Lepaskan Kehidupan di Kota, Rosita dan Suami Pilih Tinggal di Hutan Organik Seluas 30 Hektar
Saat memasuki kawasan hutan terdapat sebuah rumah dengan konsep klasik yang dipenuhi barang antik.
Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpitasari
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, MEGAMENDUNG - Ada Istana di dalam hutan organik yang berlokasi di Blok S Cipendawa, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Ya, Istana itu merupakan kediaman Rosita (62), pemilik lahan sekaligus hutan organik yang mencapai 30 hektar dengan 40 ribu pohon.
Saat memasuki kawasan hutan terdapat sebuah rumah dengan konsep klasik yang dipenuhi barang antik.
Berawal dari keinginan yang kuat untuk memiliki rumah di pinggir hutan, Rosita dan sang suami membeli lahan masyarakat di Kawasan Megamendung.
Pada saat dibeli, area tersebut merupakan kawasan yang terbengkalai, tandus, serta gersang dan ditumbuhi ilalang.
“Kita beli lahan masyarakat bertahap pada tahun 1997, awalnya 2 ribu meter sampai sekarang 30 hektar,” tutur Rosita kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (7/6/2022).
Di sisi lain, Rosita pun meninggalkan kehidupan mewahnya di Ibu Kota demi komitmen awal bersama sang suami ingin memiliki keluarga yang peduli terhadap lingkungan dari generasi anak hingga cucunya kedepan.
“Saya jual rumah di Bogor dan Jakarta, belum lagi aset pribadi juga semua kita jual dan tinggalkan untuk hutan ini,” ujar Rosita.
Pantauan TribunnewsBogor.com, saat memasuki rumah kediaman Rosita. Kami disuguhkan sejumlah lukisan yang terpampang di dinding depan rumah.
Tampak pula pintu yang terukir berwarna cokelat itu seperti pintu kerajaan klasik pada jaman dahulu.
Kediaman Rosita pun dipenuhi barang-barang antik, mulai dari uang jaman dahulu, pajangan piring dari Cina, congklak jaman dahulu dan barang-barang antik lainnya.
Tampak pula, sebuah kamar tempat istirahat Rosita pun dikelilingi lukisan Ratu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul.
“Saya penggemar Nyi Roro Kidul makanya saya taruh di kamar lukisannya, gak ada mistis dan sebagainya, yang penting betah,” terangnya.
Di sisi lain tak ada hal yang membuatnya takut, justru ia senang tinggal di hutan karena udaranya yang sejuk nan asri membuat hidupnya tenang dari hiruk pikuk perkotaan.
“Kalau takut tidak usah tinggal di hutan, saya dengan apapun tidak takut karena pohon-pohon hutan ini kita yang tanam, kita yang rawat pasti mereka pun akan menjaga kita,” tegasnya.
Sejumlah jenis ular Cobra dan lainnya pun sempat masuk ke dalam rumahnya itu, namun Rosita seperti mempunyai batin yang kuat untuk mengusir ular-ular tersebut.
“Ular cobra belum lagi yang besar itu masuk ke dalam rumah, cuman kita bilang. Ini hutan kita yang buat, kita yang tanam dan rawat, jangan ganggu udah sana. Akhirnya minggir ularnya pergi,” tandasnya. (*)