing.

Sementara itu, 19 orang lainnya masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.

Bus pariwisata Ardiansyah bernopol S 7322 UW sejatinya hendak membawa rombongan warga Benowo Krajan, Pakal, Kota Surabaya yang akan melakukan liburan.

Namun, perjalanan liburan yang seharusnya menyenangkan malah berujung duka.

Bahkan, seorang gadis kecil berusia 4 tahun tak henti-hentinya menangis saat tahu ayahnya turut menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut tersebut.

Abdul Muid, menunjukkan foto keluarga Ainul Rofiq yang tengah jalan-jalan di Malioboro usai dari Dieng, Minggu (15/5/2022) malam.
Abdul Muid, menunjukkan foto keluarga Ainul Rofiq yang tengah jalan-jalan di Malioboro usai dari Dieng, Minggu (15/5/2022) malam. (TribunJatim.com/ Firman Rachmanudin)

Sakila bocah 4 tahun itu terus memanggil sang ayah Ainul Rofiq (34) yang sudah terbujur kaku di rumah sakit.

Gambaran memilukan itu diungkap Paman dari ainul Rofik yakni Abdul Muid (42).

Lelaki yang juga merupakan Kakek Sepupu dari Sakila ini mengaku tak kuat melihat gadis kecil itu terus berteriak mencari ayahnya yang telah wafat dalam kecelakaan di Tol Sumo.

"Anak Rofik itu panggil ayah, ayah. Pak Poh Ayah, Pak Poh. Saya nangis dengar anak empat tahun cari ayahnya seperti itu. Gak tega saya," kata Muid.

Saat itu ia melihat Sakila melalui panggilan video call dari keponakannya yakni Nanik lestari (32) korban selamat dalam insiden laka maut itu.

Ia menyebut, sang keponakan saat itu sudah berada di RS Citra Medika bersama Sakila.

"Saya di video call, sama keponakan saya. Wajahnya sudah penuh darah. Sambil menangis kasih kabar kalau Rofik meninggal," kata Muid, Selasa (17/5/2022).

Ia pun lalu bergegas bersama sebagian keluarga menuju ke beberapa Rumah Sakit tempat keluarganya dirawat.

"Ada yang di RSUD Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto, ada di RS Citra Medika Sidoarjo. Kita keluarga bagi tempat," terangnya.

Muid kemudian mendapat kabar jika ibu Sakila yang juga istri Rofik, Nailatul Istiada (28) dalam kondisi selamat dan dirawat di RS Gatoel Mojokerto.

"ibunya selamat. Sakila sempat terpisah dengan ibunya karena dirawat di RS Citra Medika Sidoarjo. Akhirnya keluarga merujuknya ke RS Gatoel untuk menyatukan ibu dan anak ini dirawat di satu tempat," tambahnya.

Saat ini, dua korban selamat dari keluarga Ainul Rofik itu masih jalani perawatan.

Sakila dikabarkan hanya luka memar di mata dan tangan, sementara Nailatul mengalami tulang retak di tangan dan kaki.

Liburan Tahunan

Warga Benowo Krajan, Pakal, Kota Surabaya rupanya sudah rutin mengadakan liburan bareng setiap tahunnya setelah hari raya idul fitri.

Abdur Rohim warga setempat mengatakan wisata ke luar kota sudah menjadi tradisi warga setelah lebaran.

Meskipun, kata dia, liburan rutin ini sempat terhenti saat pandemi.

"Baru pertama ini setelah pandemi. Biasanya dulu pernah di Bali, jadi sudah jadi tradisi liburan warga," ujarnya

fc
Bus Ardiansyah menabrak tiang papan pemberitahuan bahu jalan di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), KM 712.400/A, Senin (16/5/2022) pagi. Akibat kecelakaan tunggal bus bernopol S-7322-UW itu, 13 orang penumpang dikabarkan tewas. (Istimewa/TribunJatim.com)

Sopir Diduga Pakai Sabu

Ade Firmansyah (28) sopir cadangan bus pariwisata yang terlibat kecelakaan tunggal di Tol Surabaya-Mojokerto, KM 712.400/A, hingga menewaskan 14 orang, diduga terindikasi mengonsumsi sabu.

Hal itu disampaikan Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman, saat ditemui awak media di depan Gedung Ditlantas Mapolda Jatim, Selasa (17/5/2022).

Temuan tersebut, diperoleh penyidik dari hasil tes urine awal yang dilakukan terhadap sopir cadangan tersebut.

Guna memastikannya, Selasa (17/5/2022), penyidik sedang melakukan pengambilan sampel darah terhadap sopir cadangan itu, untuk dilakukan pengujian laboratorium forensik (Labfor).

"Pengemudi ini menggunakan sejenis sabu. Hari ini, kami mengambil darah untuk kita kirim ke Labfor, untuk memastikan kandungan apa yang ada di pengemudi ini," ujar Kombes Pol Latif.

Latif menambahkan, pihaknya juga akan melibatkan pihak Satresnarkoba Polres Mojokerto Kota untuk mendalami temuan dugaan sopir cadangan dalam laka tersebut, yang terindikasi mengonsumsi sabu.

Mulai dari, sejak kapan sopir cadangan itu mulai memiliki kebiasaan mengonsumsi sabu tersebut. Dari mana memperoleh serbuk kristal sabu tersebut.

Namun, untuk konteks kasus insiden kecelakaan tunggal tersebut. Latif menegaskan, pihaknya masih mendalami lebih lanjut, mengenai kapan terakhir kali si sopir cadangan tersebut mengudap sabu, sebelum terjadinya kecelakaan.

Pasalnya, terdapat temuan kronologi, selama perjalanan menuju Dieng Wonosobo, sopir cadangan tersebut diketahui tidak ikut kegiatan liburan di destinasi wisata yang dikunjungi bersama warga atau para penumpang.

"Kan ada waktu waktu selama perjalanan di Surabaya, di Wonosobo sampai Jogya ini, ada sempat dia berhenti, dan ada satu jam dia tidak ikut acara di Dieng, yaitu satu jam di tempat makan. Apakah itu. Nanti kita akan dalami dari Resnarkoba yang akan dalami untuk penggunaan narkobanya," kata dia.

Diketahui bus pariwisata Ardiansyah bernopol S 7322 UW mengalami kecelakaan tunggal di KM 712.400/A hingga menyebabkan 14 orang penumpangnya tewas pada Senin (16/5/2022).

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Rofiq Ripto Himawan menjelaskan jumlah total korban kecelakaan yang meninggal sudah terindentifikasi.

"Identifikasi dari Tim DVI Polda Jatim total korban kecelakaan yang meninggal 14 orang dan 19 orang luka-luka," jelasnya saat ditemui di RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.

Rofiq menjelaskan jumlah penumpang bus sebanyak 31 orang ditambah satu sopir utama dan satu supir cadangan. "Jadi total seluruh yang yang ada di bus 33 orang yaitu 31 penumpang, dua Driver utama dan cadangan," ungkapnya.

Saat ini, seluruh korban tewas dalam laka maut itu sudah dimakamkan.

Warga sedang mengikuti prosesi pemakaman Titis Hermi (ibu), Soni Suprayitno (ayah), Stevani Gracia (anak), dan Steven Arthura (anak) yang merupakan korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan bus maut di Tol Surabaya-Mojokerto, Senin (16/5/2022).
Warga sedang mengikuti prosesi pemakaman Titis Hermi (ibu), Soni Suprayitno (ayah), Stevani Gracia (anak), dan Steven Arthura (anak) yang merupakan korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan bus maut di Tol Surabaya-Mojokerto, Senin (16/5/2022). (SURYA.CO.ID)

Dimakamkan Satu Lubang

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Surya.co.id, Empat orang dari total 14 korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan bus maut di Tol Sumo merupakan satu keluarga.

Pasangan suami istri dan dua orang anak ini pun akhirnya dimakamkan dalam satu liang lahat, Senin (16/5/2022).

Prosesi pemakaman di Makam Islam Benowo ini pun berlangsung haru.

Pihak keluarga tak henti meneteskan air mata di samping prosesi pemakaman.

Ketua RW I Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Didik Karyono, menjelaskan bahwa pemakaman untuk satu Liang lahat tersebut merupakan satu keluarga.

Awalnya, keluarga yang berangkat pariwisata tersebut terdiri dari ayah-ibu dan 3 orang anak. Empat orang dinyatakan meninggal dunia dan satu anak dinyatakan selamat dan mengalami luka-luka.

"Satu keluarga, terdiri dari suami istri dan dua orang anaknya. Sedangkan satu orang anaknya lagi selamat," katanya.

Keempat jenazah itu diketahui bernama Titis Hermi (ibu), Soni Suprayitno (ayah), Stevani Gracia (anak), dan Steven Arthura (anak). "Keempatnya di makamkan dalam satu liang lahat," tambahnya

Ganti Sopir

Kasatlantas Polresta Mojokerto, AKP Heru Sudjoto Budi Santoso menjelaskan pihaknya sudah memeriksa sopir asli bus yang terlibat kecelakaan tunggal tersebut.

Menurutnya ada dua sopir di bus yang terlibat kecelakaan tersebut.

Sopir asli bernama Adi Ardiyanto (31) warga Menganti, Gresik dan Adi Firmansyah (29) sopir cadangan, warga Kelurahan Sememi, Benowo, Surabaya.

"Sopir bus yang asli sudah kami amankan dan dilakukan pemeriksaan terkait kecelakaan yang mengakibatkan 14 korban meninggal dan 19 luka-luka. Karena ada dua sopir sedangkan satu sopir (Cadangan) yang terlibat kecelakaan kondisinya luka dirawat di rumah sakit," jelasnya saat ditemui di Mapolresta Mojokerto, Senin (16/5/2022).

Heru mengatakan hasil pemeriksaan sementara berdasarkan keterangan saksi bahwa sebelum kejadian itu sopir asli sempat bergantian mengemudi dengan sopir cadangan perjalanan dari Yogyakarta menuju Surabaya.

"Terjadi pergantian dari sopir asli ke sopir cadangan di rest area Ngawi selanjutnya sopir yang asli istirahat di belakang," katanya.

Menurut dia, sopir cadangan mengambil alih kemudi bus perjalanan dari rest area Ngawi menuju Surabaya.

Setibanya di lokasi bus mengalami kecelakaan di jalan tol jalur A KM 712+400.

Pihaknya bersama Ditlantas Polda Jatim melakukan Olah TKP di lokasi kejadian kecelakaan dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan saksi terkait kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal.

"Dari keterangan saksi memang bus diawaki dua sopir karena perjalanan jauh kini masih dilakukan intensif sopir asli terkait kecelakaan tersebut," ucap Heru.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved