Geliat PSK di Puncak

Demi Beli Susu Anak, Janda 21 Tahun Nekat Jadi PSK di Puncak, Singgung Sakit Hati ke Mantan Suami

Flower nekat jadi PSK di Puncak lantaran untuk membiayai hidupnya bersama sang anak pasca bercerai dari suaminya.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
kolase TribunnewsBogor
Pengakuan Flower, janda usia 21 tahun nekat jadi PSK di Puncak, singgung soal anak dan perlakuan mantan suami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Jadi janda muda dan punya anak balita, wanita berusia 21 tahun ini nekat bekerja sebagai PSK di Puncak, Kabupaten Bogor.

Alasan wanita bernama Flower (bukan nama sebenarnya), ia nekat jadi PSK di Puncak lantaran untuk membiayai hidupnya bersama sang anak pasca bercerai dari suaminya.

Saat diwawancara oleh TribunnewsBogor.com, PSK yang akrab disapa Flower itu pun mengurai cerita pilu pada Rabu (6/7/2022) dini hari, di salah satu kamar di kawasan Puncak.

Dirinya mengaku sudah menjalani profesinya itu selama satu tahun ke belakang.

Uang hasil melayani pria hidung belang itu pun digunakan oleh Flower untuk membeli susu anaknya yang masih berusia dua tahun.

Ia pun mengaku menggeluti profesi itu demi mengobati rasa sakit hati terhadap mantan suaminya.

Baca juga: Janda Usia 21 Tahun Ini Pilih Jadi PSK di Kawasan Puncak Bogor: Seneng Aja Kan Ngobatin Sakit Hati

Bahkan, wanita asal Tangerang ini mengaku kalau keluarganya tak mengetahui profesinya tersebut.

Flower menuturkan, menjadi janda di usia 20 tahun dengan seorang anak yang masih balita bukan hal yang mudah untuk dia.

Ia pun mengaku tak bisa menentukan arah untuk kehidupan dia dan anaknya ke depan.

Wanita yang kini berusia 21 tahun itu memiliki perawakan tubuh mungil dengan rambut sebahu warna hitam pekat, dan memiliki kulit sawo matang.

Flower saat ditemui di sebuah kamar Villa kawasan Puncak Bogor, Rabu (6/7/2022) dini hari.
Flower saat ditemui di sebuah kamar Villa kawasan Puncak Bogor, Rabu (6/7/2022) dini hari. (TribunnewsBogor.com/Siti Fauziah Alpitasari)

“Sakit hati sama mantan suami, cerai dari anak aku umur 9 bulan dan sekarang udah umur 2 tahun,” tutur Flower kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (6/7/2022).

Flower mengatakan, saat usianya menginjak 19 tahun, dirinya diiming-imingi oleh seorang pria yang tidak lain adalah sang suami yang usianya 38 tahun untuk menikah dengannya.

Baca juga: Menilik Tarif Prostitusi di Indonesia, PSK di Puncak Pasang Harga Jutaan, Terkuak Ini Alasannya

Namun dikarenakan adanya suatu permasalahan, Flower dan sang suami tak bisa mempertahankan rumah tangganya itu.

Keduanya pun kemudian resmi memutuskan untuk bercerai di tahun 2021.

Tak lama setelah cerai dengan suaminya, Flower pun kemudian memutuskan untuk menjadi seorang wanita malam atau PSK di kawasan Puncak Bogor.

Mengupas geliat prostitusi kota-kota di Indonesia. Tarif dan layanan PSK beberapa kota di Indonesia ternyata memiliki perbedaan
Mengupas geliat prostitusi kota-kota di Indonesia. Tarif dan layanan PSK beberapa kota di Indonesia ternyata memiliki perbedaan (kolase TribunnewsBogor)

Ia yang merupakan warga Tangerang itu mengaku saat ini tinggal di kawasan Puncak Bogor untuk menjalankan profesinya sebagai PSK.

Namun, Flower menutupi pekerjaannya itu dari anak dan keluarganya.

“Bisa bonyok kalo orang tua tau,” kata Flower.

Baca juga: Jadi PSK di Puncak, Janda 20 Tahun Ini Ungkap Pengakuan, Sehari Layani 2 Pria Bisa Disewa Seminggu

Sementara ia pun tetap senang menjalani profesinya sebagai PSK di kawasan Puncak Bogor.

“Seneng aja, kan ngobatin sakit hati kalau kerja kayak gini, kebanyakan pelanggan Arab, cuma sekarang gak ada, sepi,” kata Flower.

Flower menuturkan, pelanggan asal Timur Tengah tarifnya lebih mahal di bandingan dengan tamu lokal.

Flower, PSK di Puncak ini mengaku layani dua pria dalam semalam.
Flower, PSK di Puncak ini mengaku layani dua pria dalam semalam. (TribunnewsBogor.com/Siti Fauziyah Alpitasari)

“Tarif harga luar atau Timur Tengah itu kalau saya dipatok Rp 700 ribu per malam, kalau orang biasa bisa nego Rp 300 ribuan,” jelasnya.

Tapi sayangnya, kata Flower, sejak pandemi hingga pelonggaran PPKM saat ini, para pelanggan Timur Tengah belum tampak berdatangan.

Jika ada tamu Timur Tengah, kata dia, biasanya Flower disewa selama satu minggu.

“Kalau sekarang tamu lokal aja, paling semalem dua pelanggan,” urainya.

Kendati demikian Flower berharap akan mendapati seorang pria yang menerima ia dengan keadaannya saat ini.

Meski pekerjaannya sebagai pemuas nafsu sudah ia geluti cukup lama, namun Flower mengaku tak ketakutan pekerjaannya itu dapat membuat penyakit kelamin.

“Gak takut kan bibi aku dokter, seminggu sekali biasanya diperiksa,” tandasnya.

Baca juga: Cerita Mucikari PSK di Puncak, Beri Sejumlah Syarat ke Pelanggan: Pernah Ada Cewek yang Dibunuh

Beralih ke MiChat

Meski saat ini banyak PSK di Puncak yang sudah beralih ke aplikasi MiChat, namun para mucikari punya jurus lain untuk menarik para pria hidung belang.

Mereka mengklaim PSK di Puncak yang ditawarkannya itu berbeda dengan wanita yang menjajakan diri lewat MiChat.

Selain memastikan keamanan para PSK-nya, mucikari ini juga mengklaim kalau wanita yang ia tawarkan lebih berkualitas dari yang lainnya.

Mucikari pun tak segan mengatakan kalau PSK di Puncak yang ia jajakan lebih berkelas.

Mucikari PSK di Puncak klaim punya wanita berkualitas meski kini banyak yang jajakan diri di MiChat.
Mucikari PSK di Puncak klaim punya wanita berkualitas meski kini banyak yang jajakan diri di MiChat. (Kolase/Ist)

.

Menurutnya dari segi body dan wajah, PSK yang ia tawarkan pasti akan memuaskan pelanggan.

Tak heran, jika para mucikari ini pun tak sembarangan memberikan PSK mereka ke pria hidung belang.

Mereka memberikan sejumlah persyaratan kepada pelanggan untuk memastikan keamanan para PSK.

Para mucikari itu juga memastikan bahwa di Puncak Bogor, akan mudah menemukan PSK.

Mereka juga mengklaim hampir semua tempat di Puncak aman untuk dijadikan tempat prostitusi.

TribunnewsBogor.com pun berhasil mewawancarai mucikari PSK di Puncak yang mengaku menjual wanita yang lebih berkualitas.

Mucikari berinisial AA itu pun tak segan mengungkap sosok PSK tersebut beserta tarifnya.

"Kalau PSK yang namanya SV, itu paling berkelas, dia Rp 800 ribu," kata dia kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (5/7/2022).

Selain tarifnya yang mahal, PSK berinisial SV itu juga punya standar kamar tersendiri.

"Kamar harus sesuai yang dia nyaman," beber AA.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved