Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Longsor di Pamijahan Bogor Ternyata Sudah Dua Terjadi, Euis Kembali Kehilangan Rumahnya

Korban longsor di Pamijahan Kabupaten Bogor, meninggalkan kisah pahit bagi para korbannya.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Proses Pencarian Korban Longsor di Kampung Baru, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor (23/6/2022) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, PAMIJAHAN - Korban bencana longsor yang terjadi pada Rabu (22/6/2022) di Kampung Baru, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, meninggalkan kisah pahit bagi para korbannya.

Bagaimana tidak, mereka semua merasakan bencana longsor sebanyak dua kali, dan dua kali pula mereka harus kehilangan tempat tinggalnya.

Jadi, pemukiman warga yang saat ini terkena longsor adalah tempat relokasi dari longsor yang sebelumnya pernah terjadi di tahun 2015, yang lokasinya kurang lebih berjarak satu kilometer dari lokasi saat ini.

Menurut Euis, warga yang selamat dari bencana longsor tiga hari lalu, mengatakan ketika peristiwa yang longsor yang pertama sudah ada tanda-tanda dan diberikan aba-aba untuk mengungsi.

"Kalo yang pertama mah itu udah ada tanda-tanda, kaya dindingnya banyak yang retak, terus pa RT ngasih tau buat disuruh ngungsi, akhirnya semuanya ngungsi," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (22/6/2022).

Akhirnya semua warga kala itu mengikuti perintah untuk mengungsi.

Dalam waktu kurang dari 24 jam, warga sudah mengeluarkan barang-barang seisi rumah, dan benar saja siang hari warga mendapat arahan untuk mengungsi, sekitar dini hari kejadian longsor itu benar terjadi.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kala itu, dan semua rumah warga sudah dalam kondisi kosong.

"Pukul 02.00 WIB kalo engga salah ya, saya lupa soalnya udah lama banget, warga engga ada yang tidur waktu itu, taunya bener longsor," jelasnya.

Awalnya Euis mengaku tak percaya, menurutnya ada kejanggalan, karena akan ada bencana namun sudah diberitahukan terlebih dulu.

"Engga percaya awalnya, cuma apa salahnya kan ngiktin, karena warga yang lain juga semuanya nurut," katanya.

Setelah itu, warga diberikan hunian relokasi, namun saat ini hunian tersebut kembali luluh lantak.

Namun, pada bencana kali ini, tidak ada aba-aba dan persiapan apapun, semua harta benda kini sudah raib.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved