20 Tahun Tinggal Sendirian di Hutan Organik Megamendung Bogor, Begini Cerita Rosita Wanita Pemberani
Hutan organik yang berada di Blok S Cipendawa Megamendung, Kabupaten Bogor, menyimpan segudang cerita.
Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Yudistira Wanne
Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpitasari
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, MEGAMENDUNG - Hutan organik yang berada di Blok S Cipendawa Megamendung, Kabupaten Bogor, menyimpan segudang cerita.
Cerita itu dikisahkan seorang perempuan bernama Rosita.
Berawal dari keinginan yang kuat untuk memiliki rumah di pinggir hutan, Rosita dan sang suami membeli lahan masyarakat di Kawasan Megamendung.
Pada saat dibeli, area tersebut merupakan kawasan yang terbengkalai, tandus, serta gersang dan ditumbuhi ilalang.
“Kita beli lahan masyarakat bertahap pada tahun 1997, awalnya 2 ribu meter sampai sekarang 30 hektar,” tutur Rosita kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (7/6/2022).
Di sisi lain, Rosita pun meninggalkan kehidupan mewahnya di Ibu Kota demi komitmen awal bersama sang suami ingin memiliki keluarga yang peduli terhadap lingkungan dari generasi anak hingga cucunya kedepan.
“Saya jual rumah di Bogor dan Jakarta, belum lagi aset pribadi juga semua kita jual dan tinggalkan untuk hutan ini,” ujar Rosita.
Kekonsistenannya demi menyelamatkan hutan, diketahui pula Rosita merupakan sosok perempuan pemberani yang tinggal di hutan seorang diri.
“Almarhum suami kerja di perminyakan dan pulang 1 tahun 2 kali, anak sudah berkeluarga. Jadi saya tinggal sendiri,” terangnya.
Tak ada hal yang membuatnya takut, justru ia senang tinggal di hutan karena udaranya yang sejuk nan asri membuat hidupnya tenang dari hiruk pikuk perkotaan.
“Kalau takut tidak usah tinggal di hutan, saya dengan apapun tidak takut karena pohon-pohon hutan ini kita yang tanam, kita yang rawat pasti mereka pun akan menjaga kita,” tegasnya.
Sejumlah jenis ular Cobra dan lainnya pun sempat masuk ke dalam rumahnya itu, namun Rosita seperti mempunyai batin yang kuat untuk mengusir ular-ular tersebut.
“Ular cobra belum lagi yang besar itu masuk ke dalam rumah, cuman kita bilang. Ini hutan kita yang buat, kita yang tanam dan rawat, jangan ganggu udah sana. Akhirnya minggir ularnya pergi,” tandasnya.