Tempat Lokalisasi Sepi, PSK di Puncak Kini Jajakan Diri Melalui MiChat, Layani Pelanggan di Kosan
Para PSK di Puncak kini tak lagi menjajakan diri di tempat lokalisasi, mereka memilih menggunakan aplikasi MiChat.
Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpitasari
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI - Geliat prostitusi online di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor kini mulai kembali beroprasi.
Pekerja Seks Komersil (PSK) di kawasan Puncak pun mulai kembali menjajakan diri demi mencari pundi-pundi rupiah.
Para PSK di Puncak ini menjajakan diri melalui aplikasi MiChat, tanpa melalui perantara mucikari.
Hal itu diakui oleh seorang PSK di Puncak Bogor, Anggrek (nama samaran).
Kepada TribunnewsBogor.com, Anggrek menuturkan bahwa selepas longgarnya PPKM, bisnis lokalisasi di Puncak berjalan perorangan.
Banyak PSK di Puncak yang biasanya menjajakan diri di tempat lokalisasi, kini memilih menawarkan diri melalui MiChat.
Hal itu dikarenakan para pelanggan di tempat lokalisasi kini sudah sepi.
“Udah beda zaman, dulu emang ke lokasi sekarang kan udah canggih tinggal download aplikasi MiChat langsung bisa booking,” tutur Anggrek kepada TribunnewsBogor.com, Senin (4/7/2022).
Anggrek pun mengaku, saat ini ia kerap melayani pelanggannya itu di tempat kosannya yang berada di kawasan Puncak Bogor.
“Lebih enak kan gak ada potongan," tutur dia.
Ia pun mengaku bayarannya untuk sekali kencan tidak lebih dari Rp 500 ribu.
"Kalau sekarang Rp 350 ribu per malam, Rp 300 ribu net,” kata Anggrek lagi.
Menanggapi hal tersebut, Kasi Trantib Satpol PP Kecamatan Cisarua, Efendi mengatakan belum menerima laporan adanya praktek prostitusi di sejumlah vila sewaan dan belum adanya laporan bisnis prostitusi melalui aplikasi.
Namun demikian, dirinya akan melakukan razia dan patroli terhadap vila yang disinyalir jadi tempat praktek prostitusi.
Efendi pun mengatakan, saat ini Satpol PP Kecamatan Cisarua juga tengah melakukan pengamanan libur sekolah.
Di antaranya dengan melakukan razia penjual miras serta tempat yang dijadikan sekelompok remaja melakukan perbuatan negatif.
"Di libur sekolah ini kita antisipasi melakukan giat razia seminggu dua kali," tandasnya.