Depresi Ditinggal Istri, Pria di Tanjungsari Bogor Bikin Geger di Kebun Pisang 

Kebun pisang menjadi saksi bisu kematian seorang pria paruh baya di Desa Atmajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Soewidia Henaldi
Dokumentasi Polsek Tanjungsari
Warga Desa Atmajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor,berbondong-bondong datang ke kebun pisang setelah ditemukan sosok pria. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kebun pisang yang biasanya sepi mendadak ramai dikunjungi warga Desa Atmajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor.

Warga berbondong-bondong datang ke kebun pisang tersebut, Selasa (12/7/2022).

Bukan untuk melakukan panen buah pisang, warga yang datang rupanya karena dibuat penasaran dengan penemuan yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Ya, rupanya warga datang karena penasaran ingin melihat jasad seorang pria yang ditemukan di kebun pisang.

Saat ditemukan, pria tersebut tewas mengenaskan dengan kondisi leher tergantung di sebuah pohon.

Baca juga: Kronologi Suami Bacok Istrinya Sampai Tewas, Nain Diduga Coba Bunuh Diri

Ditemukan oleh warga

Sementara itu kepolisian setempat langsung bergerak usai mendapat laporan dari warga.

Kapolsek Tanjungsari, Iptu Hartanto Rahim mengatakan bahwa setelah mendapatkan laporan, pihak Polsek Tanjungsari langsung datang ke TKP.

Iptu Hartanto Rahim membeberkan, peristiwa tersebut terjadi pada pada Senin (11/7/2022).

Lebih lanjut, Iptu Hartanto Rahim mengatakan, mulanya, warga setempat yang hendak berkebun di sekitar lokasi kejadian dibuat terkejut dengan adanya seorang pria yang sudah tergantung di pohon dengan seutas kain.

Jasad pria yang tergantung itu, saat ditemukan oleh warga sekitar pukul 07.30 WIB kemarin.

"Saat itu kita langsung menggelar olah TKP," ucapnya.

Dari olah TKP tersebut, kata Iptu Hartanto Rahim, jasad pria yang berinisial A (55) itu merupakan warga Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor.

Iptu Hartanto Rahim mengungkapkan tak ada tanda kekerasan di tubuh korban.

"Dari pemeriksaan yang kita lakukan tidak di temukan adanya tanda-tanda tindak kekerasan pada tubuh korban," jelasnya.

Diduga depresi

Menyikapi peristiwa yang terjadi di wilayahnya, Kepala Desa Atmajaya, Andi Pamungkas angkat bicara.

Andi Pamungkas mengatakan, pria yang mengakhiri hidupnya dengan cara tak wajar tersebut diduga depresi.

"Kayaknya dia depresi baru ditinggal cerai oleh istrinya," ungkapnya.

Lebih lanjut, Andi Pamungkas menjelaskan bahwa korban telah berpisah sekitar satu bulan lalu.

Bahkan, sebelumnya pria yang berinisial A (55) tersebut sempat melakukan percobaan bunuh diri.

Andi Pamungkas mengungkapkan bahwa sebelumnya pria itu pernah mencoba untuk bunuh diri dengan cara yang sama, tetapi gagal.

"Dia coba gantung diri pakai akar yang merambat di atas pohon, tetapi tidak kuat akarnya dan gagal," katanya.

Andi Pamungkas pun menjelaskan bahwa dalam mengakhiri hidupnya, si korban menggunakan beberpa benda yang sudah dipersiapkan.

"Dia pakai tambang kecil, kayak kenur, dia lakuin di pohon mangga di kebun pisang itu," jelasnya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(TribunnewsBogor.com/Reynaldi Andrian Pamungkas)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved