Murottal 30 Juz
Baik Dibaca Sore Hari, Ini Murottal dan Keutamaan Surat Al Ikhlas: Rutin Dibaca Bisa Masuk Surga
Satu di antara surat yang ada dalam Al Quran, yakni surat Al Ikhlas, menjadi surat yang sering diamalkan umat Muslim dalam kesehariannya.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sebagai umat Muslim, kita dianjurkan untuk menghidupkan Al Quran di dalam hati kita dan di dalam rumah.
Caranya yakni dengan rutin membaca Al Quran dan membaca surat-surat pendek setiap harinya.
Tak hanya saat shalat lima waktu, membaca surat dalam Al Quran juga bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Satu di antara surat yang ada dalam Al Quran, yakni surat Al Ikhlas, menjadi surat yang sering diamalkan umat Muslim dalam kesehariannya.
Surat Al Ikhlas sendiri memiliki arti Memurnikan Keesaan Allah SWT.
Al Ikhlas terletak pada juz 30 dan merupakan surat yang ke 112 di dalam Al Quran.
Surat Al Ikhlas termasuk golongan surah Makkiyyah yang terdiri dari empat ayat.
Sama seperti surat lainnya dalam Al Quran, surat Al Ikhlas juga memiliki beberapa keutamaan di dalamnya.
Selain surat Al Falaq, umat Muslim juga dianjurkan banyak membaca Surat Al Ikhlas saat murottal subuh.
Baca juga: Murottal Surat Ar Rahman 78 Ayat, Mengingatkan Manusia adalah Makhluk Pelupa
Berikut daftar keutamaan membaca Surat Al Ikhlas dilansir dari TribunJakarta.com :
1. Sebanding dengan Sepertiga Al Quran
Terdapat hadits yang menjelaskan bahwa membaca surat Al Ikhlash sebanding dengan membaca Tsulutsul Qur’an (Sepertiga Al Qur’an) karena berisikan tentang tauhid.
Dari Abu Sa’id (Al Khudri) bahwa seorang laki-laki mendengar seseorang membaca dengan berulang-ulang ’Qul huwallahu ahad’. Tatkala pagi hari, orang yang mendengar tadi mendatangi Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian tersebut dengan nada seakan-akan merendahkan surat Al Ikhlas. Kemudian Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat ini sebanding dengan sepertiga Al Qur’an”. (HR. Bukhari : 6643)
Di sini nampak sekali derajat kedudukan surat Al Ikhlas serta keutamaan bagi siapa saja yang membacanya, dikarenakan surah ini mengandung nama-nama Allah serta sifat-sifatNya yang maha sempurna.
2. Bisa Masuk Surga
Dikisahkan dalam hadits yang diriwayatkan dalam sunan Tirmidzi, bahwasanya suatu hari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bersama Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau mendengar seseorang membaca (Qul huwallahu a ad, Allahu - amad) dan bersabda: “Wajib untuknya” Abu Hurairah pun berkata: apa yang wajib ya rasulullah? Beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: “wajib untuknya surga”.
(HR. Tirmidzi : 2897).
Surat Al Ikhlash - dengan izin Allah melindungi orang yang membacanya, jika dibaca bersama surat Al Falaq dan An Naas.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu berkata,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berlindung dari jin dan ‘ain (mata hasad manusia), sampai turun dua mu’awwidzataan (surah Al-Falaq dan surah An-Naas). Ketika keduanya turun, beliau mengambil keduanya dan meninggalkan yang lainnya. (HR. Tirmidzi : 2058)
Baca juga: Murottal Surat Al Kahfi 83 Ayat, Dibaca Pada Hari Jumat Maka Akan Disinari Cahaya Kebaikan
3. Mendapat Cinta Allah
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa siapa yang sangat gemar membaca Surat Al Ikhlas akan mendapat cinta dari Allah SWT.
A’isyah r.a.menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah mengutus seseorang kepada sekelompok pasukan.
Ketika orang itu menjadi imam dalam shalatnya, ia membaca dan mengakhiri (bacaannya) dengan Qul Huwallahu Ahad.
Lalu, Rasulullah lalu bersabda:
“Tanyalah ia, mengapa ia berbuat demikian?” Lalu mereka bertanya kepadanya. Ia pun menjawab: “Karena surat ini (mengandung) sifat ar Rahman, dan aku cinta untuk membaca surat ini”.
Lalu Rasulullah bersabda: “Beritahu dia, sesungguhnya Allah pun mencintainya.” (tribunjakarta/ k hasjanah)
Meski demikian, keutamaan ini masih banyak belum diketahui umat Muslim.
Berikut bacaan surat Al Ikhlas dan artinya:
1. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
qul huwallāhu aḥad
Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
2. اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
allāhuṣ-ṣamad
Allah tempat meminta segala sesuatu.
3. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
lam yalid wa lam yụlad
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
4. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
Baca juga: Murottal Surat Al Ikhlas, Ini Waktu Terbaik Membacanya: Pagi dan Sore, Dibaca Sebelum Tidur
Waktu Terbaik Membaca Surat Al Ikhlas
1. Dibaca pagi dan Sore
Dari Mu'adz bin Abdullah bin Khubaib dari bapaknya ia berkata,
خَرَجْنَا فِى لَيْلَةِ مَطَرٍ وَظُلْمَةٍ شَدِيدَةٍ نَطْلُبُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لِيُصَلِّىَ لَنَا فَأَدْرَكْنَاهُ فَقَالَ « أَصَلَّيْتُمْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا فَقَالَ « قُلْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ « قُلْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ « قُلْ ». فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَقُولُ قَالَ « (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِى وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَىْءٍ »
Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam untuk sholat bersama kami, lalu kami menemukannya.
Beliau bersabda, "Apakah kalian telah shalat?" Namun sedikitpun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, "Katakanlah". Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata.
Beliau bersabda, "Katakanlah". Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Kemudian beliau bersabda, "Katakanlah".
Hingga aku berkata, "Wahai Rosululloh, apa yang harus aku katakan?” Rosulullaoh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Katakanlah (bacalah surat) QUL HUWALLAHU AHAD DAN QUL A'UDZU BIRABBINNAAS DAN QUL A'UDZU BIRABBIL FALAQ ketika sore dan pagi sebanyak tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan." (HR. Abu Daud no. 5082 dan An Nasai no. 5428. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
2. Dibaca Sebelum Tidur
Dari ‘Aisyah, beliau rodhiyallohu ‘anha berkata,
أَنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
“Nabi shollallohu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017)
(TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti/TribunJakarta.com/K Hasjanah)