Kemiskinan DKI di Bawah Anies Kembali Merosot, Ganjar Justru Pamer Penurunan Warga Miskin di Jateng

Ganjar Pranowo memamerkan prestasinya menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah, sementara kemiskinan di DKI jakarta merangkak naik.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kolase Tribunnews
Ganjar Pranowo memamerkan prestasinya menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah, sementara kemiskinan di DKI jakarta merangkak naik. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memamerkan prestasinya dalam menurunkan angka kemiskinan.

Data itu diunggah oleh Ganjar Pranowo di akun Twitternya, Rabu (22/6/2022).

Sontak saja, cuitan Ganjar Pranowo itu ramai dikomentari oleh Warganet.

Sebab, Ganjar Pranowo memamerkan prestasinya itu tepat di Hari Ulang Tahun DKI Jakarta yang ke-495 tahun.

Sementara itu, angka kemiskinan di DKI Jakarta tahun ini justru memburuk.

Hal itu juga diakuin oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Di samping itu, Ganjar Pranowo malah memamerkan prestasinya dalam menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah.

Berdasarkan data yang dibagikan oleh Ganjar Pranowo, tampak kemiskinan di Jateng turun dari tahun 2013-2021.

Meski sempat naik lagi di tahun 2020, namun angka kemiskinan kembali turun di tahun 2021 meski masih tinggi di bandingkan tahun 2018 dan 2019.

Baca juga: Usulkan Anies Baswedan & Ridwan Kamil di Capres 2024, PAN Ungkap Alasan Tak Ada Nama Ganjar Pranowo

"Salah satu fokus utama kerja kita di Jawa Tengah adalah penurunan angka kemiskinan.

Berbagai program kita siapkan, dari bantuan rumah tidak lakay huni, bantuan dan pendampingan usaha, pebaikan kualitas pelajar sampai pembangunan segala macam infrastruktur," tulis Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo pamerkan penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah
Ganjar Pranowo pamerkan penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah (Twitter @ganjarpranowo)

Ganjar Pranowo juga menyebut kalau capaian tersebut merupakan kinerja bersama.

"Segala capaian ini bukan kerja personal, ini adalah kerja seluruh lapisan masyarakat.

Inilah hasil gotong royong kita. Tapi kerja belum usai, masih banyak lubang dan tantangan yang harus diselesaikan," tulisnya.

Ia pun mengungkap harapannya untuk membuat angka kemiskinan di Jateng menyisakan sisa satu digit.

"Harapannya, sampai hari terakhir menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, jumlah angka kemiskinan hanya menyisakan satu digit. Bismillah," tulisnya.

Ganjar Pranowo memamerkan soal kemiskinan di Jawa Tengah.
Ganjar Pranowo memamerkan soal kemiskinan di Jawa Tengah. (Twitter/@ganjarpranowo)

"Alhamdulillah dari tahun ke tahun sejarah 2013 selalu mengalami penurunan.

Meski pandemi sempat menghantam kita selama dua tahun, saat ini kebangkitan telah kita rasakan," tulis Ganjar lagi.

Baca juga: Puan Maharani Tanggapi Aksi Nasdem Usung Ganjar Pranowo Jadi Capres : Itu Masalah Internal Parpol

Namun, postingan Ganjar soal data kemiskinan di Jateng itu kini sudah dihapus.

Banyak juga warganet yang menanyakan alasannya, namun tak juga dijawab oleh Ganjar.

Angka Kemiskinan di DKI Meningkat

Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, berdasarkan data yang dihimpun Dika dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta bahwa pada September 2019 diketahui penduduk miskin DKI terdapat 3,42 persen atau 362.300 orang.

Kemudian, peresentase penduduk miskin September 2020 naik 1,27 persen poin atau bertambah 134.540 orang sehingga penduduk miskin di Jakarta menjadi 501.920 orang atau 4,72 persen pada Maret 2021.

Sementara itu, pada September 2021 jumlah warga miskin berkurang menjadi 498.290 orang atau 4,67 persen.

"Seperti diakui Wagub DKI Jakarta, kemiskinan di DKI Jakarta kembali memburuk. Inilah mengapa kehidupan menjadi semakin suram," ujar dia. 

Selain itu, tambah Dika, bukan hanya kemiskinan yang meroket di DKI Jakarta, tetapi jumlah penderita gizi buruk pun juga merangkak naik mencapai 6.047 balita berdasarkan data BPS DKI Jakarta tahun 2020.

Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat. Djarot menyebut angka kemiskinan di Jakarta mungkin berkurang jika di bawah pimpinannya dengan Ahok.
Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat. Djarot menyebut angka kemiskinan di Jakarta mungkin berkurang jika di bawah pimpinannya dengan Ahok. (KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)

Di samping itu, Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat merasa prihatin terhadap tingkat kemiskinan di DKI Jakarta saat ini.

Menurut dia, kemiskinan di Ibu Kota tidak sebanding dengan angka APBD DKI Jakarta yang sangat besar.

"Prihatin ya, karena APBD DKI Jakarta ini kan besar banget. Kita tunggu-tunggu sebetulnya katanya menyubsidi rakyat miskin untuk mendapatkan rumah layak huni. Ternyata rumah dibangun dengan DP 0 rupiah juga enggak jelas berapa. Padahal APBD-nya besar banget," ujar Djarot di Sekolah Partai PDI-P, Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Ridwan Kamil dan Ganjar Sama Kuat dalam Survei Capres, Anies Dikalahkan Sosok Ini di Posisi Nomor 1

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun menyoroti program OK OCE yang pernah digaungkan Pemerintah Provinsi DKI.

Program tersebut sedianya digunakan untuk mengangkat rakyat kecil supaya bisa berusaha dengan baik.

"Hal seperti ini yang membikin kita miris. Jika kita mempertanyakan duit sebegitu besarnya untuk apa ya?" ujar Djarot.

Dia lantas menyinggung penyelenggaraan Formula E yang juga menghabiskan anggaran besar.

Menurut dia, dana yang ada dapat digunakan untuk membangun rumah susun untuk masyarakat miskin akan lebih efektif mengurangi kemiskinan.

Djarot menilai, jika anggaran didistribusikan untuk bantuan permodalan bagi pengusaha kecil akan lebih fokus membahagiakan warga.

"Jadi jangan hanya dipoles kita apresiasi ini hari ulang tahun Jakarta hajatan. Gotong-royong diganti kolaborasi, hal-hal semacam ini cuma diksi-diksi saja tidak membumi. Padahal penting apa yang filosofi, apa yang dia kerjakan," ucap Djarot.

"Saya setuju kalau seniman Jakarta dijadikan nama jalan, tetapi yang lebih setuju lagi jalan-jalan itu makin bersih, hijau. Kalau yang ditebangi sebetulnya bukan pohon tapi tiang yang mengganggu. Tiang yang tidak berfungsi, tiang operator sehingga semua infrastruktur di bawah," kata dia.

Djarot mengatakan, apabila dia dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dulu diberi kesempatan memimpin kembali DKI Jakarta, ia yakin kemiskinan akan semakin turun.

Djarot bahkan menyebut angka kemiskinan bisa turun hingga di bawah 5 persen.

"Kalau dulu bersama Pak Ahok diberikan satu kesempatan lagi itu saya pastikan di bawah 5 persen (angka kemiskinan)," ujarnya.

Sementara itu, saat disinggung soal akan maju dengan siapa jika dicalonkan dalam Pilkada 2024 di DKI Jakarta, Djarot enggan memberi tanggapan lebih lanjut.

"Kalau itu masih panjang," kata dia. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved