Habisi Nyawa Adik Ipar, Kakak Atur Siasat Licik Tipu Polisi, Korban Seperti Akhiri Hidup di Jembatan
Ternyata pelaku sempat terlibat cekcok dengan adik iparnya itu sebelum S meregang nyawa. Alhasil, T pun menaruh kekesalan yang teramat kepada S.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
Kediaman orangtua korban yang lokasinya memakan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan dari Kota Karawang, tepatnya berada di kawasan hutan di Kecamatan Ciampel.
Ayah S bernama SA (45), bekerja sebagai buruh kasar pembuat arang kayu, dan memiliki 4 anak dan S merupakan anak ketiga.
Kedatangan Wawan dan timnya saat itu, bermaksud mengumpulkan informasi dan fakta-fakta di lokasi kejadian, wawancara terhadap keluarga, dan orang terdekat S.

"S juga putus sekolah. Dia putus sekolah kelas 6," kata Wawan Wartawan.
Anak-anak di wilayah tempat tinggal S perlu perjuangan untuk sekolah.
Mereka harus berjalan kaki kurang lebih satu jam dari rumah mereka di kawasan hutan.
Salah salah satu faktor dari penyebab kemiskinan adalah data administrasi kependudukan yang tidak benar, artinya tidak diperbaharui.
Baca juga: Teka-teki Pembunuhan Bocah 14 Tahun oleh Kakak Ipar, Motif Diselidiki, Pelaku Sempat Kecoh Polisi
Ibu korban misalnya, sampai hari ini belum pernah dilakukan perekaman KTP.
"Anak-anak mereka tidak mempunyai akta lahir, karena ibu bapak mereka menikah secara sirih. Termasuk pernikahan T," ungkap Wawan Wartawan.
Kakak S diketahui menikah saat berumur 14 tahun dan saat ini memiliki anak berusia 6 bulan.
"Ada PR untuk kita semua. Bagaimana istri, anak pelaku serta adik-adik S untuk bisa keluar dari jerat kemisikinan," imbuh Wawan Wartawan.