Terjaring Polisi Berboncangan Tak Pakai Helm, Dua Mahasiswa di Bogor Dihukum Push Up  

Dua mahasiswa ini disetop petugas karena kedapatan tidak mengenakan helm saat berkendara.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Dua mahasiswa terjaring petugas dan disuruh push up karena tak pakai helm di Simpang Sentul, Kabupaten Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Dua mahasiswa terjaring petugas gabungan yang melaksanakan operasi tertib pajak atau Kendaraan Tidak Melaksanakan Daftar Ulang (KTMDU) di Simpang Sentul, Kabupaten Bogor.

Dua mahasiswa ini disetop petugas karena kedapatan tidak mengenakan helm saat berkendara.

Mereka akhirnya disuruh untuk push up di pedestrian oleh petugas dan jadi tontonan warga yang melintas.

"Iya, gak pakai helm," kata salah satu dari mereka saat ditanyai wartawan.

Dua mahasiswa asal Papua ini mengaku bahwa mereka sedang dalam perjalanan menuju kampus untuk kuliah.

Mereka pun mengaku terpaksa meminta izin via telepon kepada dosennya karena terlambat masuk kelas.

Setelah menjalani hukuman push up, mereka berdua kemudian mendapat peringatan keras dari petugas agar tidak mengulangi perbuatannya.

Diketahui, operasi Kendaraan Tidak Melaksanakan Daftar Ulang (KTMDU) tahunan di wilayah Kabupaten Bogor ini diberlakukan selama dua pekan.

Pantauan TribunnewsBogor.com, Kamis (9/6/2022), operasi ini terpantau dilakukan di kawasan Simpang Sentul Bogor.

Operasi ini melibatkan petugas gabungan dari Polisi, TNI, Pemkab Bogor, Dishub dan Dispenda.

Pengendara baik roda dua maupun roda empat atau lebih yang terjaring belum bayar pajak kendaraan akan diminta untuk segera membayar di Samsat Keliling yang disediakan.

"Kita lakukan tilang, karena apabila tidak dilakukan pembayaran pajak, berarti itu tidak sah," kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Dicky Anggi Pranata kepada wartawan, Kamis (9/6/2022).

Untuk titik operasi pemeriksaan, kata Dicky, dilaksanakan dengan cara berpindah-pindah tempat tidak hanya di satu titik.

"Kalau petugas kita kurang lebih ada 30 orang ya di satu titik itu. Kita bikin satu titik, nanti berpindah lokasinya. Kita laksanakan dua minggu, dari kemarin sudah berjalan," ungkap AKP Dicky Anggi Pranata.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved