Tangan Diamputasi Setelah Kena Sabet Celurit, Kondisi Pemuda di Cikaret Bogor Masih Memprihatinkan
Jack mengatakan bahwa saat dirinya menjenguk MLN kemarin, ia menjelaskan semuanya mengenai kejadian tersebut.
Penulis: Reynaldi Andrian Pamungkas | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Reynaldi Andrian Pamungkas
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Separuh lengan kanan MLN (20) pemuda asal Gang H Kosasih, Gang Masjid, Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, harus rela diamputasi karena refleknya menahan serangan dari geng motor yang menyerangnya pada beberapa hari lalu.
Kejadian tersebut diceritakan oleh MLN saat sepupunya yang bernama Muhammad Muzakir atau yang akrab disapa Jack saat menjenguknya di RSUD Kota Bogor, pada Rabu (15/6/2022) kemarin.
Jack mengatakan bahwa saat dirinya menjenguk MLN kemarin, ia menjelaskan semuanya mengenai kejadian tersebut.
"Pas Minggu subuh MLN lagi nongkrong sama temen-temennya di sekitaran Gang H Kosasih, terus dia mau jajan beli rokok atau kopi," ucapnya kepada TribunnewsBogor.com di kediamannya yang tepatnya berada disamping rumah korban, Kamis (16/6/2022).
Saat itu, karena waktu masih menunjukkan sekitar pukul 04.30 WIB dan warung disekitar masih tutup, maka MLN dan temannya memutuskan untuk pergi ke luar menggunakan sepeda motor untuk membeli jajanan.
Tidak disangka, pagi itu MLN dan temannya berpapasan dengan gerombolan geng motor di Jalan Kapten Yusuf, tepatnya di depan Lapangan Sakura, Desa Kota Batu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.
Kondisi Jalan Kapten Yusuf saat itu memang dalam keadaan sepi dan minim penerangan.
Tanpa aba-aba, kata Jack yang diceritakan oleh MLN, gerombolan motor yang diduga geng motor tersebut langsung menyerangnya secara membabi buta.
Jack mengungkapkan bahwa saat berkendara pagi itu, posisi MLN dibonceng oleh temannya.
"Langsung diserang ga ada aba-aba, sepupu saya (MLN) jatuh di abisin ditempat, temennya yang bawa motor lari manggil temen-temennya yang lain di tongkrongan," jelasnya.
Saat itu, MLN berjibaku untuk menghindari serangan dari komplotan geng motor yang menyerangnya dengan senjata tajam.
Karena berusaha untuk melindungi dirinya, kata Jack, MLN pun mengaku bahwa ia reflek untuk menahan serangan yang membabi buta itu ke arah korban.
Refleknya MLN ternyata membuat lengan kanannya terkena serangan telak senjata tajam yang dilayangkan oleh pelaku.
Jack menjelaskan bahwa pelaku yang mengeroyok MLN menggunakan celurit berukuran besar.
"Pelaku ngehantemnya kenceng, celuritnya juga besar, pas banget kena tangan MLN yang lagi nangkis," katanya.
Dalam kejadian tersebut, menurut Jack ada seseorang yang melihat langsung ketika MLN sedang dihabisi oleh komplotan geng motor.
Bahkan, setelah korban dihabisi, barang-barang milik MLN tidak ada yang diambil satupun oleh para pelaku.
Jack mengatakan bahwa saat itu pelakunya terlihat banyak dan beberapa motor serta membawa senjata tajam.
"Kata warga yang liat, itu geng motor TOM (Tim Ogah Mundur), emang sering mondar-mandir di wilayah sini (Kota Batu) dia (warga) kenal mukanya katanya, kemaren jadi saksi juga katanya di polisi," ucapnya.
Setelah kejadian itu, MLN pun sempat dilarikan ke RS Ummi, Kota Bogor oleh teman-temannya.
Hingga menunggu beberapa jam, tetapi pihak RS Ummi tidak dapat memberikan pertolongan, dikarenakan keterbatasan peralatan.
Hingga sekitar pukul 08.00 WIB, MLN dilarikan ke RSUD Kota Bogor dan menjalani operasi pada siang harinya.
Operasi amputasi MLN pun, kata Jack tidak berlangsung lama, yang di mana hanya beberapa jam saja.
Hingga kini, dalam kejadian tersebut pihak keluarga MLN hanya bisa berpasrah dan tabah dengan apa yang terjadi kepada saudaranya.
Jack menambahkan bahwa dengan kejadian beberapa pihak keluarga masih menyimpan dendam, karena saudaranya dihabisi hingga kehilangan anggota tubuhnya.
"Saya harap kalo pelaku ketangkep bisa dihukum seberat-beratnya sampai jera, liat aja sampai kondisi sepupu saya gak punya tangan, kita semua alamin kenakalan remaja tapi nggak sampai separah ini, ini sih tega banget namanya. Liat reaksi orang tuanya mungkin udah coba tabah, jadi kita juga keluarga yang lain diusahakan jangan dendam. Mungkin untuk kedepannya peran orang tua dalam mengawasi anaknya di pergaulan dan lingkungan bisa lebih peduli lagi," pungkasnya.
Keseharian korban pun, menurut pengakuan Jack merupakan anak yang pendiam di lingkungannya, tetapi MLN selalu ikut berbaur dengan teman-temannya.
Pantauan wartawan TribunnewsBogor.com, untuk saat ini kondisi rumah MLN tampak sepi dan kosong sejak hari Minggu lalu, pasca kejadian.
Polisi Sebut Bukan Geng Motor
Polsek Ciomas masih mendalami kasus pembacokan akibat tawuran antar kelompok yang terjadi di dekat Lapangan Sakura.
Kejadian tersebut tepatnya terjadi di Jalan Kapten Yusuf, Desa Kota Batu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.
Satu unit kendaraan diamankan oleh Polsek Ciomas yang diduga milik kelompok lawan dari korban yang lengan kanannya hampir putus dan harus diamputasi.
"Bukti sementara kendaraan sepeda motor dari pihak lawan diantar kelompok korban, tadi saya minta untuk diantar ke polsek biar kami yang mengamankan," ujar Ipda Adi Purnomo, Kanit Reskrim Polsek Ciomas kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (14/6/2022).
Saat ini pihak kepolisian masih menunggu kondisi dari korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit, guna menggali keterangan lebih dalam.
"Rencana kemarin kami kasih pengantar visum, nanti setelah sehari atau dua hari jika sudah bisa diajak ngobrol kami akan ke sana," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kejadian ini ialah murni aksi tawuran antar kelompok, bukan aksi geng motor di Bogor.
"Tawuran fix, yang notabene-nya kami sudah capek oleh mereka-mereka ini, kalo udah kena bacok dibilang korban," bebernya.
Lebih lanjut, untuk penetapan tersangka saat ini pihaknya mengatakan masih melakukan penyelidikan.
"Masih lidik statusnya, kalo sudah ketemu satu titik yang menjurus ke inisialnya mungkin akan dinaikkan statusnya, karena ini kami masih mintai keterangan keseluruhan," jelasnya.
Adapun sanksi yang akan diberikan terhadap pelaku terancap hukuman pidana diatas 5 Tahun penjara.
"Kalo untuk pasal 170 ataupun 351 diatas 5 tahun," ungkapnya.