Ganti Nama Jalan Warung Buncit yang Punya Sejarah, Anies Diminta Hati-hati, Sejarawan: Sudah Diriset
Sejarawan JJ Rizal meminta Anies harus hati-hati saat mengganti nama-nama jalan di Jakarta lantaran beberapa di antaranya punya makna bersejarah.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sejarawan JJ Rizal meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berhati-hati saat mengganti nama-nama jalan di Jakarta.
JJ Rizal meminta Anies Baswedan tak menghapus begitu saja sejarah yang sudah ada saat mengganti nama-nama jalan.
"Persoalannya bukan pada nama tokohnya, meskipun ada tokoh yang belum jelas peran sejarahnya, tetapi pada kurangnya kehati-hatian dalam proses memilih tempat, menaruh nama-nama tokoh tersebut," kata JJ Rizal.
Oleh karena itu, riset atas nama-nama tokoh yang dijadikan nama jalan dan penempatan daerahnya menjadi sangat penting.
Begitu juga terkait sosialisasi nama jalan yang telah diubah, haruslah benar-benar sampai ke masyarakat.
Di sisi lain, JJ Rizal juga menggarisbawahi soal payung hukum penamaan jalan yang tercantum pada Peraturan Pemerintah (PP) nomor 2 tahun 2021 tentang penyelenggaraan nama rupabumi.
Pendiri Penerbit Komunitas Bambu itu memperingatkan, jika aspek di atas tidak terpenuhi, maka perubahan nama jalan bisa berakibat bencana etnosentrisme.
Etnosentrisme, menurutnya, sebuah sikap atau pandangan yang membanggakan identitas diri dan kerap dibarengi dengan sikap meremehkan masyarakat atau budaya lain.
"Percuma jika asal taro nama-nama tokoh Betawi yang sudah diriset itu, malah berbalik menjadi kontroversi dan bahkan mencemar masyarakat Betawi dalam prasangka etnosentrisme," kata JJ Rizal.
Baca juga: Eks Stafnya Kini Dukung Anies, Ahok Bersuara: Tidak Ada Hubungan dengan Saya
Ini imbas dari perubahan nama Jalan Warung Buncit yang diubah Anies Baswedan menjadi Jalan Hj. Tutty Alawiyah.
Menurut JJ Rizal, penggantian nama jalan yang ada di Jakarta Selatan itu kurang tepat, karena Jalan Warung Buncit justru bersejarah bagi warga Betawi.
JJ Rizal pun mengungkapkan, penamaan nama Jalan Warung Buncit memiliki sejarah yang sarat akan keindahan dan toleransi antara masyarakat Betawi dan Tionghoa.
Menurut dia, kata Buncit berasal dari seorang tokoh Tionghoa yang dulu pernah tinggal di sana bernama Tan Boen Tjit.
Dikisahkan, Tan Boen Tjit adalah sosok pemilik usaha warung yang pemurah terhadap warga pribumi Jakarta.
Karena kemurahan hatinya, lanjut JJ Rizal, ia begitu dihargai hingga namanya pun diabadikan sebagai nama jalan oleh warga Betawi.
Baca juga: 10 Tahun Jadi Menantu Tjahjo Kumolo, Detri Warmanto Ungkap Perlakuan Mertua, Sikap ke Cucu Disorot
"Jalan Warung Buncit Raya itu ada sejarah keindahan toleransi dan inklusivitas masyarakat Betawi. Mereka (warga Betawi) yang identik dengan Islam memberi nama daerah dengan jalannya, nama seorang Tionghoa, Tan Boen Tjit," kata JJ Rizal dilansir dari Tribun Jakarta, Kamis (30/6/2022).
“Inilah toponimi (asal-asul tempat, red) Warung Buncit. Bukankah ini nilai sejarah budaya yang penting buat kekinian kita?" sambung JJ Rizal.
JJ Rizal pun menegaskan, ia tak menyoal langkah Pemprov DKI mengabadikan para tokoh Betawi sebagai nama jalan.
Bahkan, ia justru mendukung langkah Anies itu sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh Betawi di rumah mereka sendiri.
"Sudah terlalu lama orang Betawi disingkirkan dan dilupakan di kampungnya sendiri yang menjadi ibu kota dan jantung pembangunan nasional. Padahal tokoh-tokohnya menyumbang dalam pergerakan nasional dan revolusi kemerdekaan serta menumbuhkan karya seni kreatif kerakyatan," kata Rizal.
"Ini memang patut dihargai dan diberi ruang dalam kota agar memori masyarakat serta adat Betawi tidak tersingkir," ujarnya.