Wisatawan Serbu Kebun Teh Puncak Bogor, Fotografer Mulai Beraksi dengan Trik Ini

Fotografer di kawasan Puncak Bogor kebagian berkah ketika akhir pekan tiba. Wisatawan kebun teh banyak yang ingin didokumentasikan dalam foto.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Wisatawan yang mendatangi kawasan kebun teh puncak Bogor membawa berkah kepada fotografer, Sabtu (9/7/2022). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Berbicara kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, memang tidak akan ada habisnya.

Suasana asri, dan udara sejuk berhasil menjadi magnet tersendiri bagi para pelancong.

Banyak pelancong sengaja datang ke kawasan Puncak Bogor hanya untuk melepas penat setelah bertempur dengan pekerjaan masing-masing.

Banyak spot-spot menarik untuk melepas penat di Kawasan Puncak Bogor.

Baca juga: Tak Hanya Kebun Teh, Ini 5 Tempat Wisata di Bogor Kawasan Puncak, Seru Ada Hujan Salju

Spot-spot di Kawasan Puncak Bogor bisa dieksplor bebas oleh wisatawan tanpa harus dipusingkan dengan masalah biaya.

Salah satunya, 'Kawasan Kebun Teh Puncak Bogor' yang berlokasi di areal pinggir jalan Gunung Mas.

Kawasan ini kerap menjadi tujuan para wisatawan yang datang hanya untuk sekadar bersantai, menikmati kebun teh, dan berswafoto dengan latar pemandangan kebun teh.

Tak jarang, kawasan ini selalu dipadati oleh wisatawan yang datang silih berganti dari berbagai daerah.

TribunnewsBogor.com pun berkesempatan untuk berkunjung ke areal yang lokasinya tidak jauh dari Masjid Attaawun ini.

Pada Sabtu (9/7/2022), areal ini cukup dipadati wisatawan yang datang.

Momen ini pun turut menjadi berkah bagi tukang parkir, warung-warung PKL, serta fotografer.

Baca juga: Selain Kebun Teh, Ini 5 Tempat Wisata di Bogor yang Jadi Favorit Wisatawan, Ada di Kawasan Puncak

Mereka 'kecipratan' berkah dari wisatawan yang datang.

Pelancong itu pun tak jarang ada yang memesan kopi, makan, dan mengabadikannya lewat jasa foto yang ada di areal kebun teh.

Namun, untuk menarik perhatian para pelacong, segala cara dilakukan oleh para pendulang rupiah dari wisatawn tersebut.

Terkhusus, jasa foto yang diketahui tergabung dalam Paguyuban Foto Puncak (PFP).

Para fotografer itu mulai menawarkan jasanya ketika para pelancong mulai masuk ke areal kebun teh.

Komar salah satu fotografer pun menunjukan cara menarik pelancong untuk menggunakan jasanya.

"Pake teknik tembak langsung. Jadi, kita fotoin mereka kemudian kita tunjukin hasilnya ke dia langsung," kata Komar kepada TribunnewsBogor.com.

Suasana kebun teh Puncak Bogor di akhir pekan, Sabtu (9/7/2022)
Suasana kebun teh Puncak Bogor di akhir pekan, Sabtu (9/7/2022) (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Dari hasil tembak langsung itu, kata Komar, banyak para pelancong yang kepincut untuk memakai jasanya.

Para pelancong pun, langsung diarahkan menuju spot yang diinginkan oleh pelancong itu sendiri.

"Nah, dari situ, kalau dia nya mau kita langsung arahin dan ikutin kemana maunya dia untuk difoto," tambah Komar.

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Bogor Kawasan Puncak, Jadi Favorit Wisatawan Selain Kebun Teh

Beberapa jepretan lensa kamera pun langsung dilakukan oleh Komar kepada objek fotonya tersebut.

Dari hal itu, terang Komar, dirinya bisa mendulang rupiah.

Untuk mendapatkan hasilnya, pelancong masih diperbolehkan untum tawar menawar harga.

"Kita jepret 5 kali misalkan. Nah, kita tunjukin hasilnya, mereka mau berapa foto. Misalkan mau semuanya. Tinggal dikali 5 ribu," ungkap Komar.

Setelah melihat hasil jepretannya, kata Komar, tugas pertama untuk mendulang ruliah berhasil dilakukan.

Namun, diakui Komar, dirinya tidak hanya sekali saja mendulang rupiah dari wisatawan.

Dirinya, bisa berkali-kali memotret wisatawan.

"Saya sehari bisa beberapa orang. Hasilnya lumayan. Kadang 300 ribu kadang 500 ribu kalau rame," tambahnya.

Meski begitu, ada suatu keresahan yang kerap dialami oleh Komar.

Komar mengaku, lahannya untuk mendulang rupiah dari foto, banyak digunakan oleh orang yang tidak tergabung dengan PFP itu.

Orang tak dikenalinya itu, kerap menyamar dengan menawarkan jasa foto kepada wisatawan.

"Sering banget. Alasannya hanya ngambil foto doang. Sering ketahuan pas transaksinya. Tapi, kalau ketahuan kita langsung tanya maksudnya apa," ungkapnya.

Dirinya pun berharap kepada para wisatawan yang datang membawa kamera selain dari PFP, untuk jujur dan tidak mengambil lahan dari yang usaha di kebun teh.

"Ya sadar aja. Ini kan lahan kita. Tapi, ga semuanya nyamar. Kadang ada juga yang izin dulu buat motret doang. Bukan untuk ngambil uang. Ya, kalau gitu kita pun tidak menanyakan dan tidak apa apa juga," tandasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved