BRIN Akan Tutup Akses Jalan, Ratusan Warga Kampung Sampora Cibinong Demo Lakukan Penolakan
Diketahui, ada dua akses jalan yang akan ditutup oleh pihak BRIN karena memang berada di wilayah BRIN.
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Ratusan warga Kampung Sampora, Kelurahan Nanggewer Mekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, melakukan aksi penolakan terkait penutupan jalan yang dilakukan oleh pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bogor, Senin (20/6/2022).
Diketahui, ada dua akses jalan yang akan ditutup oleh pihak BRIN karena memang berada di wilayah BRIN.
Namun, warga sekitar sudah menggunakan akses jalan tersebut sudah lama, dan itu salah satu akses yang digunakan warga 24 jam.
Selain itu, menurut Amin, Ketua Rt 1/1 Kampung Sampora, Kelurahan Naggewer Mekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, mengatakan warga tidak memiliki akses jalan lain, karena akses lainnya merupakan milik perumahan, yang dikhawatirkan jika pihak pengembang melakukan penutupan warga tidak memiliki akses jalan lagi.
Pada pagi hari warga dikagetkan dengan adanya petugas keamanan yang diturunkan oleh pihak BRIN untuk menutup akses jalan tersebut.
Sontak ratusan warga langsung berkumpul, mereka tidak terima lantaran akses jalannya tiba-tiba akan ditutup oleh pihak BRIN.
"Tidak ada kesepakan dari pihak BRIN dengan warga kami, jadi dari pihak BRIN ini tiba-tiba menurunkan beberapa anggota dari satuan Kepolisian, dari anggota Koramil, tanpa sepengetahuan warga kami mereka turun tiba-tiba," ujarnya Kepada TribunnewsBogor.com.
Kata Amin, sebelumnya memang sudah ada pembahasan terkait penutupan jalan ini.
"Udah ada dari dulu pembahasan, cuma mereka tidak ada konfirmasi lagi, karena ini ganti pejabatnya, dulu pihak LIPI sekarang ganti BRIN, mungkin ganti pemimpin ganti aturan ganti komitmen cara teknisnya dilapangan," bebernya.
Namun, warga menyesalkan karena tidak ada koordinasi terlebih dulu untuk penutupan hari ini.
"Kaget aja dari masyarakat, harusnya ada koordinasi yang baiklah, mungkin kalo ada koordinasi yang baik, dari pihak kami juga menerimanya dengan baik, kalo dengan tiba-tiba datang melakukan penutupan tiba-tiba, kami juga akan berontak," bebernya.
Lebih lanjut, kata Amin, pada kesepakatan awal, akses jalan tersebut memang akan ditutup, dengan opsi warga sekitar akan dibangunkan jalan lain.
"Jadi komitmennya waktu itu dari pihak LIPI akan dibangun dulu sekitar jalan ini, nanti setelah rapih silahkan ada penutupan, mungkin masyarakat juga tidak akan ada masalah, akan menerima denga baik," ungkapnya.
Setelah sempat bersitegang antara warga dengan petugas keamanan, rencananya nanti sekira pukul 02.00 akan dilakukan pembahasan lanjut antara tokoh masyarakat dengan pihak BRIN.
"Nanti siang akan ada kumpul dengan pihak brin, tokoh-tokoh akan rapat menyelesaikan titik temunya," jelasnya.