Kabar Artis
Jadi Badarawuhi dalam KKN di Desa Penari, Aulia Sarah Merinding saat Menari di Hutan: Itu Zona Merah
Namun dibalik kesuksesannya, ada pengalaman horor yang membuat bulu kuduk Aulia Sarah merinding saat syuting KKN di Desa Penari.
Penulis: Uyun | Editor: Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sosok Aulia Sarah yang berperan sebagai Badarawuhi di film KKN di Desa Penari kini jadi perbincangan.
Badarawuhi dalam film KKN di Desa Penari digambarkan sebagai hantu cantik yang mengenakan dengan balutan kebaya hijau.
Meski begitu, sosok Badarawuhi ini akan menjadi menakutkan ketika berubah menjadi ular.
Dalam film kemunculam Badarawuhi ditandai dengan musik gamelan dan sinden yang khas untuk mengiringi penari.
Pasca viralnya film KKN di Desa Penari, pengikut Aulia Sarah di Instagram langsung meningkat pesat seiring dengan bertambahnya jumlah penonton di bioskop.
Namun dibalik kesuksesannya, ada pengalaman horor yang membuat bulu kuduk Aulia Sarah merinding saat syuting KKN di Desa Penari.
Sebelum benar-benar syuting film KKN di Desa Penari, Aulia Sarah harus ikut pelatihan khusus untuk menari selama sebulan.
Apalagi sebagai karakter Badarawuhi, Aulia Sarah harus banyak melakukan adegan menari jawa.
"Sebulan yaa sama kayak Aghniny dan Tissa, selama di Jogja kita latihan nari sampai di hotel juga," kata Aulia Sarah.
Baca juga: Rumahnya Jadi Lokasi Syuting KKN di Desa Penari, Ngadiyo Ketakutan dan Pilih Pindah : Rencana Dijual
Dalam gala premierenya beberapa waktu lalu, Aulia Sarah mengaku tak kesulitan mendalami peran sebagai sosok hantu di film tersebut.
"Menurut aku Badarawuhi karakternya sangat kuat, jadi gak sulit," ucap Aulia Sarah di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
"Dia emang punya tujuan untuk mengambil jiwa salah satu anak-anak (KKN) ini," bebernya.
Ketika ditanya pengalaman horor saat syuting KKN di Desa Penari, Aulia Sarah yang ditemani Aghniny Haque menceritakannya.
"Kenapa ya setiap film horor itu pasti ada.. (hal mistisnya)," tanya Aghniny Haque yang berperan sebagai Ayu, fikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Cinema 21.
Diakui Aghniny Haque, setiap kali ia harus beradegan menari di tengah hutan, bulu kuduknya selalu merinding.
"Setiap aku mau take yang jadi penarinya, berasa jadi kayak merinding dan itu katanya zona merah," ucapnya.
Maka dari itu, Aghniny Haque, Aulia Sarah dan para pemain KKN di Desa Penari selalu diingatkan untuk tidak melamun.
Jika larangan itu dilanggar, maka siap-siap bisa jadi akan terjadi kesurupan.
"Jadi emang harus hati-hati banget. Kita juga dibrief gak boleh ngelamun, karena ngelamun dikit aja pasti ada yang kesurupan," ungkapnya.
"Terus dikasih doa-doa juga Pokoknya tiap anak tuh dijagain satu, " tambahnya.
Baca juga: Ragukan Keaslian KKN di Desa Penari, Nessie Judge Diskakmat SimpleMan : Terserah Percaya atau Tidak
Sama seperti Aghniny Haque, Aulia Sarah juga merinding ketika tahu keangkeran hutan yang jadi lokasi syuting KKN di Desa Penari.
"Memang hutan itu dekat dengan zona merah, yang artinya zona merah tempat buang jin," timpal Aulia Sarah.
Bahkan artis berusia 30 tahun itu sempat ketakutan saat harus beradegan menari di tengah hutan saat malam hari dengan baju kebayanya itu.
Setelah melakukan adegannya, Aulia Sarah mendadak mengalami tidak enak badan.
"Kedinginan sih nggak yaa, nari malem-malem tengah hutan paling langsung masuk angin," ungkap Aulia Sarah.
Tak hanya itu, di laman Youtube MD Pictures, Aulia Sarah juga mengaku sempat melihat hal aneh saat akan mulai syuting.
"Pas lagi set up scene aku, tiba-tiba gak ada angin gak ada apa. Satu gantungan itu goyangnya kenceng banget gak berhenti-henti," pungkasnya.
Baca juga: Pakai Baju Hitam, Pria Ini Menari di Atas Motor Layaknya Pemain KKN di Desa Penari: Bukan Maen
Cerita Anak Indigo ke Lokasi Asli KKN di Desa Penari
Cerita KKN di Desa Penari yang mampu menghipnotis jutaan orang nyatanya turut dirasakan Frislly Herlind.
Wanita yang dikenal sebagai anak indigo itu mengakui kebenaran dari cerita di film tersebut.
Sebab rupanya, Frislly Herlind pernah menjelajahi dunia astral untuk menuju ke lokasi asli KKN di Desa Penari.
Hal itu ia lakukan saat cerita soal KKN di Desa Penari hits di Twitter di tahun 2020.
"Aku kan 'jalan-jalan' astral, pas aku jalan-jalan itu memang aku ketemu sama beberapa sosok yang dicerita itupun ada. Aku bahkan nemuin lebih banyak sosok. Itu desa yang lampunya jarang banget, biasa gelap," ungkap Frislly Herlind dikutip dari kanal Youtube Denny Darko.
Kerap bertemu makhluk halus, Frislly Herlind mengaku juga melihat penampakan tak asing di lokasi Desa Penari.
Konon berlokasi di daerah Banyuwangi, Desa Penari yang dilihat Frislly Herlind diakuinya memang mirip dengan di film.
Selama menelusuri alam lain, Frislly Herlind sempat bertemu dengan sosok yang tengah viral diperbincangkan penggemar film KKN di Desa Penari.
Sosok itu adalah Badarawuhi, makhluk yang digambarkan sebagai siluman ular berjenis kelamin wanita.
Kala itu diakui Frislly Herlind, ia sempat berbincang dengan Badarawuhi.
"Pas aku jalan, aku pengin ketemu sama yang lagi diomongi bahkan disalahkan, jinnya jahat banget, kok ambil nyawa manusia. Ternyata enggak kayak gitu," ungkap Frislly Herlind.
Baca juga: Viral ABG Kesurupan Usai Nonton KKN di Desa Penari, Cerita Anak Indigo Ketemu Badarawuhi Disorot
Kepada Frislly Herlind, sosok yang tak bisa dilihat mata biasa itu mengurai pembelaan.
"Si perempuan itu bilang (badarawuhi) 'bukan salah kami'. Aku kaget, dia menjelaskan 'laki-laki ini terlalu mencari tahu dan mengundang keberadaan kami'. Kan si cowok ini mengerti agama, tapi pas KKN, dia mengulik ilmu hitam," imbuh Frislly Herlind.
Kepada Denny Darko, Frislly Herlind mengurai pembelaan dari makhluk halus.
Ia juga menjelaskan rincian lokasi KKN di Desa Penari yang ia sempat lihat.
"Kalau dibilang mereka selalu minta tumbal itu salah. Dia bilang 'tempat ini dari dulunya itu tempat leluhur kita bertapa untuk meminta kekuatan'. Jadi di daerah situ ada batu besar. Dulu banyak kakek duduk bertapa, terus kalau meninggal itu jadi macan," ungkap Frislly Herlind.
"Yang aku lihat tempat itu sudah tidak ada penghuninya. Ataupun kalau ada cuma ada kakek-kakek. Itu udah lama, dari kejadian di sana, ngobrol sama makhluk di sana, mereka itu enggak mengerti tentang apa yang lagi dibicarakan di dimensi kita," sambungnya. (*)
